Liputan6.com, Denpasar - Mulai hari ini, Selasa (15/11/2022), hingga esok, KTT G20 akan diselenggarakan oleh para delegasi yang telah hadir di Bali.
Mengutip dari Situs Resmi Kementerian Keuangan, Selasa (15/11/2022), G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Forum ini terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Dalam pendiriannya, G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi Bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Advertisement
Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap.
Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun. Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).
Pada kesempatan kali ini, pemerintah Indonesia mengagendakan penanaman bakau atau mangrove oleh pemimpin negara peserta KTT G20 guna menekankan peran penting mangrove.
Kegiatan tersebut dijadwalkan pada hari ini di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Denpasar, Bali. Agenda ini merupakan bagian dari tema yang dipilih Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan KTT soal menangani krisis iklim.
Alur Showcase Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali
Kementerian Perdinasan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui akun resmi TikTok-nya, menunjukkan cuplikan yang akan dikunjungi oleh para Delegasi KTT G20 di Bali. Track mulai dari monumen G20 hingga tracking mangrove menunjukkan keindahan alam Pulau Dewata.
@kemenpupr Yuk kita liat kawasan mangrove, yang akan dikunjungi para Delegasi KTT G20 #sigapmembangunnegeri #SaatnyaIndonesia #G20indonesia #G20 #Mangrove #Bali #Tahura ♬ Gamelan Bali Trap - Yan 394
Tidak hanya itu, bahkan ditunjukkan juga tempat persemaian bibit mangrove yang mampu menampung 6 juta bibit bakau.
Atas unggahan ini, para warganet kerap menunjukkan pujian atas keindahan Bali yang disorot dan layak untuk menjadi perhelatan forum internasional.
“Keren ...semoga sukses dan lancar G20 aamiin” ucap akun @anir**ha**ni
“Bali lg panas bgt. Bapak Ibu wakil negara dan semua delegasi, semangat yaa menghadapi cuaca Bali yg panas” komentar @call**wi*ta
“Gak bisa ber word word lagi... ini sih udah Wonderland Indonesia yg sebenarnya sih... mantap” ujar akun @tu*u*hi
Advertisement
Arti Pesan Mangrove
Di balik keindahan alamnya, alur showcase yang akan diselenggarakan di kawasan mangrove memiliki arti tertentu.
Pemerintah berharap, Indonesia sebagai salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar dapat menginspirasi dunia dan sekaligus bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup karena mangrove mampu menyerap karbon, melindungi lahan, dan mencegah abrasi laut.
Mengutip situs resmi Sekretariat Negara, di lokasi, panitia sudah menyiapkan bangunan kayu berbentuk elips tempat para pemimpin G20 berdiri dan menanam mangrove.
Serangkai mangrove Rhizhopora apiculata membentuk tulisan “G20” di tengahnya. Panitia menyediakan puluhan lubang tanam yang akan dimasukkan bibit mangrove Rhizopora mucronata oleh para tamu, termasuk Presiden Jokowi.
Mangrove juga menggambarkan manfaat bagi ekosistem karena dapat menyuburkan tanah di sekitarnya, menjadi hunian bagi ikan-ikan kecil dan kepiting, menjernihkan air, hingga melindungi pantai dari erosi.
Penataan Ulang Tahura Ngurah Rai
Sebagai bagian agar presidensi G20 kali ini berjalan secara matang dan lancar, sebelumnya Presiden Jokowi telah mengarahkan langsung kepada Kementerian PUPR untuk melakukan penataan ulang kepada hutan mangrove di Ngurah Rai, Bali.
Mengutip dari Antara, Provinsi Bali berupaya memperbaiki dan menata lokasinya, yakni Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, karena salah satu yang menjadi topik pembahasan pada ajang G20 adalah isu lingkungan.
Sejak Indonesia dinyatakan sebagai tuan rumah, pemerintah pusat dan daerah mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Lingkup pekerjaan pada penataan ulang antara lain pembangunan monumen G20, area plaza dan viewing deck untuk media, area foto kepala negara dan pengaman, pembibitan dan penyemaian sisi timur estuary DAM, pondasi dan plat, tracking mangrove, hingga area parkir yang berkapasitas 240 mobil.
Kawasan Tahura Ngurah Rai sendiri juga menjadi laboratorium alam dan lingkungan hidup. Potensi biotik yang terdapat dalam tahura ini menjadi rumah bagi beberapa jenis satwa, seperti biawak dan burung bangau.
Untuk itu, selain memberikan pesan kepada para deleasi, KTT G20 di Indonesia juga diharapkan dapat mendorong agar masyarakat dapat menyadari pentingnya menjaga lingkungan tetap hijau dan lestari.
Advertisement