Sukses

4 Penyebab Kamu Suka Nangis Tanpa Sebab

Tangisan merupakan respons emosional yang diekspresikan seseorang ketika mengalami suatu hal.

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan orang akan menangis seusai membaca ataupun menonton film sedih. Ini merupakan hal normal yang dapat terjadi pada setiap orang. Namun, apa jadinya bila seseorang menangis tanpa sebab. Bahkan, durasi dan intensitas tangisan bisa terjadi secara terus menerus.

Dilansir dari Healthline, Jumat (28/10/2022), sebuah penelitian menemukan bahwa wanita rata-rata menangis 5,3 kali per bulan. Sedangkan, laki-laki menangis dengan rata-rata 1,3 per bulan.

Untuk durasi rata-rata, seseorang akan menangis hingga delapan menit. Lebih dari itu, mungkin kamu perlu bantuan dari ahli untuk mengatasinya.

Namun, tahukah kamu, mengapa saat kita menangis mata akan mengeluarkan air dan menetes di bagian pipi? Jawabannya adalah kelenjar yang terletak di atas mata mampu menghasilkan sebagai besar air mata.

Hal ini berkaitan pula dengan kedipan yang kerap kali kamu lakukan tanpa sadar. Gerakan ini berguna untuk melumasi dan melindungi mata dari debu, asap dan elemen luar lainnya.

Ada banyak alasan yang membuat seseorang mudah menangis, yaitu respons emosional yang dimilikinya.

Bahkan, jika dirimu terlalu banyak menangis dan tak bisa berhenti, mungkin menjadi salah satu tanda kamu depresi atau memiliki gangguan mood lainnya. Air mata kerap kali dikaitkan dengan depresi dan kecemasan yang dialami seseorang.

Bahkan, seseorang bisa saja mengalami keduanya secara bersamaan dan membuat mereka menangis terisak-isak.

Kondisi neurologis tertentu juga dapat membuat seseorang menangis dan tertawa berlebihan. Lantas, pernahkah kamu menangis tanpa sebab dan tak terkendali? Cari tahu alasannya di bawah ini.

2 dari 5 halaman

1. Jenuh dengan Kehidupan yang Dijalani

Dilansir melalui Claritychi, rasa jenuh yang mungkin dialami seseorang terjadi saat lelah menjalani keseharian yang begitu panjang. Apa mungkin beban pikiran yang terlalu banyak menumpuk bisa menjadi salah satu faktornya.

Sebagian orang terus memaksakan dirinya untuk melakukan suatu hal, padahal ia sadar itu tidak baik untuknya.

Namun, sebagian darinya tak sadar dengan apa yang telah ia perbuat. Hal ini yang menyebakan jumlah beban pikiran bisa berubah menjadi stres.

Seseorang yang cepat menyadari kondisi tubuh dan pikirannya adalah orang yang beruntung. Hal ini dikarenakan, seseorang bisa saja tidak peka dengan kondisi yang sedang ia rasakan.

Penumpukan beban pikiran yang menyebabkan stres bisa diekspresikan melalui tangisan. Ekspresi yang terjadi secara tiba-tiba ini merupakan bentuk pelepasan dari stres yang dialami seseorang.

3 dari 5 halaman

2. Mengalami Kecemasan

Seseorang yang tengah mengalami kecemasan pada dirinya, bisa ditandai dengan rasa gugup. Namun, kecemasan yang dirasakan seseorang berbeda dengan gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan dapat ditandai dengan rasa khawatir dan gugup yang berlebihan, bahkan kondisi ini dapat terjadi setiap hari.

Umumnya, gangguan kecemasan memiliki gelaja, yaitu mudah gelisah, terlalu khawatir, ketegangan pada otot, mudah lelah, kesulitan untuk fokus dan sulit tidur.

Tindakan menangis yang terjadi pada seseorang dengan gangguan kecemasan menjadi pelepasan dari gejala yang sudah disebutkan di atas.

Bahkan, kamu mungkin akan menemukan masalah kepala, seperti migran saat mengalami gangguan kecemasan.

Jika kamu memiliki gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan ahlinya. Jangan pernah mendiagnosis dirimu sendiri.

4 dari 5 halaman

3. Sindrom Pramenstruasi

Sindrom pramenstruasi yang terjadi pada wanita dapat menyebabkan kamu menangis secara tiba-tiba. Kondisi ini merupakan kejadian normal yang terjadi sebelum menstruasi, yaitu sekitar dua minggu.

Adapun gejala yang kerap dirasakan saat pramenstruasi, yakni sakit kepala, kembung dan menangis. Jika kamu biasa mengamati siklus menstruasimu, maka kamu sudah tak heran lagi dengan gejala satu ini.

Bukan hanya saat pramenstruasi, mungkin kamu akan merasa mudah sedih dan terlalu emosional saat menstruasi.

Dilansir melalui Medicalnewstoday, hormon akan berubah saat menstruasi dan dapat menyebabkan perubahan emosional dan fisik dari seseorang.

Selain menangis secara tiba-tiba, mungkin kamu akan mengalami gejala seperti kecemasan, mudah marah dan perubahan mood yang begitu cepat.

5 dari 5 halaman

4. Efek dari Pseudobulbar

Tangis, tawa dan perasaan marah terjadi secara tiba-tiba, serta tak terkendali bisa menjadi gejala dari kondisi yang disebut dengan efek pseudobulbar atau PBA.

PBA merupakan keadaan neurologis yang tak sengaja terjadi karena adanya cedera atau gangguan pada bagian otak, tepatnya pengendalian emosi.

Orang yang mengidap PBA biasanya memiliki emosi yang berbeda dengan kebanyakan orang. Tak hanya itu, cara mereka mengekspresikan emosi berbeda pula dengan manusia pada umumnya.

Pengidap PBA lebih ekspresif terhadap emosinya dan terkesan selalu membesar-besarkannya. Contohnya, tangisan yang tak terkendali.

Mereka kerap kali menangis karena hal yang tak terduga dan tidak mampu mengendalikan emosinya.

Sebenarnya, tangisan itu tidak akan terjadi secara tiba-tiba, kamu hanya perlu mencari tahunya lebih dalam lagi.

Jika perlu, konsultasikan masalah ini dengan terapis atau psikiater profesional. Mungkin, mereka akan membantu dirimu untuk merasa lebih baik.