Liputan6.com, Seoul - Sosok pengusaha kaya raya, Kang Jong Hyun, menjadi sorotan publik Korea Selatan usai foto-fotonya bersama aktris cantik, Park Min Young, di-spill Dispatch pada September 2022.
Kang Jong Hyun dan Park Min Young kala itu diisukan menjalin hubungan spesial. Namun, pihak agensi sang artis mengatakan bahwa status keduanya saat foto rilis sudah jadi mantan.
Baca Juga
Sebenarnya, Dispatch merilis artikel itu bukan ingin memamerkan soal gaya pacaran keduanya, melainkan fokus ke Jong Hyun yang memiliki gaya hidup mewah, serta catatan pinjaman kredit yang buruk.
Advertisement
Selang dua bulan kemudian atau pada Selasa, 8 November 2022, PD Note di saluran MBC menayangkan episode tentang kecurigaan di struktur manajemen Bithumb Live. Jong Hyun adalah pemegang saham terbesar di sana.
Episode itu juga mengangkat tuduhan bahwa Bithumb menerima dana rahasia saat mendaftar bit koin.
Namun, berdasarkan analisis yang dilakukan di acara PD Note MBC pada Rabu, 9 November 2022, Jong Hyun disebut sebagai 'ketua Bithumb yang tersembunyi'.
Hal ini disebabkan dia menggelontorkan dana sebesar 100 s.d 300 juta KRW (Rp1.1 miliar s.d Rp3.4 miliar) per malam di sebuah klub terkenal di kawasan Gangnam sejak 2017 hingga 2020.
Dilansir dari laman Allkpop, acara tersebut mengungkapkan bahwa Jong Hyun sudah biasa menghabiskan sekitar 100 juta KRW (Rp1.1 miliar) ketika dirinya sedang mengunjungi klub malam dan meminta 10 pelayan wanita serta sampanye termahal.
Pakai Barang KW
Ketika hubungannya dengan Park Min Young terungkap ke publik, Jong Hyun mengklaim bahwa uang yang dihasilkannya berasal dari penjualan ponsel.
Dirinya juga mengaku hanya tinggal di rumah salah satu temannya. Jong Hyun juga menjelaskan bahwa mobil mewah yang dinaikinya bukanlah miliknya, melainkan milik orang lain.
Bukan cuma soal mobil mewah dan juga foya-foya di sebuah klub malam, Jong Hyun juga menjelaskan melalui Dispatch bahwa jam tangan mewah Richard Mille senilai 500 juta KRW (Rp5.7 miliar) yang dia kenakan saat berkencan dengan Park Min Young adalah 'palsu'
Advertisement
Bithumb dan Penipuan
Bithumb merupakan perusahaan cryptocurrency terbesar kedua di Korea.
Aset yang dipercayakan sendiri di bursa melebihi 11 triliun KRW (Rp125,8 triliun). Kang Jong Hyun dijatuhi hukuman dua tahun enam bulan penjara dan tiga tahun masa percobaan atas tuduhan menggelembungkan penjualan ponsel dan menerima pinjaman 3,5 miliar KRW (Rp40 milyar) dengan menggunakan ini sebagai jaminan.
Pinjaman senilai 20 miliar KRW (Rp228, 8 miliar) diketahui juga masih belum dilunasi.
Jong Hyun meminjamkan nama perusahaannya dan mengambil total tiga pinjaman masing-masing senilai 10 miliar KRW (Rp114 miliar), tetapi dia juga tidak membayar kembali pinjaman karena kekurangan properti atas namanya.
Ini menimbulkan kecurigaan bahwa dia “tampaknya menyembunyikan pinjaman.”
Dua tahun setelah Kang Jong Hyun dihukum karena penipuan pinjaman, saudara perempuannya Kang Ji Yeon menginvestasikan 23 miliar KRW (Rp263 milyar) untuk mengakuisisi Asosiasi Investasi No. 1 Bit Galaxia.
Ji Yeon mengambil alih hak pengelolaan Bucket Studio, Inbiogen, dan Vident sebagai pemegang saham utama.
Klarifikasi Bithumb Korea
Nam Cheong Woo, sekjen Gerakan Pemegang Saham Minoritas, menunjukkan, “Tidak mungkin di pasar modal untuk mengakuisisi tiga perusahaan sekaligus seharga 23 miliar KRW dan mengambil alih hak pengelolaan.
Tidak ada keraguan bahwa dia memiliki dukungan keuangan tersembunyi di latar belakang.
"Wakil presiden humas Bithumb Korea juga mengatakan, "(Kang Jong Hyun) tidak pernah memegang posisi eksekutif dan tidak pernah diberi gelar ketua."
Pemegang saham utama Bithumb saat ini adalah mantan Ketua Lee Jeong Hoon. Lee Jung Hoon, pendiri dan mantan ketua Bithumb Holdings, memegang 65 persen saham.
Dia bersaksi bahwa Bithumb dapat memutuskan daftar dan penghapusan cryptocurrency sendiri, dan Perusahaan Q, yang berada dalam bisnis pengembangan, “mengembalikan uang untuk listing.”
CEO Perusahaan Q mengungkapkan dokumen terkait yang mengatakan bahwa dia membayar biaya pemasaran bersama dengan uang untuk listing.
Namun, Bithumb menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menerima biaya pencatatan dari tingkat pertukaran saham tersebut.
Advertisement