Di Masa Pandemi COVID-19, Teknologi Canggih Bantu Event Tetap Aman

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang menyebut bahwa 2022 adalah tahunnya event bersinar lagi. Lihat saja dalam dua bulan terakhir, event musik terbesar berhasil dihelat di Jakarta. Meski ada konser yang harus berakhir pidana.

Kenyamanan pengunjung dalam event pameran, konser, olahraga, festival kuliner, dan acara lainnya perlu mendapat perhatian khusus. GOERS, Start Up di bidang experience yang turut memproses tiket untuk berbagai acara, mencatat jumlah pengunjung event meningkat hampir 2,5x lipat pada 2022 dibandingkan dengan tahun lalu.

Dengan kembali menggeliatnya perhelatan acara di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno ,baru-baru ini dengan tegas mengingatkan kembali seluruh pelaku event untuk terus mematuhi CHSE, yaitu Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan), dan Environment Sustainability (keberlanjutan lingkungan).

Nugroho dari Barcode Organizer, mengungkapkan bahwa lingkup kerja event organizer (EO) tidak hanya sebatas melaksanakan kegiatan dan bermitra dengan promotor yang mengumpulkan pendukung acara.

Menurutnya EO juga wajib menyusun detil alur penikmat acara, mulai dari proses booking hingga event selesai diadakan. EO juga wajib memastikan bahwa event berlangsung sesuai kaidah CHSE yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan bantuan teknologi.

"Awalnya, teknologi hanya digunakan untuk promosi event. Sekarang teknologi digunakan untuk penjualan tiket dan pengaturan kuota sesuai dengan kapasitas venue. Semakin banyaknya event yang kembali digelar dan meningkatnya jumlah pengunjung acara, penggunaan teknologi yang salah satu fiturnya adalah mengontrol jumlah pengunjung makin dibutuhkan," katanya.

Dengan mengetahui jumlah pengunjung real time, lanjut Nugroho, pengelola event dapat menerapkan sistem peringatan dini dan melakukan langkah mitigasi lainnya, jika dibutuhkan. Mengingat saat ini pun masih di situasi pandemi COVID-19.