Sukses

Tips Disiplin Bangun Kebiasaan dari Buku Bacaan Maudy Ayunda

Tips ala Maudy Ayunda dalam membangun kebiasaan

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang beranggapan bahwa untuk mengubah suatu kebiasaan adalah hal yang sulit dilakukan. Kali ini Maudy Ayunda dalam video Youtube pribadinya yang bertema Maudy Ayunda’s Booklist, membagikan hasil bacaannya dari buku yang berjudul "Atomic Habits" karya James Clear.

Buku itu kurang lebih membahas tips menarik untuk bisa membangun kebiasaan dengan cara seru dan challenging. Apa saja?

1. Lupakan goals usahakan bangun system

Maudy Ayunda mengatakan bahwa insight ini menekankan bahwa goals dan system adalah dua hal yang berbeda.

Goals atau tujuan adalah hal yang ingin dicapai. Sedangkan system adalah proses yang mengarah pada hasil tersebut.

Maudy lalu mengatakan bahwa sang penulis juga mengingatkan untuk fokus membangun system yang bisa membawa kita lebih dekat kepada tujuan yang kita inginkan.

"Mikirin deh teman-teman, yang menang dan kalah ini punya tujuan yang sama. Misalnya pemain olimpic game ingin memenangkan medali emas, setiap orang pasti pengen sukses. Mungkin punya tujuan aja ngga cukup, system yang bisa membantu untuk mencapai hasil yang kita inginkan," kata Maudy.

Dia juga mengatakan bahwa banyak dari sebagian orang fokus pada hal yang salah.

"Fokusnya malah pada tujuan terus, bukan proses yang diperlukan untuk sampai pada titik itu. Padahal nih tujuan itu kan tentang jangka panjang ya. So we have to focus on the systems and on those small habits yang kita lakukan setiap hari," ujarnya.

2 dari 4 halaman

2. Cara Jitu Membangun Kebiasaan

Selanjutnya Maudy mengungkapkan bagian favorit dari buku yang dibacanya itu. Di dalam buku tersebut tersedia empat cara jitu untuk dapat bisa membangun kebiasaan, di antaranya:

- Make it obvious 

Maudy mengatakan bahwa setiap tindakan kita dapat dipengaruhi oleh cues atau rangsangan tertentu. Ia menggambarkan dengan seseorang yang memiliki hobi bermain gitar.

Menurut Maudy Ayunda, jika gitar itu dalam lemari, pasti sang pemilik hobi tidak akan latihan. Namun, jika diletakkan di tempat yang mudah terlihat, pasti akan lebih diingatkan untuk lebih sering latihan.

"Jadi, kalau kamu misalkan pengon berolahraga, coba deh siapin baju, sepatu olahraga dari malam, jadi, begitu bangun langsung kelihatan. Sama pentingnya jangan cuma bilang 'Mau lebih sering olahraga, ah', tapi langsung buka kalender untuk membuat rencana dan komitmen (seperti)  hari Senin, Rabu, Jumat saya akan jalan ke gym dari kantor terus kamu siapkan deh tas gym dan segalanya supaya kelihatan dan kamu selalu ingat," katanya.

 - Make it attractive

Dikatakan Maudy, biasanya semakin menarik suatu hal, semakin besar kemungkinan kita akan mengadopsikannya sebagai kebiasaan.

"Setiap kita melakukan sesuatu yang mengantisipasi sesuatu yang menyenangkan, otak kita tuh melepaskan hormon yang disebut dopamin yang membuat kita merasa happy. Ini bisa kita gunakan untuk membangun habit," katanya.

Salah satu caranya, kata Maudy Ayunda, adalah dengan temptation bundling.

"Jadi, kita gabung godaan di mana kamu menggabung tindakan yang kamu suka dengan tindakan yang harus kamu lakukan tapi rada rada kamu enggak suka gitu," katanya.

Sebagai contoh bagi kamu yang punya kebiasaan lari di treadmill. Hal yang bisa kamu lakukan adalah memotivasi diri sendiri  dengan cara mengunduh (download) acara favorit untuk ditonton saat lari di treadmill.

"Atau kamu bilang ke diri kamu sendiri  habis lari di treadmill im gonna watch Netflix," kata Maudy.

- Make it easy

Sebagai manusia, lanjut Maudy, kita termotivasi untuk melakukan sesuatu yang mudah. Semakin banyak energi terkuras, biasanya akan semakin malas.

"Nah, ada tips dan trik untuk buat kebiasaan yang sulit jadi lebih mudah. Misalnya, kamu mau berhenti nonton teve pas pulang kerja, coba deh cabut kabel televisi atau copot baterai remotnya pasti jadi mager untuk nyalain teve dan kamu bisa menggunakan waktu itu untuk melakukan hal lain untuk lebih produktif," ujarnya.

- Make it satisfying

Maudy mengatakan bahwa kita harus buat lebih memuaskan lagi untuk bisa sampai ke kebiasaan jangka panjang.

"Misalnya nih ada produsen pasta gigi melihat demand (permintaan) mereka naik. Ketika mereka menambahkan (rasa) mint ke dalam produk, rasa segar mint ini yang memuaskan sekali dan membuat orang-orang lebih menikmati tindakan menyikat gigi," ujarnya.

3 dari 4 halaman

3. Rahasia melacak kebiasaan

Membuang kebiasaan buruk atau menerapkan kebiasaaan baik memang terdengar sulit. Apalagi, kata Maudy, kalau kita tidak bisa langsung melihat hasilnya. Kemungkinan besar akan menyerah di tengah jalan.

Oleh sebab itu penting untuk membangun rasa kepuasan tadi lewat cara lain semacam menggunakan bukti visual atau menerapkan pelacak habits di mana kita bisa mengukur kemajuan kita.

Menurut Maudy, salah satu teknik sederhana adalah mencoret kalender atau buku harian.

"Jadi setiap berhasil melakukan kebiasaan tersebut kita langsung coret. Nah, dengan tracking itu kita bisa melihat kemajuan kita dan itu menjadi proses asyik dan seru dan ujung-ujungnya kalau kamu sudah ngelakuin hal itu kamu juga akan merasakan antisipasi (kayak) 'Aduh enggak sabar nih untuk mencoret buku harian," katanya.

Selain itu, Maudy juga bilang bahwa kita bisa milih accountability buddy semacam membuat kontrak perjanjian dengan teman.

"Kalau orang kan biasanya ingin menghindari hal yang sakit atau mahal ya ini manusiawi banget. Nah, kita bisa membangun situasi di mana ada konsekwensi buruk kalau kita melewati kebiasaan tertentu," katanya.

4 dari 4 halaman

Kisah Seseorang Yang Menerapkan Accountability Buddy

Maudy juga tidak lupa mengutip dalam buku tersebut sebuah kisah tentang seseorang yang menerapkan accountability buddy tadi.

Ketika ada seorang pengusaha yang meminta istri dan pelatih pribadinya untuk tanda tangan di kontrak yang memaksanya berkomitmen untuk menurunkan berat badan.

"Jadi, si pengusaha ini melacak habit asupan makanannya, menimbang dirinya setiap minggu. Terus dia bikin ada hukuman kalau misalkan dia gagal melakukan hal-hal ini," katanya.

Jika dia gagal dalam hal makan, dia harus membayar pelatihnya sebesar 100 USD. Begitu juga jika dia gagal menimbang berat badan, harus membayar istrinya 500 USD.

"Kontrak ini berhasil banget. Bukan karena pengusahanya engga mau kehilangan uang tapi engga mau mengecewakan istri dan pelatihnya," kata Maudy.

Menurut Maudy, ketika tahu ada yang memperhatikan kita, ini bisa jadi motivasi yang cukup besar untuk kita menjaga konsistensi.

 

 

Â