Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Namun, sebagian orang bisa mengatasi masalahnya dengan santai seperti tanpa menjadikannya sebuah beban.
Akan tetapi, sebagiannya lagi, menganggap masalah yang dihadapinya adalah akhir dari kehidupannya. Sebagian orang itu, belum bisa menghadapi masalah kecil dan menyelesaikannya tanpa rasa cemas yang berlebihan.Â
Baca Juga
Pada dasarnya, semua masalah itu ada solusinya, lain halnya dengan musibah yang terjadi, yang harus diterima dengan lapang dada. Sebuah masalah harus dipecahkan dan diselesaikan dengan baik.Â
Advertisement
Masalah juga menjadi sesuatu yang sulit dan rumit, terlebih lagi saat kamu menerapkan cara penyelesaian masalah kamu sebelumnya (menerapkan cara lama), tetapi kamu masih belum berhasil untuk menyelesaikan masalahnya.
Hal ini bisa menyebabkan kamu merasa stres dan cemas, karena kamu merasa buntu saat mencari solusi dengan strategi baru dan berbeda yang biasa disebut anxiety.
Anxiety sendiri adalah penyakit yang memiliki hubungan erat dengan kondisi psikologis seseorang. Melansir dari laman resmi National Institute of Mental Health, kecemasan sesekali merupakan bagian normal dari siklus kehidupan. Akan ada banyak orang mulai mengkhawatirkan hal-hal seperti kesehatan, uang, atau masalah keluarga.
Melansir laman Anxiety Canada, Kamis (3/11/2022), ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, untuk memecahkan masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari kamu, tanpa perlu merasa cemas berlebihan:
Â
1. Buat Daftar Masalah yang Sedang Kamu Hadapi
Biasakan menulis sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kamu, terlebih jika hal itu sangat mengganggu kamu. Contohnya, seperti saat kamu sedang menghadapi suatu masalah.Â
Menurut sebuah penelitian, lebih mudah untuk menyelesaikan suatu masalah, jika kamu telah menuliskannya. Cara ini juga, bisa membantu kamu untuk melihat bagaimana frekuensi masalah itu, apakah sering terjadi atau hanya kali ini kamu mengalaminya.Â
2. Jangan Hanya Gunakan Perasaan
Kita sering membuat kesalahan dengan berpikir bahwa emosi negatif atau perasaan negatif kita adalah masalahnya. Namun, ternyata hal ini adalah sebuah kesalahan.
Misalnya kamu berpikir bahwa masalahnya adalah selalu stres di tempat kerja. Padahal, mungkin saja kamu memiliki masalah dengan rekan kerja atau beban kerja yang besar, yang membuat kamu merasa stres.Â
Cobalah cari dengan cermat, apa yang memicu perasaan atau emosi negatif itu. Jangan langsung menyimpulkan menggunakan perasaan kamu.
Â
Advertisement
3. Temukan Tantangannya
Jika kamu bisa memberikan tantangan kepada diri kamu, untuk berubah demi memecahkan masalah itu, kamu bisa segera keluar dari masalah kamu.
Contohnya, jika kamu memiliki hubungan buruk dengan rekan kerja kamu, coba tantang diri kamu untuk bisa berbuat baik kepadanya, atau tantang diri kamu untuk berkomunikasi dengannya.
Jika dirasa berkomunikasi dengannya tidak cocok, tenang saja itu berarti bukan masalahmu, tetapi masalah rekan kerjamu.
Akan tetapi, dengan tantangan ini, berarti kamu telah mencoba menyelesaikan masalah kamu, dengan meningkatkan keterampilan berkomunikasi kamu.Â
4. Bersikap Realistis dan Fokus
Jika masalah kamu cukup berat, cobalah bersikap realistis. Apa yang sebenarnya menjadi tujuan kamu saat ini.
Seperti contohnya saat kamu memiliki masalah dengan rekan kerjamu yang telah dibahas di halaman sebelumnya. Coba berfikir bahwa kamu bisa menambah relasi pertemanan di tempat lain, dan kamu harus fokus pada tujuan lain di tempat kerjamu.Â
Hal ini adalah salah satu solusi ampuh untuk memecahkan masalah kamu. Dengan mencari sudut pandang lain saat kamu bersikap realistis dan fokus, kamu bisa terbebas dari kecemasan berlebihan, saat kamu menghadapi suatu masalah.Â
Advertisement