Sukses

Amat Sensitif, Jangan Katakan 5 Hal Ini pada Orang dengan Kepribadian HSP

Memiliki rasa empati yang berlebihan, kepribadian Highly Senstive Person (HSP) sering dipandang sebagai orang yang suka membawa perasaan.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki rasa empati yang berlebihan, kepribadian Highly Sensitive Person (HSP) sering dipandang sebagai orang yang suka terlalu terbawa perasaan.

Melansir Very Well Mind (31/10/2022), HSP adalah seseorang yang dianggap memiliki sensitivitas sistem saraf pusat yang meningkat atau lebih dalam terhadap rangsangan fisik, emosional, ataupun sosial.

Banyak yang salah memahami tentang konsep HSP dan menganggapnya sebagai sebuah gangguan kesehatan mental. Padahal, HSP termasuk sebagai tipe kepribadian yang disebabkan individunya memiliki sensitivitas tinggi, membuat respon yang diberikannya meningkat.

Beberapa sifat yang umum ditunjukkan kepribadian HSP adalah mereka mudah tersentuh ketika menyaksikan sesuatu yang indah, seperti seni dan alam.

Mereka tidak menyukai situasi atau lingkungan yang ramai dan berisik, sebab membuat mereka merasa kewalahan. Selain itu, sosok HSP juga memiliki pemikiran yang kompleks dan emosional yang mendalam.

Sekitar 20 persen dari seluruh populasi manusia diketahui merupakan seorang HSP. Mempunyai empati yang tinggi, membuat mereka ahli dalam memahami perasaan orang lain. Selain selalu mempertimbangkan perasaan orang lain, sosok HSP juga dapat menjadi pendengar yang baik.

Meskipun begitu, sosok ini juga memiliki beberapa kekurangan yang tidak jarang menjadi pemicu mereka merasa stres. Hal-hal tersebut di antaranya HSP tidak menyukai konflik, amarah orang lain bisa dengan mudah memengaruhi perasaan mereka.

HSP juga tidak dapat menghadapi penolakan dengan baik. Perasaan tersebut membuatnya merasa tidak diinginkan dan tidak berharga. Terakhir, mereka cenderung perfeksionis dan suka mengkritik diri mereka sendiri, sebab merasa tidak berusaha lebih keras. Hal ini pun menyebabkan mereka sering cemas berlebihan.

Kepribadian HSP mengalami cukup banyak tekanan dalam dirinya sendiri. Namun, hal ini diperburuk dengan orang di sekitarnya yang tidak tahu cara menghadapi perilaku mereka.

Untuk menghadapi kepribadian HSP, berikut ini ucapan dan perilaku yang perlu dihindari ketika berkomunikasi dengan mereka menurut situs Highly Sensitive Refuge.

 

2 dari 6 halaman

1. 'Baper banget sih.'

Ucapan ini adalah kata-kata yang biasa diucapkan kepada seseorang yang memberikan respon berlebihan. Kalimat ini termasuk kata-kata yang membuat sosok HSP merasa dipermalukan. Ini membuat HSP merasa diri mereka bersalah karena menjadi sensitif.

Kebanyakan orang merasa malu ketika bersikap sensitif di depan umum. Hal ini karena pesan-pesan sosial menyampaikan bahwa sensitivitas adalah sebuah kelemahan.

Sensitivitas bukanlah sesuatu yang bisa diaktifkan dan dinonaktifkan pada sosok HSP. Lagipula, sensitivitas merupakan kekuatan yang dimiliki HSP, membuat mereka lebih berbelas kasih, memiliki hubungan dengan makna mendalam, dan rasa intuisi yang kuat.

3 dari 6 halaman

2. 'Jangan tersinggung, cuma bercanda kok.'

Salah satu sifat utama dari seorang HSP adalah mereka seorang perasa yang mendalam. Merasakan emosi yang begitu kuat membuat HSP lebih mudah menangis, kesulitan dalam menekan emosi, dan sering memerlukan waktu sendiri.

Mayoritas orang yang sering mengabaikan perasaan yang dirasakan tampak bingung dalam menghadapi orang yang emosional, ini membuat mereka mengatakan kalimat yang sangat tidak membantu bagi HSP.

Menyebabkan HSP merasa perasaan yang mereka rasakan tidak valid. Respon kalimat ini juga bersifat meremehkan dan menyebabkan HSP merasa bersalah, malu dan mulai mengisolasi perasaannya.

4 dari 6 halaman

3. 'Gak usah dipikirin, masalah begitu aja jadi dibesar-besarin.'

Kalimat ini akan diucapkan oleh orang yang berusaha menekan HSP untuk melakukan sesuatu dan mendorong mereka untuk melanggar batasan-batasan yang dimiliki.

HSP cenderung mengalami kesulitan dalam memproses batasan-batasannya. Menjadi seseorang yang suka menyenangkan orang lain atau people-pleaser, bisa jadi penyebab mereka kesulitan untuk menolak.

Kepribadian ini memiliki kemampuan untuk menyerap emosi orang lain atau emotional sponges. Ini mengartikan mereka menyerap emosi orang lain dan mampu merasakan apa yang mereka rasakan.

Menetapkan batasan merupakan salah satu cara HSP adalah cara mereka mencegah merasakan hal yang tidak diinginkan. Melanggar batasan tersebut akan membuat HSP merasa tidak pantas untuk memiliki kebutuhan.

5 dari 6 halaman

4. Meminta Maaf dengan Tidak Sungguh-Sungguh

Hindari mengucapkan kata maaf tapi tidak bersungguh-sungguh kepada kepribadian HSP. Ini karena seorang HSP dapat segera mencium kebohongan dari ucapan tersebut, mengingat mereka memiliki kualitas intuisi yang kuat.

Namun, meskipun mereka merasa orang lain mengatakan kebohongan tersebut, sifat HSP yang baik dan dan peduli membuat mereka segera memaafkan orang tersebut.

Hal ini pun menyebabkan HSP sering menarik perhatian para narsisis, yang menganggap HSP sebagai sasaran empuk dan akan selalu memaafkan perilaku mereka.

Ini mengapa HSP perlu membangun sebuah batasan yang kuat. Jika mereka tidak mempertahankan batasan tersebut, mereka dapat dengan mudah dimanfaatkan orang lain.

6 dari 6 halaman

5. Memberikan Kejutan

Kejutan bukanlah sesuatu yang diharapkan dan disukai oleh HSP. Memiliki saraf sensorik yang sensitif membuat HSP membutuhkan stabilitas dan waktu yang cukup lama dalam beradaptasi dengan lingkungannya.

Faktor ini membuat HSP selalu menjalani kehidupannya dengan sebuah rencana. Rencana yang mereka buat membantu mereka dalam memprediksi hal yang akan datang, juga membantu mereka mempersiapkan mental, emosional, dan fisik.

Kejutan membuat mereka merasa kewalahan. Hal ini disebabkan mereka tidak siap dan bisa membuat mereka kesulitan dalam bereaksi. HSP selalu merasa kalau mereka harus selalu siap dengan apa yang akan terjadi, kejadian seperti perubahan rencana bisa membuat mereka kesulitan.