Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak suka dengan semua hal banyolan yang membuat tertawa? Begitu pula soal asmara, tertawa menjadi bagian penting dalam hubungan cinta.
Namun, apakah pria romantis tidak bisa menjadi pria humoris? Begitu pun sebaliknya. Faktanya, pria romantis bisa dikatakan lebih sering menghadapi situasi secara serius, tegang, dan kaku. Berbeda dengan pria humoris yang selalu mengedepankan pasangannya untuk selalu tertawa bahagia.
Dilansir dari Menshealth, Kamis (27/10/2022), dalam surveinya terhadap lebih dari 1.000 wanita di Amerika Serikat, berusia 21 hingga 54 tahun, 77 persen wanita menilai selera humor sebagai nomor satu yang harus dimiliki seorang pria, terlepas dari sifat dan perilaku, seperti kecerdasan, gairah, kepercayaan diri, dan kemurahan hati.
Advertisement
Selain itu, menurut seorang peneliti, Jeffrey Hall dari University of Kansas, jika seorang wanita menjalin hubungan dengan cowok humoris, maka jalinan asmara itu akan berjalan menyenangkan dalam jangka panjang.
Faktanya, pria humoris memiliki pesona tertentu tentang mereka yang tidak dapat disangkal oleh wanita mana pun.
Dilansir dari Times of India, berikut alasan sebagian besar wanita terpikat dengan cowok humoris.
1. Menghilangkan Stres
Tertawa dan bahagia bersama pasangan adalah hal yang diinginkan dalam setiap hubungan asmara. Humor dianggap bisa menyembuhkan atau mengurangi stres.
Dia bisa membuat Anda tertawa dengan mudah. Tertawa itu menular dan bisa meringankan pikiran. Namun jangan salah mengartikan, humoris bukan berarti bahwa pasanganmu tidak pernah menganggap sesuatu dengan serius.
2. Lebih Kreatif
Kebanyakan pria humoris memiliki pengetahuan yang luas dalam berbagai materi pelajaran sehingga dapat menirunya dengan baik. Misalnya, kalian berada di posisi kemacetan yang membuat pikiran dan hati penat, kemungkinan besar pasangan kalian akan lebih kreatif untuk menghibur dengan menyusun hal-hal lucu di luar nalar.
3. Gampang Bersosialisasi
Seorang pria humoris biasanya dapat meredakan situasi sosial yang canggung dengan lelucon yang ditempatkan dengan baik pada waktu yang tepat.
Berkencan dengan pria humoris itu mudah dan kalian tidak perlu khawatir jika meninggalkannya sendirian di ruangan yang penuh dengan orang asing. Faktanya, pria humoris tahu apa yang membuat orang tergerak sehingga dia akan memecahkan kebekuan dan membuat mereka tertawa.
Advertisement
4. Merasa Terproteksi
Jika pasangan kalian adalah pria humoris, maka beruntung sekali untuk dikatakan karena kalian bisa jadi diri sendiri di sekitarnya. Wanita akan merasa aman dan nyaman di sekitar pria ‘konyol’ (humoris).
Pasalnya, sikap dia memeperlihatkan kalian untuk menertawakan diri sendiri dan keabsurdan dalam hidup. Ia tidak keberatan mempermalukan dirinya sendiri bahkan tidak akan ilfeel jika kalian ingin melakukan hal yang sama ketika berkencan.
5. Mudah Bergaul dengan Teman Pasangannya
Terlepas dari mudah bersosialisasi, cowo humoris secara mudah bisa menarik hati teman-teman pasangannya. Hal ini sebenarnya beresiko tinggi, lantaran bisa membuat temannya malah jadi ‘suka’ kepada pasangan kalian. Oleh karena itu, sebaiknya jangan pernah mematahkan kepercayaan teman sendiri.
6. Percaya Diri yang Tinggi
Hanya pria humoris yang bisa mengolok-olok dirinya sendiri untuk hiburan orang lain. Ia mungkin tidak tampil percaya diri tetapi ia bisa sepenuhnya aman dalam dirinya sendiri. Di balik sifat konyolnya, pria humoris juga tak segan untuk memberikan sarkasme walaupun itu termasuk peringatan secara halus.
Tertawa Setara dengan Berlari
Dilansir dari Healthline, ketika kita tertawa maka tubuh akan memiliki reaksi fisik. Menurut mendiang Dr. William Fry, yang merupakan peneliti terkemuka dalam psikologi, mengklaim bahwa tertawa setara dengan jogging atau berlari.
Ia juga menambahkan bahwa tertawa meredakan ketegangan, stres, dan kemarahan.
Diketahui, saat kita tertawa, otot-otot di wajah dan tubuh meregang,sehingga denyut nadi dan tekanan darah naik pada awalnya, tetapi tak lama akan turun di bawah normal.
Hal ini yang memungkinkan pembuluh darah melebar lebih banyak dan mengalir lebih mudah. Karena pembuluh darah melebar saat tertawa, maka aliran oksigen ke organ tubuh lebih efisien saat tertawa.
Selain itu, otak juga terpengaruh, yang mana tertawa dapat menghasilkan beta-endorfin dan neurotransmitter yang diproduksi di kelenjar pituitari yang menekan rasa sakit.
Dalam hal memproses humor, sisi kiri otak bertanggung jawab untuk memahami kata-kata dan konsep lelucon. Sementara itu, di sisi kanan, terutama lobus frontal, memproses emosi yang dipicu ketika kalian menemukan sesuatu yang lucu.
Advertisement