Sukses

Di Cermin atau Foto, Mana Tampilan Diri Kita yang Paling Akurat?

Perbedaan tampilan diri di cermin dan di foto kerap membuat bertanya-tanya, manakah tampilan yang sebenarnya paling akurat?

Liputan6.com, Jakarta - Melihat tampilan diri kita sendiri di cermin atau foto kerap kali berbeda. Terkadang, di cermin lebih baik dibandingkan dengan foto tanpa efek atau filter aplikasi.

Apalagi menggunakan kamera belakang, banyak orang merasa insecure karena tampilan wajah yang "tidak simetris". Lalu, manakah yang paling akurat? Tampilan diri kita di cermin atau di foto?

Melansir Camera Groove, Jumat (28/10/2022), baik cermin atau foto yang lebih akurat, itu tergantung pada perspektif kamu. Ketika kamu melihat diri kamu di cermin, yang kemungkinan besar dilakukan kebanyakan orang beberapa kali sehari, kamu melihat gambar yang terbalik (reversed image).

Banyak yang menganggap bayangan cermin paling akurat. Lagi pula, kita mungkin sering mendengar seseorang yang memiliki kemiripan yang sangat kuat dengan orang lain digambarkan sebagai "bayangan cermin".

Namun demikian, versi diri kamu yang bukan cermin adalah apa yang dilihat orang lain ketika mereka melihat kamu. Kebanyakan orang yang melihat kamu secara langsung, terbiasa dengan versi "foto" kamu.

Foto dan video sering kali memberikan gambar yang akurat sehingga orang yang tidak dikenal sering kali dengan mudah diidentifikasi dari gambar atau video ketika bertemu secara langsung. Faktor-faktor berbeda yang terlibat dalam proses tersebut dapat memengaruhi kualitas yang cukup sehingga identifikasi lebih sulit.

Gambar foto kamu berbeda dari gambar cermin karena efek pencerminan tidak ada pada sebagian besar foto. Jika mendapatkan gambar yang mendekati penampilan kamu di cermin, itu kemungkinan melibatkan beberapa trik kamera.

2 dari 4 halaman

Mengapa Tampilan di Cermin Lebih Baik daripada di Foto?

Kamu terbiasa melihat diri kamu di cermin. Namun, versi foto atau video dirimu kurang familiar dibandingkan dengan gambar yang kamu lihat ketika kamu bercermin, kecuali jika kamu melihat gambar-gambar dirimu ini setiap hari.

Mere-exposure effect atau efek eksposur belaka, juga dikenal sebagai prinsip keakraban, adalah ketika kita lebih suka apa yang paling kita kenal. Singkatnya, semakin akrab sesuatu, semakin kita cenderung menyukainya.

Keakraban kebanyakan orang dengan bayangan cermin mereka adalah contoh dari prinsip ini. Lalu, kemungkinan seseorang tidak memiliki cermin dan hanya melihat foto diri mereka sendiri itu sangat rendah.

Ketika orang lain melihat gambaran kamu di cermin, mereka akan melihat perbedaan dalam penampilan kamu. Karena gambaran ini berbeda dari apa yang biasanya dilihat orang lain, maka gambar ini tidak akan terlihat "benar" bagi mereka, meskipun itu adalah pemandangan yang akrab bagi kamu.

3 dari 4 halaman

Apakah Mungkin untuk Terlihat Sama di Cermin dan Foto?

Untuk terlihat sama di cermin dan di foto, orang harus simetris atau terlihat persis sama pada kedua sisinya agar hal ini bisa terjadi. Namun demikian, tidak ada orang yang benar-benar simetris.

Pencahayaan dan faktor lainnya akan berperan dalam penampilan kamu di kedua penataan. Misalnya, jika area tempat cermin kamu memiliki pencahayaan yang bagus, cobalah untuk mengambil foto kamu di area dengan pencahayaan serupa untuk mendapatkan efek yang lebih baik.

Jika kamu lebih suka penampilan kamu di cermin daripada penampilan di foto, cobalah untuk membuat perbandingan saat kamu melihat diri kamu di cermin. Berapa banyak cahaya yang dimiliki ruangan tempat cermin kamu dibandingkan dengan lokasi tempat kamu mengambil foto?

4 dari 4 halaman

Apakah Foto Selfie Lebih Akurat daripada Cermin?

Ketika kamu mengambil foto selfie, sebagian besar penampilanmu akan tergantung pada apakah kamu menggunakan kamera depan atau belakang. Dari kedua jenis kamera tersebut, kamera yang menghadap ke belakang memberi kamu opsi paling besar untuk terlihat seperti "diri kamu yang sebenarnya".

Salah satu keterbatasan yang ditemukan orang dengan selfie adalah bahwa mereka sering mendistorsi wajah subjek. Memegang kamera terlalu dekat ke wajah kamu adalah salah satu alasan mengapa banyak selfie menunjukkan distorsi atau perubahan.

Kamera yang digunakan dalam bidikan selfie biasanya memiliki lensa sudut lebar yang dapat berkontribusi pada distorsi. Alasan distorsi adalah karena lensa sudut lebar meregangkan gambar, memberikan penjelasan mengapa orang memiliki wajah berbentuk aneh dalam hasil selfie kebanyakan.

Saat menggunakan kamera depan, jauhkan ponsel saat mengambil selfie. Melakukan zoom in akan memberikan gambar yang paling mendekati apa yang akan kamu lihat di cermin tanpa mendistorsi bentuk wajahmu.

Jika kamu menggunakan kamera menghadap ke belakang, kamu akan menggunakan kamera dengan kualitas gambar yang luar biasa. Gambar akan jauh lebih presisi atau tepat.

Foto headshots profesional yang digunakan oleh para jurnalis dan banyak profesional lainnya, adalah contoh selfie kamera menghadap belakang. Foto-foto ini memberikan tingkat kejernihan yang lebih baik daripada kebanyakan foto selfie dan foto kasual lainnya.