Liputan6.com, Jakarta - KTT G20Â Bali resmi ditutup Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu (16/11/2022).
Dengan berakhirnya acara pertemuan ini, menutup masa Presidensi G20 Indonesia yang selanjutnya akan dipegang oleh India. Jokowi pun memberikan kepemimpinan forum secara estafet kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Baca Juga
Seolah ada saja, rupanya banyak warganet yang menanggapi acara penutupan forum G20 tersebut dengan komentar-komentar penuh humor.
Advertisement
Dapat diperhatikan melalui respons unggahan akun Twitter @TxtdariHI, yang mencantumkan foto Presiden Joko Widodo bersama dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi.
"SAH, KTT G20 Bali resmi ditutup. Selanjutnya presidensi G20 dilanjutkan oleh India," tulis @TxtdariHI dalam postingan yang sudah mendapatkan lebih dari 10 ribu like di Twitter.
Warganet pun merespons unggahan tersebut dengan komentar yang penuh canda. Beberapa dari mereka mengaitkan kebiasaan turis di Bali setelah melakukan liburan dan membeli pie susu sebagai buah tangan.
"Waktunya beli pie susu," komentar @far*** me-reply postingan tersebut.
"Untuk bendahara, sekretaris dan sie perkap jangan pulang dulu, kita kerjain LPJ," cuit akun @boo*** mengaitkan acara tersebut dengan kegiatan yang biasa terjadi saat penutupan acara kepanitiaan.
"Pak Jokowi: Nanti malam jangan lupa kita rapat evaluasi di posko, ya!" tambah @bay***.
Tidak sedikit dari mereka yang mengeluhkan acara tersebut berlangsung terlalu singkat. Hal ini ditanggapi oleh akun @the*** yang menuliskan, "Apaan dah pada bilang 'kok bentar banget' lu mau berapa hari, 6 bulan? Bukan KTT namanya, jadinya KKN."
Selain itu, ada juga komentar yang menyampaikan harapan mereka akan acara forum G20 tahun depan yang akan dilaksanakan di India.
"Semoga India ga kebanting ya, Indonesia udah keren banget soalnya wkwk," cuit @chi***.
Di samping dari komentar-komentar canda dari warganet, acara KTT G20 Bali ini telah selesai bersamaan dengan Presidensi G20 Indonesia.
Setelah menyerahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada PM India, Narendra Modi, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukungannya kepada India yang selanjutnya akan memimpin acara forum G20 di tahun selanjutnya.
Jokowi: Indonesia Siap Dukung Presidensi G20 di India
Pada Rabu (16/11/2022), Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah resmi menyerahkan kepemimpinan Presidensi G20 kepada India. Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia siap mensukseskan Presidensi G20 India pada tahun 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyerahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada PM India, Narendra Modi.
"Saya juga ingin menyampaikan selamat kepada India, yang akan melanjutkan kepemimpinan Presidensi G20 berikutnya," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).
"Sebagai sahabat India dan sebagai bagian dari troika, tahun depan Indonesia siap mendukung kesuksesan Presidensi G20 India," sambungnya.
Dirinya meyakini G20 akan terus bergerak di bawah kepemimpinan PM Modi. Jokowi juga meminta kepada semua pimpinan G20 yang hadir untuk mendukung Presidensi G20 India.
Advertisement
Tutup KTT, Jokowi: Alhamdulillah G20 Bali Leaders Declaration Disahkan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022). Jokowi menyampaikan bahwa para pemimpin negara G20 menyepakati dan mengesahkan sebuah deklarasi.
"Alhamdulillah, hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022," kata Jokowi melalui siaran di YouTube Sekretariat Presiden.
Dirinya mengatakan bahwa suatu kehormatan bagi Indonesia untuk memimpin G20 selama satu tahun terakhir ini. Menurut dia, Presidensi G20 Indonesia dimulai dengan harapan untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi.
"Berbagai tantangan-tantangan baru muncul yang bukan hanya menghambat pemulihan, namun juga dapat mengancam dunia terjerumus ke krisis yang lebih dalam," ujarnya.
Jokowi di KTT G20: 2,9 Miliar Penduduk Dunia Belum Terhubung ke Internet
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini infrastruktur digital di dunia masih belum merata. Ini berdasarkan data sebanyak 2,9 miliar penduduk di dunia belum terkoneksi ke internet.
"2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung ke internet, termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang. Infastruktur digital juga belum merata. 390 juta orang tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel," ujar Jokowi saat berbicara di Sesi III Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Dirinya mengingatkan bahwa ekonomi digital merupakan kunci masa depan dunia. Jokowi menyebut ekonomi digital mampu menyumbang 15,5 persen pendapatan domestik bruto (PDB) global saat masa pandemi.
"Sebagai pilar ketahanan di masa pandemi, menyumbang 15,5 persen PDB global, membuka peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global," katanya.
Ia menambahkan sebagai Presidensi G20, Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global.
Advertisement