Sukses

Mengenal Fenomena Dunning Kruger Effect, Ketika Orang Selalu Merasa Paling Benar

Dunning Kruger Effect merupakan sebuah tipe bias kognitif yang menyebabkan orang menilai terlalu tinggi pengetahuan atau kemampuan yang mereka miliki.

Liputan6.com, Jakarta - Dunning Kruger Effect merupakan sebuah tipe bias kognitif yang menyebabkan orang menilai terlalu tinggi pengetahuan atau kemampuan yang mereka miliki.

Efek ini terjadi ketika seseorang tidak memiliki keterampilan atau kemampuan di bidang tertentu, tetapi melihat diri mereka sendiri sebagai seseorang yang mampu.

Nama dari fenomena ini sendiri diambil dari David-Dunning dan Justin Kruger, melansir Very Well Mind, Kamis (10/11/2022).

Pada dasarnya, orang yang berkemampuan rendah tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengenali ketidakmampuan mereka sendiri. Ini dapat terjadi ketika seseorang memiliki self-awareness yang buruk dan kemampuan kognitif yang rendah.

Fenomena ini merupakan sesuatu yang tidak jarang kita alami dalam kehidupan nyata. Orang akan cenderung menjelaskan sesuatu panjang lebar, lalu dengan percaya diri menyatakan dirinya benar dan ungkapan orang lain yang tidak sesuai dengan kata-katanya adalah salah atau bodoh.

Mengutip Healthline, beberapa peneliti sempat melakukan studi pada 2008, mereka meminta para siswa untuk menilai kinerja mereka segera setelah mengikuti berbagai tes.

Berdasarkan data yang dihasilkan, penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku menilai kinerja secara berlebihan terbesar terdapat pada golongan siswa dengan nilai rendah. Bukti ini pun menjadi salah satu bentuk terjadinya fenomena Dunnin Kruger Effect.

Jika seseorang secara konsisten melebih-lebihkan kemampuan mereka, hal ini juga memungkinkan mereka untuk menolak pendapat dan saran orang lain di kemudian hari.

Mereka yang merasa serba mengetahui segalanya dan cenderung tidak mendengarkan pendapat orang lain, ini mampu menghalangi mereka untuk belajar dan berkembang.

2 dari 4 halaman

Orang Tidak Tahu Apa yang Tidak Mereka Ketahui

Sejumlah psikolog melakukan studi untuk mencari tahu mengapa ornag terkadang berpikir mereka bisa melakukan lebih atau kurang dari yang sebenarnya mereka bisa lakukan. Salah satu faktor yang memungkinkan adalah kurangnya keterampilan itu sendiri.

Istilah ini memberikan penjelasan ilmiah terkait ungkapan bahwa "orang bodoh buta terhadap kebodohan mereka sendiri". Didukung dengan kutipan dari buku Charles Darwin yang menyebutkan, "ketidaktahuan lebih sering melahirkan kepercayaan diri daripada pengetahuan".

Dari situs Very Well Mind, psikolog David Dunning dan Justin Kruger menyebutkan bahwa fenomena ini berasal dari apa yang mereka sebut sebagai "dual burden" atau beban ganda.

Orang tidak hanya tidak kompeten, tetapi hal tersebut memengaruhi perilaku mereka untuk menyadari bahwa dirinya tidak kompeten, dengan cara merampas kemampuan mental mereka.

Penjelasan ini juga sesuai dengan peribahasa bahasa Indonesia yang mengatakan, "bagaikan padi, semakin masak maka semakin merunduk".

Peribahasa ini sendiri berarti orang yang memiliki banyak ilmu akan semakin merendahkan hatinya.

Berkaitan dengan fenomena Dunning Kruger, orang akan cenderung melebih-lebihkan tingkat keterampilan mereka, gagal mengenali keterampilan dan keahlian asli orang lain, dan juga gagal mengidentifikasi kesalahan dan kurangnya keterampilan mereka sendiri, karena kurangnya pengetahuan mereka terhadap hal-hal tersebut.

3 dari 4 halaman

Lakukan Refleksi Diri dan Lebih Banyak Belajar

Fenomena ini menyebabkan seseorang memandang tingkat kompetensi mereka terlalu tinggi saat itu rendah, juga terlalu rendah saat tingkat kemampuan kita tinggi. Efek ini juga memengaruhi kemajuan dan kepercayaan diri seseorang di berbagai bidang.

Untuk itu, setelah merangkum dari beberapa sumber, terdapat beberapa tips untuk mengatasi Dunning Kruger Effect. Di antaranya adalah meluangkan waktu untuk merenung, melakukan refleksi diri, dan belajar menerima pendapat atau saran orang lain.

Tingkat kepercayaan diri seseorang akan cenderung meningkat, saat mereka membuat keputusan dengan cepat, tetapi keputusan yang cepat juga memungkinkan terjadinya kesalahan penilaian.

Kedua, melakukan evaluasi diri dan menyadari kesalahan-kesalahan untuk bergerak maju. Tidak jarang kita berada dalam situasi takut untuk mengajukan pertanyaan karena tidak ingin menunjukkan kalau kita tidak mengerti atau bodoh. Padahal, mengajukan pertanyaan atau meminta tolong orang lain bisa mendorong kita untuk terus bergerak.

Menerima feedback orang lain pun menjadi kunci kita dalam memperbaiki diri sendiri. Sering kali kita merasa tertekan atau cemas saat mendapatkan saran.

Namun, dengan menerima pendapat orang lain kita juga dapat belajar memperbaiki tindakan dan kinerja kita ke depannya.

4 dari 4 halaman

Dunning Kruger Effect Merupakan Salah Satu Tipe dari Cognitive Bias

Seperti yang sebelumnya disampaikan, Dunning Kruger Effect merupakan salah satu tipe dari cognitive bias atau bias kognitif.

Bias kognitif, menurut situs Healthline, merupakan lemahnya penalaran seseorang yang membuat mereka salah menafsirkan informasi dari dunia di sekitarnya, lalu membuat kesimpulan yang tidak akurat.

Bias kognitif mampu memengaruhi keterampilan kita dalam mengambil keputusan, membatasi kemampuan pemecahan masalah, menghambat kesuksesan karier yang dapat disebabkan kita yang tidak ingin belajar, juga memungkinkan peningkatan rasa cemas dan depresi. Tidak jarang hal ini juga merusak hubungan yang sedang kita jalin.

Selain Dunning Kruger Effect, para peneliti sudah mengumpulkan sekitar 175 tipe dari bias kognitif. Beberapa tipe bias kognitif, di antaranya sebagai berikut.

1. Availability heuristic,

2. Confirmation bias,

3. False consensus effect,

4. Halo effect,

5. Misinformation effect,

6. Optimism bias, dan

7. Self-serving bias.