Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkategorikan berbagai warna dengan istilahnya masing-masing, salah satunya yakni warna ungu identik sebagai warna janda.
Pada dasarnya, ungu adalah percampuran warna biru dan merah. Dilansir Artsandcollections, Senin (31/10/2022), sebenarnya sejarah warna ungu berasal dari nama Tyrian yang dibuat dari lendir yang dikeluarkan oleh siput murex yang berduri.
Warna ini berasal dari kota perdagangan Fenisia, Lebanon. Lendir diperlukan untuk menghasilkan sedikit pewarna warna ungu untuk memuaskan keinginan para kaisar dan raja.
Advertisement
Menurut mitos, ada juga yang mengungkapkan bahwa sebenarnya anjing Hercules yang menemukan warna tersebut, setelah mengambil siput miurex dari pantai dan mengeluarkan air liur berwarna ungu.
Berdasarkan sejarah, warna ungu tidak ada kaitannya sama sekali dengan warna janda. Lalu apa yang menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia suka menyebut warna ungu sebagai warna identik dengan janda?
Dikutip dari beragam sumber, ungu menjadi warna duka para janda di Thailand. Jadi, persepsi warna janda mungkin awalnya berada di Thailand yang kemudian berkembang di masyarakat Indonesia juga.
Berbeda dengan Thailand dan Indonesia, budaya Barat sangat mengagungkan warna ungu sebagai simbol kekayaan dan royalty, karena pada saat itu jarang individu yang mampu membeli pakaian dan barang-barang rumah tangga berwarna ungu.
Pada saat itu, barang-barang ungu sangat mahal, hanya raja dan kaisar yang mampu membelinya. Rakyat lain hanya bisa menggunakan warna putih atau warna alam, seperti coklat dan hijau.
Keluarga Kerajaan
Dari kelas kekaisaran Roma, Mesir, dan Persia, ungu dipercaya untuk mewakili spiritualitas karena para pemimpin kuno yang mengenakannya secara luas dianggap sebagai keturunan para dewa.
Pada tahun 1547, ketika Henry Howard, Earl of Surrey, diadili karena pengkhianatan tingkat tinggi terhadap Henry VIII, terlihat bukti Henry Howard mengenakan pakaian ungu yang hanya boleh dikenakan oleh raja.
Eksklusivitas ini meluas ke era Elizabeth, di mana orang-orang di Inggris harus mematuhi undang-undang Ratu Elizabeth I yang secara ketat mengatur warna, kain, dan pakaian apa yang diizinkan untuk dikenakan oleh kelas yang berbeda dalam masyarakat.
Undang-undang tersebut melarang keras siapa pun kecuali kerabat dekat keluarga kerajaan untuk mengenakan pakaian ungu.
Seiring berjalannya waktu, ungu menjadi lebih murah dan kompleks, sehingga mengakibatkan lebih mudah diakses oleh kelas bawah di masyarakat.
Pada tahun 1856, ahli kimia Inggris berusia 18 tahun, William Henry Perkin secara tidak sengaja menciptakan senyawa ungu sintetis saat mencoba mensintesis obat anti-malaria.
Menyadari bahwa senyawa tersebut dapat digunakan untuk mewarnai kain, ia mematenkan pewarna tersebut dan memproduksinya dengan nama ungu Tyrian, yang saat ini diubah menjadi ‘mauve’.
Advertisement
Apa yang Dilambangkan Warna Ungu?
Terlepas dari asal-usul dan budaya setiap negara, warna ungu yang dikaitkan dengan royalty, bangsawan, dan kekuasaan. Ini juga mewakili kreativitas, kebijaksanaan, martabat, dan keajaiban.
Dilansir Symbolsage, beberapa kepercayaan yang dilambangkan warna ungu, meliputi:
Ungu itu suci
Ungu adalah warna yang jarang terjadi di alam. Oleh karena itu, sering dianggap memiliki makna sakral. Bunga ungu seperti anggrek, lilac, dan lavender dianggap berharga karena warnanya yang tidak biasa.
Ungu memberi rasa kebebasan
Warna ungu sering digunakan dalam pakaian pedesaan, bohemian, dan motif dekoratif.
Ungu adalah warna feminin
Ungu telah lama dikaitkan dengan wanita kaya yang mana melambangkan feminitas dan keanggunan. Warna ini biasanya disukai oleh wanita, dan hanya sebagian kecil pria yang menyukainya.
Ungu hangat dan sejuk
Karena warna ungu dibuat dengan mencampurkan warna dingin yang kuat (biru) dan warna hangat yang kuat (merah), kedua hal ini mempertahankan sifat dingin dan hangat.
Kebijaksanaan dan Spiritualitas
Dilansir Verywellmind, ungu juga melambangkan kebijaksanaan dan spiritualitas. Sifatnya yang langka dan misterius mungkin menyebabkannya tampak terhubung dengan hal-hal yang tidak diketahui, supernatural, dan ilahi.
Wanita yang lebih menyukai warna ungu dianggap selalu mengembangkan diri secara spiritual. Mereka terlihat mencari kedamaian, perlindungan, dan dukungan.
Sedangkan pria yang lebih menyukai warna ungu cenderung lebih ekspresif secara spiritual. Mereka mampu menjalani hidup dengan caranya sendiri.
Nuansa ungu yang berbeda memiliki makna spiritual yang berbeda. Misalnya, ungu muda dikaitkan dengan energi romantis yang ringan.
Sementara itu, warna yang lebih gelap dapat mewakili kesedihan dan frustrasi. Tak heran di beberapa bagian negara Eropa, ungu dikaitkan dengan kematian dan duka.
Advertisement