Sukses

Kisah Pacaran Beda Agama ala Gen Z, Pilih Bertahan atau Berpisah?

Hubungan tersulit bagi umat manusia, seamin namun tak seiman.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan asmara yang paling sulit dijalani bukanlah mereka yang berbatas oleh jarak dan waktu. Melainkan mereka yang berjuang bersama, meskipun terbatas oleh tembok besar.

LDR sering diartikan sebagai long distance relationship, namun kali ini sangat jauh berbeda. Pasalnya, istilah LDR mulai dihubungkan dengan long distance religion.

Memiliki hubungan dengan mereka yang seiman dengan kita saja terkadang sulit untuk dijalani. Apalagi menjalin dengan mereka yang berbeda keyakinan.

Hidup di Indonesia dengan segala keanekaragaman suku, budaya dan agama menjadikan kita saling bertemu dan menyatu. Berjumpa dengan beragam individu, kadang kala dapat menimbulkan kenyamanan bahkan muncul benih cinta di antaranya.

Rasa suka dan sayang terhadap seseorang bisa hadir begitu saja tanpa direncanakan. Manusia hidup berpasang-pasangan dan sudah ditentukan oleh Tuhan.

Namun, bagaimana jadinya jika kita dipertemukan dengannya yang berbeda keyakinan? Perasaan hati sulit untuk ditahan.

Kadang hati ini memaksa diri untuk tetap melanjutkannya, meski kita sudah tahu akan dihadapkan oleh tembok besar.

Fenomena ini sudah melekat dengan Gen Z yang berani memutuskan untuk tetap berhubungan dengan mereka yang berbeda keyakinan.

“Ini lagi ada dihubungan itu hahaha, agamaku Kristen dianya Islam,” kata Cendyana Vigara (20) yang sedang menjalin hubungan beda agama selama 3 tahun lebih kepada tim Citizen6- Liputan6.com, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Lain halnya dengan Cendyana yang sudah menjalin hubungan ini selama 3 tahun, Sefan Angeline (21) baru saja memulai kisahnya sejak Agustus lalu.

“Gua baru deket sih, Agustus kemaren lah ya masih berlanjut sampe sekarang ini,” kata Sefan.

Terbilang cukup baru, Sefan mantap melanjutkan kisahnya dengan pria berusia 23 tahun yang memeluk agama Islam itu. 

2 dari 4 halaman

Tak Masalah dengan Perbedaan yang Ada

Sejumlah orang takut untuk berhubungan dengan dia yang berbeda iman, karena dirasa akan sia-sia saja. Banyak yang memilih untuk putus di tengah jalan demi mempertahankan keyakinan dan tak ingin mengecewakan Tuhan-nya.

Meskipun begitu, Sefan dan Cendyana yang sama-sama memeluk agama Kristen tetap percaya diri dengan hubungan yang tengah dijalaninya.

“Dari awal juga udah tau kalo beda, yaa kita mah menggunakan konsep let it flow aje,” ungkap Sefan Angeline.

Menyikapi hal ini, Cendyana mantap untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Bahkan, dirinya memberi pesan menyentuh kepada pejuang long distance religion.

“Tenang aja, katanya Pengadilan Agama di Jakarta Selatan sudah memperbolehkan,” katanya.

“Sekalipun, harus ada yang pindah, tentunya harus tulus dari hati ingin lebih dekat dengan-Nya, bukan karena semata ingin menikah,” ungkap Cendyana.

Dirinya pun telah menyiapkan diri jika ke depannya harus berpisah dengan kekasihnya itu.

“Kalau berujung putus, kami tetap komitmen untuk menerima bagaimana baiknya rencana Tuhan,” sambungnya.

3 dari 4 halaman

Tak Masalah Berbeda Jika Belum Serius

Memang sulit untuk memulai hubungan dengan mereka yang berbeda keyakinan dengan kita, namun apa salahnya jika dicoba terlebih dahulu.

Untuk sebagian orang memiliki kekasih yang tak seiman mungkin tidak jadi masalah, karena belum terpikirkan ke jenjang pernikahan.

Bagi mereka, jika hanya di tahap pacaran saja, perbedaan itu tak akan menjadi suatu masalah besar.

Fauzan (23) sempat menjalani kisah cinta dengan beberapa agama, di antaranya Kristen dan Katholik.

“Pernah, sekarang udah gak lagi. Dulu paling lama sama yang Kristen kurang lebih sekitar 4-5 bulan aja,” kata Fauzan.

Dirinya membeberkan, saat menjalin hubungan ini ia pun tak peduli dengan perbedaan yang ada, karena belum mengarah ke jenjang yang lebih serius.

Sejalan dengan hal ini, Jullian Adriaan (21) mengungkap kisah cintanya yang berbeda keyakinan itu saat duduk di bangku sekolah menengah pertama.

“Udah lama sih pacarannya dulu pas SMP, paling cuma berjalan kurang dari setahun,” kata Jullian.

Jullian jatuh hati kepada wanita yang berkeyakinan Kristen ini dikarenakan merasa cocok dari obrolannya. Mengetahui adanya perbedaan keyakinan antara Islam dan Kristen, ia nampaknya tak peduli kala itu.

4 dari 4 halaman

Berani Berpisah dan Memilih Sang Pencipta

Berpegang teguh pada keimanan yang dipeluk dan lebih memilih sang pencipta dibanding ciptaannya, mengharuskan mereka berpisah.

Melepas pujaan hati tidaklah mudah, apalagi sudah memiliki kedekatan yang cukup intens. Namun, tembok besar dalam hubungan satu ini sulit diruntuhkan.

Fauzan memilih untuk mengakhiri hubungan dengan kekasihnya karena perbedaan yang ada. Pasalnya, pasangannya kala itu lebih memilih sang pencipta-Nya, dibanding ciptaan-Nya.

“Kalo putus sih udah jelas karena keyakinan, dia itu umat yang lumayan taat,” kata Fauzan.

Fauzan pun menghargai keputusan dari sang mantan kekasihnya itu. Ia pun menjelaskan lebih lanjut, hubungan ini runtuh bukan hanya karena keyakinan saja.

Di akhir hubungannya, ia memang memiliki masalah pribadi yang tidak bisa dibeberkan. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah dan tetap menjalin hubungan baik, meski hanya sebatas teman saja.