Sukses

12 Potret Bentuk Tubuh Ideal Wanita di Tiap Dekade, Bukti Standar Kecantikan Selalu Sama

Berikut bentuk tubuh ideal wanita setiap dekade yang menjadi standar kecantikan pada zamannya

Liputan6.com, Jakarta - Gambaran bentuk tubuh ideal wanita terus tumbuh seiring berkembangnya zaman. Bahkan, dalam beberapa kasus, gambaran wanita yang ideal di setiap dekade cukup mengejutkan. 

Mulai dari standar lekuk tubuh yang harus ditonjolkan pada 1950-an, washboard abs pada era 2000-an, dan heroin chin di awal 90-an. Semuanya merupakan standar idealnya wanita zaman tersebut.

Dalam beberapa kasus, definisi 'wanita ideal' memperlihatkan gambaran budaya populer pada saat itu.

Misalnya saja wanita dari era 1940-an yang mengidealkan tampilan yang lebih kuat dan lebih besar. Berbeda dengan wanita pada 1980-an dengan tampilan super sporty-nya.

Berbicara kepada FEMAIL, Hagen Schumacher, seorang konsultan ahli bedah plastik terkemuka di Adore Life, dan Andre Fournier, salah satu pendiri perusahaan perangkat kosmetik Deleo mengungkap bagaimana standar tubuh ideal telah berubah selama 100 tahun terakhir. 

Mereka meramalkan bahwa pada 2022 kecantikan yang lebih 'alami' akan bangkit kembali.

"Standar kecantikan yang tidak realistis yang ditentukan oleh filter dan gambar media sosial sudah tidak digunakan. Terlebih, tren bedah plastik baru-baru ini menampilkan upaya untuk menyempurnakan fitur-fitur yang ada, bukannya menciptakan tampilan yang artifisial," kata Hagen.

Selain itu, kita juga kini bisa perhatikan banyaknya kampanye ‘body positivity’ yang menghubungkan kesehatan mental dan fisik.

Sebelum kita ada di era yang lebih positif seperti hari ini, berikut beberapa standar kecantikan antar-dekade yang menarik untuk diketahui, dilansir dari GQ, Kamis (17/11/2022).

2 dari 13 halaman

1910: The Gibson Girl

Pada 1910-an, Gibson Girl menjadi figur tipe ideal, dengan wanita yang berusaha untuk mencapai bentuk tubuh jam pasir dengan pinggang yang kecil yang sering dibuat dengan menggunakan korset super-cincher.

Pada awal 1900-an, ilustrator Charles Gibson yang setara dengan fotografer fashion saat ini, menampilkan gambarnya tentang wanita ideal yang menjadi populer setelah tampil di majalah fashion kelas atas seperti Harper's. 

Aktris kelahiran Denmark, Camille Clifford, adalah model terkenal untuk ilustrasi 'Gibson Girl' dengan gaya khas gaun panjang yang elegan yang melilit pinggangnya yang berukuran delapan belas inci.

"Era khusus ini tidak terlalu berbeda dengan apa yang telah kita lihat dalam beberapa tahun terakhir, dengan orang-orang seperti Kim Kardashian dan Jennifer Lopez yang keduanya menampilkan sosok jam pasir yang sempurna, dengan pinggang yang terjepit yang ingin ditiru oleh wanita dimana-mana," kata Fournier.

"Pada era 1900-an, satu-satunya pilihan wanita untuk mencapai bentuk tubuh yang diinginkan adalah dengan mengenakan korset, meskipun sangat tidak nyaman dan sangat berbahaya," Hagen menambahkan.

3 dari 13 halaman

1920: The Flapper Girl

Lekuk tubuh Gibson yang ditonjolkan digantikan dengan payudara dan pinggul yang lebih kecil saat gadis flapper 1920-an menjadi mode.  

"Di media pada saat itu, Anda akan melihat bahwa garis pinggang seseorang berada beberapa inci di bawah pusar untuk tampil modis, sehingga membutuhkan pinggul yang ramping," kata Fournier.  

Margaret Gorman, Miss America pertama pada 1921, merupakan perwujudan ideal pada masa itu, dengan berat badan hanya 48 kilogram dengan tubuh mungil. 

4 dari 13 halaman

1930: The Sex Siren

Wanita 1930-an mengidealkan gaya feminin yang lebih lembut yang ditandai dengan tubuh melengkung dengan pinggang ramping.

"Dekade ini menandai transisi dari penampilan ramping dan semampai pada 1920-an ke 1940-an yang lebih lengkung, karena media menyukai bentuk yang lebih menggairahkan," kata Hagen

5 dari 13 halaman

1940: The Star Spangled Girl

Selama Perang Dunia Kedua, 'pundak militer' sangat populer, dan para wanita berusaha untuk mendapatkan tampilan yang lebih kuat, lebih lebar dan lebih tinggi.

Hagen mengklaim bahwa standar tubuh tercermin dalam jenis pakaian dalam yang populer pada saat itu, dengan nama-nama seperti 'peluru' dan 'torpedo'. 

Wanita ideal dipersonifikasikan dalam diri Naomi Parker, seorang pekerja perang Amerika yang diperkirakan telah menjadi model untuk poster ikonik 'We Can Do It!' saat bekerja pada perakitan pesawat di Naval Air Station Alameda.

6 dari 13 halaman

1950: The Hourglass

Era 1950-an adalah era model pin-up, dengan wanita dengan tipe tubuh ideal yang dianggap sebagai figur jam pasir berlekuk dengan payudara besar, pinggul kecil, dan pinggang kecil. 

"Keinginan akan payudara yang lebih besar membuat para dokter bereksperimen dengan implan spons yang dimasukkan ke dalam payudara wanita untuk mendapatkan payudara yang lebih penuh. Marilyn Monroe dikabarkan telah menjalani prosedur ini," kata Hagen.

Pil penambah berat badan bahkan direkomendasikan kepada wanita yang lebih kurus dalam iklan untuk membantu menyempurnakan lekuk tubuh.

Aktris terkenal Marilyn Monroe menjadi simbol seks pada era 1950-an dan awal 1960-an setelah sukses berkarier di dunia modeling pin-up. 

7 dari 13 halaman

1960: The Twig

"Sangat menarik untuk melihat kembali bagaimana 'bentuk tubuh ideal' telah berubah begitu drastis di sini, di mana sekarang tiba-tiba menjadi super-ramping dan mungil," kata Fournier.

"Sekali lagi, selama ini teknologi belum semaju sekarang, jadi untuk mencapai 'bentuk tubuh yang sempurna', wanita hanya mengandalkan diet dan olahraga," tambah Fournier.

8 dari 13 halaman

1970: The Disco Diva

Pada era 1970-an, para wanita bekerja keras untuk mempertahankan tubuh langsing dan perut rata, dengan bintang-bintang seperti Farrah Fawcett yang menjadi perwujudan dari kecantikan ideal pada masa itu. 

"Bentuk tubuh secara umum di era ini tetap ramping, terutama di bagian batang tubuh, kita mulai melihat kembalinya beberapa lekuk tubuh saat wanita mencoba menambahkan lekuk tubuh pada pakaian spandex ketat yang populer," ujar Fournier.

9 dari 13 halaman

1980: The Supermodel

Pada 1980-an, supermodel dan penggemar olahraga mengambil alih, dengan tipe tubuh ideal yang dianggap tinggi dan langsing dengan bentuk tubuh atletis. 

Wanita seperti Elle MacPherson dan Linda Evangelista mendominasi media dan video musik pada dekade ini.

Jane Fonda, seorang pelopor kebugaran, mengantarkan era kebugaran pada 1980-an dengan aktivitas seperti aerobik dan lari menjadi populer.

10 dari 13 halaman

1990: The Waif

Selama tahun 90-an, gaya androgini menjadi mode, dan gerakan yang disebut 'heroin chic' memuja bentuk tubuh yang sangat ramping, struktur tulang angular, dan kulit pucat.

Penampilan ini diwujudkan oleh supermodel era 90-an, Kate Moss, yang dikenal karena bentuk tubuhnya yang sangat kurus dan seperti waif. 

"Standar kecantikan di tahun 90-an mengalami peningkatan dalam prosedur sedot lemak, karena para selebritas berusaha keras untuk mencapai tampilan super ramping yang ditunjukkan oleh Kate Moss di atas catwalk," kata Hagen.

11 dari 13 halaman

2000: The Buff Beauty

Tren wanita 2000-an diwujudkan oleh model-model Victoria's Secret, yang mendapatkan popularitas global pada awal 2000-an setelah dimulainya peragaan busana tahunan merek ini pada akhir tahun 90-an. 

"Abs terlihat menguasai era noughties dengan orang-orang seperti Christina Aguilera, Peter Andre dan Britney Spears yang mendominasi budaya pop saat itu," kata Fournier.

12 dari 13 halaman

2010: The Bootylicious

Dekade ini memberikan dampak yang signifikan pada perubahan lanskap citra tubuh wanita, dengan figur jam pasir ekstrem yang tampak tidak mungkin.

Munculnya influencer media sosial dan selebriti seperti Kim Kardashian dan Nicki Minaj membuat para wanita menginginkan bentuk tubuh dengan lekuk tubuh yang dramatis, perut rata dan pinggang yang kecil.

13 dari 13 halaman

The Social Media Age

Seiring dengan munculnya kampanye Body Positivity dan Body Neutrality, wanita kini tidak terpaku pada bentuk tubuh yang sempurna. 

Wanita era ini sudah mulai meninggalkan gagasan bahwa wanita harus cantik dengan mengituci standar tertentu.

"Individu di era 2020-an lebih dasar untuk tidak hanya terlihat baik secara fisik. Tetapi juga terlihat baik dari dalam dan akan lebih banyak yang mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dengan membangun kepercayaan diri dan ‘self love’," ujar Fournier.

"Dengan melakukan itu, saya benar-benar merasa masyarakat akan menjadi lebih menerima semua bentuk dan semua ukuran tubuh," Fournier menekankan.

Wanita kini mulai menerima diri mereka apa adanya dan hal ini merupakan sinyal yang baik bagi masa depan kita.Â