Sukses

Cinderella hingga Mulan, 6 Film Live Action Ini Diadaptasi dari Animasi Disney Princess

Dalam delapan tahun terakhir, Disney telah merilis sekitar enam film Disney Princess live-action.

Liputan6.com, Jakarta - Disney telah lama menjadikan karakter para putri dan pangerannya sebagai prioritas. Sejak merilis film panjang pertama mereka di 1937, waralaba Disney Princess menjadi salah satu produk yang paling populer.

Namun, selain terus merilis film-film animasi Disney Princess, Disney juga mengambil beberapa film animasi klasik dan digarap ulang menjadi film live-action.

Setiap remake baru membawa sentuhan yang berbeda, dengan cerita yang sudah dikenal mayoritas masyarakat sehingga mereka hanya membuat sedikit perubahan jalan cerita. Sebagian cerita yang sudah diadaptasi pun tidak jarang berbeda dari cerita aslinya.

Disney tidak jarang memunculkan beberapa karakter tambahan, mengambil gambar yang baru, dan bahkan menambah daftar soundtrack lagu, menjadi beberapa keistimewaan yang dimiliki film live-action Disney.

Tahun 2014 merupakan awal mula terjadinya tren film live-action Disney dan sudah berlangsung sampai saat ini. Sampai saat ini, Disney memiliki karakter princess sebanyak tiga belas karakter.

Dari ketiga belas karakter, lima di antaranya sudah memiliki film live-action sendiri. Pertama adalah "Maleficent", film yang diadaptasi dari animasi "Sleeping Beauty" ini menjadi film live-action pertama yang rilis di 2014.

Karakter selanjutnya adalah princess Cinderella, yang filmnya dirilis setahun setelah Maleficent. Desain gaun dan sepatu yang dikenakan Lily James saat memerankan Cinderella sempat menarik banyak perhatian saat itu.

Selanjutnya, Disney pun mulai menerbitkan film live-action bergenre musikal, seperti "Beauty and the Beast" dan "Aladdin". Kedua film ini sukses menyajikan soundtrack dengan rasa baru dan enak dinikmati.

Paling terakhir adalah "Mulan" yang rilis di 2020 lalu. Melalui remake film animasi ini, perusahaan berjuang untuk menghormati film klasik sambil membuat plot cerita yang lebih baru, mengadopsi beberapa sudut pandang masa kini.

Dalam delapan tahun terakhir, Disney telah merilis sekitar enam film Disney Princess live-action. Namun, perusahaan tidak akan berhenti sampai disitu.

Disney telah mengumumkan dua judul film live-action terbaru yang akan tayang pada dua tahun ke depan, yaitu The "Little Mermaid", yang teasernya pertamanya sudah dirilis dan "Snow White" yang akan tayang dua tahun kemudian.

Merangkum dari Collider (05/11/2022), berikut ini adalah enam judul film live-action Disney Princess yang sudah bisa dinikmati.

2 dari 7 halaman

1. Maleficent (2014)

"Maleficent" menjadi film yang mengawali awal mulanya adaptasi animasi Disney Princess menjadi film live-action. Berdasarkan animasi "Sleeping Beauty" yang rilis di 1959, dalam versi live-action kisah Putri Aurora diceritakan melalui sudut pandang sang penjahat, Maleficent.

Tidak hanya mengubah sudut pandang film, sebagian besar jalan cerita Maleficent yang diperankan Angelina Jolie ini juga diubah jauh dari aslinya. Film ini berusaha mengumpulkan simpati untuk karakter Maleficent, dengan mengawali ceritanya saat masih muda dan dikhianati orang yang dicintainya, Stefan demi menjadi raja.

Pengkhianatan itu membuatnya menjadi peri yang dingin. Selagi melindungi kerajaan peri, ia juga berusaha membalaskan dendamnya kepada Raja Stefan dengan cara mengutuk anaknya yang baru lahir, Putri Aurora.

Akan tetapi, setelah beberapa tahun dirinya mengikuti perkembangan Aurora, yang diperankan Elle Fanning, hatinya pun melembut. Awalnya, Aurora menganggap Maleficent sebagai ibu peri, tetapi usai mengetahui kebenarannya ia merasa sedih dan kembali ke istana.

Setelah itu, kejadian yang terjadi hampir sama dengan yang ada di animasi. Cerita diakhiri dengan Maleficent yang menyelamatkan Aurora dari kutukannya.

3 dari 7 halaman

2. Cinderella (2015)

Film Disney Princess kedua adalah "Cinderella" yang rilis setahun setelah "Maleficent". Dibintangi oleh aktor dan aktris ternama, seperti Lily James, Richard Madden, dan Cate Blanchett, film ini turut meninggalkan unsur musikalnya.

Sebagian besar plot cerita film sesuai dengan yang ada pada animasi. Cinderella yang yatim piatu dipaksa menjadi pelayan bagi ibu tiri dan dua anaknya. Namun, ia bertemu pangerang lebih awal, tepatnya di hutan saat rombongan pemburu dari kerajaan sedang memburu rusa besar.

Baru setelah itu, sang pangeran pun berupaya untuk mengadakan pesta dansa dan mengundang seluruh rakyatnya tanpa terkecuali. Cinderella berhasil datang ke pesta tersebut setelah mendapat bantuan dari ibu peri.

Kisah pun berlanjut sesuai plot aslinya, walaupun tidak ada tikus atau hewan lain yang berbicara, seperti yang ada dalam animasi. Film ini benar-benar fokus dalam mengembangkan karakter Cinderella dan hubungannya dengan sang pangeran.

4 dari 7 halaman

3. Beauty and The Beast (2017)

Rilis pada tahun 2017, film live-action "Beauty and the Beast" menjadi film Disney Princess yang jalan ceritanya terlihat cukup sesuai dengan yang terjadi dalam film animasinya. Film ini menggunakan semua karakter yang sama, musik yang sama, dan sedikit menambah cerita dibandingkan mengubahnya.

Sebelumnya pada film animasi, Belle diceritakan sebagai seseorang yang suka membaca dan mencintai buku. Dirinya merasa tidak cocok tinggal di kota kecil yang menerapkan berbagai banyak batasan bagi seorang wanita.

Belle merelakan dirinya bertukar tempat dengan sang ayah yang dikurung oleh Beast hanya karena memetik mawar. Seiring berjalannya waktu, Belle dan Beast belajar saling mengenal satu sama lain.

Ketika keduanya jatuh cinta, Beast merasa pesimis dan tidak ingin membuat Belle selama hidup dalam kungkungannya. Ia pun melepas Belle untuk pergi dan merelakan nasibnya menjadi monster selamanya. Tepat sebelum itu, Belle kembali dan mengakui perasaannya, lalu mengubah Beast kembali ke wujud manusia.

5 dari 7 halaman

4. Aladdin (2019)

Selanjutnya, ada film "Aladdin" yang dirilis di 2019. Film live-action ini sama dengan Beauty and The Beast yang tidak meninggalkan unsur musikalnya. Karakter Putri Jasmine yang diperankan oleh Naomi Scott juga diperluas sehingga lebih vokal.

Sesuai dengan jalan cerita pada animasinya, film mengisahkan cerita Aladdin dalam menemukan lampu ajaib dan menyamar sebagai pangeran untuk mencoba mengesankan Putri Jasmine.

Putri Jasmine sendiri berusaha memperjuangkan haknya sebagai pemegang tahta, dengan membujung sang Ayah untuk memberikannya kepercayaan untuk menjalankan tahta Sultan tanpa harus menikahi orang asing.

Aladdin dan Jasmine yang telah saling jatuh cinta, bersama-sama melawan Jafar, penyihir jahat yang berencana mengambil alih lampu ajaib dan menguasai kerajaan. Karakter Putri Jasmine pun ditampilkan lebih berani dibandingkan yang ada pada animasi.

6 dari 7 halaman

5. Maleficent Mistress of Evil (2019)

"Maleficent: Mistress of Evil" melanjutkan kisah Maleficent dan Aurora yang menjadi ratu di kerajaan peri usai peristiwa yang terjadi pada film pertama. Film ini juga menjadi film Disney Princess live-action pertama yang memiliki sekuel sendiri.

Berbeda dengan film pertama, sekuel ini memiliki latar belakang bertahun-tahun setelah film pertama, saat Aurora sudah menjadi ratu untuk beberapa waktu. Di sini muncul karakter baru, yaitu orang tua dari Pangeran Phillip.

Ratu Ingrith, yang merupakan calon mertua dari Aurora sangat membensi peri. Dirinya akan melakukan apa saja untuk memusnahkan makhluk-makhluk tersebut, termasuk menjebak Maleficent dan mengutuk suaminya.

Setelah terkena serangan dari Ratu Ingrith, Maleficent mundur dan bersembunyi bersama para peri lain yang serupa dengannya. Mereka menganggap Maleficent sebagai Dark Fey, membuat mereka yakin akan menang jika memulai perang dengan manusia.

Di sisi lain, Aurora juga berusaha memecahkan masalah yang terjadi dalam kerajaan Pangeran Phillip seraya mempersiapkan pernikahannya.

7 dari 7 halaman

6. Mulan (2020)

Akibat pandemi Covid-19, film live-action Disney Princess "Mulan" terpaksa dirilis melalui platform streaming Disney Plus. Layaknya film "Cinderella", film ini juga menghilangkan unsur musikal dan beberapa karakter yang ada pada animasi.

Film live-action Mulan menyertakan kemampuan magis, seperti kekuatan super yang disebut qi dan hanya boleh digunakan oleh pria. Akan tetapi, Mulan memiliki kekuatan tersebut.

Tidak hanya Mulan, ada juga seorang penyihir, Xainniang, wanita selain Mulan yang memiliki qi. Kemampuannya ini membuatnya tidak diterima oleh teman dan musuhnya. Dirinya pun hanya dianggap sebagai peliharan bagi pemimpin penjahat yang senang menyerang kerajaan-kerajaan.

Sisanya, kisah berjalan sesuai dengan cerita dalam animasi. Mulan menyamar menjadi pria dan menggantikan ayahnya sebagai tentara. Keduanya bertemu di medan perang dan Mulan mengungkapkan identitasnya ke Xainniang.

Mulan yang merasa malu akhirnya mengakui kebohongannya kepada sang komandan perang. Setelah diusir, dirinya berusaha menyelamatkan nyawa seorang kaisar bersama dengan Xainniang yang berubah sisi untuk mendukungnya.

Video Terkini