Sukses

Pengobatan Saraf Terjepit Penyebab Nyeri Pinggang, Harus Operasi?

Salah satu penyebab nyeri pinggang adalah saraf terjepit dan begini cara pengobatannya

 

Liputan6.com, Jakarta - Nyeri pinggang atau low back pain bisa terjadi karena banyak alasan. Sehingga sangat sulit untuk mendiagnosis 'permasalahan' orang dewasa ini tanpa bantuan medis.

Penyebab nyeri pinggang bisa terjadi akibat cedera, kondisi atau penyakit tertentu, hingga cedera otot biasa akibat dari aktivitas sehari-hari.

Bahkan, kebiasaan seperti duduk terlalu lama atau membawa tas yang terlalu berat setiap hari pun bisa berjung pada low back pain.

"Saraf kejepit atau Hernia Nucleous Pulposus pun termasuk salah satu penyebab nyeri pinggang yang paling sering terjadi," kata Ketut Ngurah Gunapriya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Liputan6.com pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Dokter spesialis anestesi di klinik nyeri KL Klini menjelaskan bahwa saraf kejepit merupakan masalah yang sering terjadi di area tulang belakang, umumnya bagian punggung bawah atau pinggang.

Kondisi ini dapat terjadi ketika saraf di area tulang belakang tertekan oleh jaringan sekitarnya. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri, baal, dan otot bagian tulang belakang yang melemah.

"Semua orang berisiko mengalami saraf kejepit, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih, genetika, merokok, dan duduk yang terlalu lama," katanya. 

Menurut Ketut, beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengalami saraf kejepit. Pun dengan kebiasaan merokok yang dapat mengurangi suplai oksigen ke tulang belakang yang membuat tulang belakang rentan rusak.

Saraf terjepit, lanjut Ketut, sebaiknya tidak dianggap remeh. Sebab, jika terus dibiarkan akan menganggu hantaran listrik sistem saraf ke otak, sehingga menyebabkan kesemutan, otot di bagian paha menjadi lemah, muncul rasa nyeri yang dapat menganggu aktivitas.

"Bahkan, bisa menyebabkan kelumpuhan," ujarnya.

 

2 dari 4 halaman

Konsultasi ke Dokter Jika Alami Gejala Nyeri di Area Tulang Belakang

Ketut menyebutkan bahwa sebaiknya jika sudah mengalami gejala nyeri di area tulang belakang, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

"Apalagi jika rasa nyeri tak hilang dalam waktu berbulan-bulan hingga menahun. Nah, itu bisa jadi warning sign adanya saraf kejepit. Untuk itu, segera lakukan konsultasi dengan dokter," ujarnya.

Pada umumnya nyeri pinggang biasa akibat aktivitas sehari-hari dapat hilang dengan sendirinya, atau muncul beberapa saat saja. Namun, Anda harus waspada jika mengalami nyeri yang disertai dengan kesemutan di area kaki, melemahnya otot-otot di bagian paha atau kaki, muncul nyeri tajam di pinggang yang menjalar ke area kaki. 

 

3 dari 4 halaman

Pengobatan dan Pemeriksaan Terhadap Nyeri Saraf Kejepit

Lebih lanjut Ketut memaparkan bahwa untuk mengatasi sekaligus mencegah saraf kejepit, melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Pemeriksaan pada saraf kejepit biasanya dilakukan setelah melakukan konsultasi. Biasanya, lanjut Ketut, dokter akan menyarankan pemeriksaan deteksi HNP dengan CT-Scan atau MRI untuk mengetahui ada atau tidaknya saraf kejepit.

"Setelah itu, dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan saraf kejepit. Kalau sudah parah ya kita lakukan pengobatan dengan tindakan medis, operasi itu pilihan terakhir," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Harus ke Mana

Tempat pengobatan pada masalah nyeri, termasuk masalah nyeri saraf kejepit tanpa tindakan operasi adalah di Klinik Nyeri Pain Center KL Klinik, dengan konsep 'Pain Care Management' hadir membantu masalah nyeri.

"Dokter dan perawat kami sudah tersertifikasi dalam pelayanan nyeri dengan belasan tahun pengalaman dalam menangani ratusan pasien dengan masalah nyeri yang berbeda-beda," katanya.

"Dibandingkan dengan terapi nyeri yang konvensional (obat minum) ataupun tindakan operasi yang berisiko tinggi untuk pasien, Klinik Nyeri Pain Care Manajement memilih memfokuskan kenyamanan serta teknik pengobatan modern yang aman dan efektif tanpa pembedahan (operasi)," pungkasnya