Sukses

4 Tipe Kepribadian MBTI Ini Lebih Senang Jadi Single

Menjadi single jelas memberikan satu keuntungan utama, yaitu kebebasan.

Liputan6.com, Jakarta - Saat mayoritas orang saling berusaha menjalin hubungan dan membangun komitmen, sebagian lainnya menikmati kehidupan mereka sebagai seorang single atau sendiri dengan berbagai keuntungannya.

Memutuskan untuk menjadi single jelas memberikan satu keuntungan utama, yaitu kebebasan. Begitu mulai menghargai kebebasan yang dimiliki, kita akan menyadari bahwa meluangkan waktu untuk diri sendiri akan membuktikan hal ini menjadi penting bagi kita.

Menikmati waktu sebagai single tidak hanya memberikan kita kebebasan, tetapi juga memberikan kita waktu untuk menemukan area di dalam kehidupan kita untuk dibangun atau diperbaiki.

Oleh karena itu, dengan memanfaatkan waktu saat single ini kita dapat kembali menyusun target tujuan dan bekerja untuk mengejar target tersebut sehingga dapat mencapai masa depan yang diinginkan.

Keuntungan yang didapatkan oleh seseorang yang single juga dapat memengaruhi tingkat kreativitas seseorang. Seorang yang single cenderung lebih kreatif, sebab mereka lebih banyak menghabiskan waktu sendiri untuk berpikir kreatif.

Selain itu, dari kebebasan yang dimiliki seseorang yang single dan tidak perlu menyisakan waktu untuk bersama pasangan, membuat mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga dan teman-temannya.

Di samping keuntungan yang dimiliki, ketika seseorang secara konsisten terus memutuskan untuk menjadi single, mungkin tipe kepribadian mereka menjadi salah satu pengaruhnya.

Ini tidak mengartikan mereka tidak akan menemukan pasangan, tetapi lebih condong kepada mereka yang memutuskan untuk memiliki pasangan.

Berdasarkan situs Elite Daily, Selasa (15/11/2022), terdapat empat tipe kepribadian Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI yang cenderung lebih senang menghabiskan waktu mereka sebagai seorang single. Tipe-tipe tersebut adalah ISTP, ESFP, INFP, dan ISFJ.

Rinciannya adalah Extraversion (E) atau Introversion (I), cenderung menggunakan Sensing (S) atau Intuition (N), Thinking (T) atau Feeling (J), dan Judging (J) atau Perceiving (P). Berikut ulasannya:

2 dari 5 halaman

1. ISTP

ISTP dikenal sebagai tipe kepribadian yang suka akan spontanitas. Mereka cenderung membuat diri mereka sedikit tidak konsisten dan inilah yang membuat sebagian dari mereka tidak tahan terhadap komitmen.

Bagi ISTP, memikirkan masa depan itu cukup menakutkan. Mereka merupakan kepribadian yang suka hidup di masa kini atau live in the moment. Ini membuat mereka hampir tidak bisa memutuskan apa yang akan mereka lakukan nanti.

Perilaku mereka juga tidak dapat diprediksi. Ini membuat mereka sering kali berlaku bebas sesuai dengan keinginannya.

Orang dengan kepribadian ini mungkin akan senang berkencan dengan orang yang memberikan mereka banyak ruang. Namun, jika menyangkut hubungan tradisional, ISTP akan cenderung menghindarinya.

3 dari 5 halaman

2. ESFP

Sama halnya dengan ISTP, ESFP menganggap bahwa berada dalam hubungan adalah hal yang sia-sia. Mereka tidak suka menghadapi konflik atau konfrontasi yang biasa terjadi di dalam hubungan.

ESFP merupakan kepribadian berjiwa bebas. Menurut ESFP, mereka lebih suka merencanakan petualangan bersama teman-temannya, daripada harus memikirkan tentang perencanaan keluarga.

Mereka tergolong sebagai kepribadian yang sering kali bersikap tidak dewasa dalam hal berpasangan. Orang dengan kepribadian ini cenderung tidak suka berkompromi, apalagi ketika pasangan mereka mulai menghalangi mereka untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai.

Namun, pengalaman dan pertumbuhan dapat mengubah pikiran ESFP tentang sebuah komitmen jangka panjang. Hal ini akan membutuhkan proses yang lama dan sebelum sampai di situ mereka akan terus menikmati waktu mereka selama berstatus single.

4 dari 5 halaman

3. INFP

Tipe kepribadian INFP umumnya memiliki harapan yang tinggi dan bahkan standar yang lebih tinggi. Mereka menginginkan sebuah hubungan yang sempurna dan sesuai dengan ekspektasi yang mereka miliki.

Ini tidak mengartikan INFP sebagai sosok yang sombong. INFP merupakan sosok yang idealis, mereka senang bermimpi dan tidak akan menurunkan standar mereka sendiri hanya demi orang lain yang tidak bisa memenuhi standar mereka.

Kepribadian ini dikenal pemalu dan pendiam, menyebabkan mereka tambah sulit untuk keluar dari zona nyaman mereka. Bagi INFP, menjadi single lebih baik dibandingkan harus bersama dengan pasangan yang membosankan.

Mereka lebih baik duduk dan menunggu orang lain untuk mengumpulkan keberanian dan lebih dulu menghampiri mereka dan membuat langkah pertama.

INFP tidak terburu-buru untuk masuk ke dalam hubungan dan membuat komitmen. Hal ini juga membuat INFP menginginkan pasangan yang tepat dan bertahan seumur hidupnya.

5 dari 5 halaman

4. ISFJ

Mirip INFP, ISFJ pun terkenal sangat tertutup dan pemalu. Tidak mudah bagi mereka untuk membuka diri kepada orang lain, membuat orang-orang dengan kepribadian ini sulit masuk ke masuk ke dalam hubungan dengan mudah.

Mereka senang dengan komitmen dan menanggapinya dengan sangat serius. Namun, kecenderungan ISFJ untuk menahan dan menyembunyikan perasaannya, menyebabkan sangat sedikit orang memiliki kesempatan untuk berkencan dengan ISFJ.

Selain itu, ISFJ juga tidak suka berkompromi, terutama jika menyangkut akan nilai-nilai yang mereka pegang. Kombinasi akan perilaku perfeksionisme dan keengganan mereka untuk mengekspresikan diri membuat pasangan dari ISFJ akan mengalami sedikit kesulitan.

Mereka tidak akan berkompromi untuk mengubah atau menurunkan standar yang dimilikinya. ISFJ hanya akan luluh kepada mereka yang sanggup memenuhi standarnya, membuat mereka merasa sudah menemukan pasangan yang dapat mereka cintai dan saling berkomitmen.