Liputan6.com, Jakarta - Tahukah kamu, saat kita berkonsultasi atau mengeluhkan kesehatan dengan dokter, ternyata tidak sedikit yang menutupi kebenarannya soal masalah di tubuhnya.Â
Melansir laman Healthline.com, Selasa (1/11/2022), menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 pasien, sebanyak 77 persennya mengaku bohong tentang kesehatan mereka, baik secara langsung atau dengan kelalaian saat berinteraksi dengan profesional perawat kesehatan (dokter).
Baca Juga
Generasi yang paling banyak berbohong daripada generasi lain adalah generasi Z atau gen Z. Generasi Z adalah generasi atau seseorang yang lahir pada tahun 1996 sampai 2009.Â
Advertisement
Generasi Z memimpin dengan 93 persen. Mereka mengaku berbohong kepada dokter terutama tentang sejarah seksual mereka.Â
"Gen Z sangat gugup saat pergi ke dokter karena takut dihakimi," ungkap Dr Eric Ascher, seorang dokter keluarga di Rumah Sakit Lenox Hill.Â
Berikut adalah hasil survei dari generasi yang tidak jujur saat konsultasi dengan dokter.Â
- Milenial 76 persen orang yang lahir 1980an sampai 2000an.
- Gen X, 75 persen, orang yang kelahiran tahun 1960 sampai awal 1980an.Â
- Baby Boomer 69 persen, orang yang lahir dari 1946 sampai 1964.
Menariknya, setiap generasi berbohong tentang hal yang berbeda.
"Milenial paling mungkin berbohong tentang kebiasaan olahraga mereka. Ini mungkin karena fakta bahwa generasi ini tumbuh di saat fasilitas olahraga yang sangat populer," ungkap Dr Eric Ascher.Â
"Berolahraga menjadi trendi bukan hanya untuk kesehatan. Orang-orang selalu sadar tentang berat badan, tetapi kelompok ini paling malu," tambahnya.
Berbohong Tentang Hal Tertentu
Generasi X cenderung tidak jujur tentang kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Sementara itu, Generasi Baby Boomer paling banyak berbohong tentang kebiasaan makan mereka.Â
Menurut seorang perawat bersertifikat profesional menangani konsultasi kesehatan pasien, Doctor of Nursing Practice (DPN), Advance Practice Registered Nurse (APRN) di Chicago, Melissa Murphey, terkadang mereka (pasien) berbohong karena sering diremehkan atau meremehkan makanan yang mereka konsumsi.Â
"Mereka juga mungkin kurang percaya diri dalam mengungkapkan keluhan mereka. Bahkan mungkin mereka meremehkan dampak negatif yang terkait dengan perilaku berbahaya tertentu, yang sebenarnya mereka sadari," kata Melissa.Â
Â
Â
Advertisement
Alasan Berbohong
Takut terhadap penilaian orang lain adalah alasan utama pasien berbohong kepada dokter. Sedangkan alasan lainnya adalah, rasa malu, merasa sedang dinilai oleh dokter, menolak dan menghindari kebenaran, takut dengan catatan medis di asuransinya.Â
"Pasien merasa malu atau sering kali menunggu sampai akhir kunjungan atau kunjungan (sesi konsultasi) berikutnya untuk membuka diri kepada penyedia mereka setelah mereka merasa nyaman dalam hubungan dokter-pasien," ungkap Dr. Eric Ascher.Â
Suster Murphye juga berpendapat sama. Dia mengatakan bahwa banyak pasien perlu menjalin hubungan baik dengan dokternya sebelum berkonsultasi dan mengungkapkan informasi pribadinya.Â
Terlebih lagi, saat pasien berkonsultasi secara daring atau lewat telekomunikasi.
"Pengaturan hubungan jarak jauh dapat memberikan jarak psikologis antara pasien dan dokter," ungkap suster Murphey.Â
Pertanyaan Untuk Mengobati Bukan Menghakimi
Perlu diketahui, dokter mengajukan pertanyaan untuk mengobati pasien, bukan untuk menghakimi. Saat bertanya dan mengumpulkan informasi, dokter mencocokan gejala dan keluhannya dengan saran perubahan gaya hidup dan obat yang akan diberikan.Â
Jika seseorang merasa takut untuk berbagi informasi karena malu, atau takut dihakimi, dr. Ascher mengatakan penyedia layanan kesehatan telah mendengar dan melihat semuanya (bukan hal yang aneh).
"Kami dilatih untuk ini. Dokter yang baik akan menyesuaikan perawatan yang mereka berikan kepada pasie, untuk membuat pasien merasa dilihat dan didengar," ujar dr. Ascher.Â
Menemukan dokter yang tepat adalah hak yang sepenuhnya kamu bisa kendalikan. Jika kamu merasa dihakimi oleh penyedia layanan kesehatan, dan kamu merasa tidak nyaman dengan dokter kamu, konsultasi pengobatan kamu tidak akan berhasil dan kesehatan kamu menjadi taruhannya.Â
Carilah dokter yang bisa membuat kamu nyaman untuk berkata jujur, dan tidak menghakimi kamu, karena ini berhubungan dengan kesehatan tubuh kamu.
Advertisement