Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang mungkin terbiasa minum segelas air sebelum mereka tidur. Bahkan, sebagian orang sengaja menaruh botol air di dekat tempat tidur untuk diminum sebelum tidur.
Namun, sejumlah ahli menyebut, minum air sesaat sebelum tidur justru bisa menyebabkan gangguan tidur. Kendati demikian, ada juga kubu ahli yang mengatakan bahwa meminum air sebelum tidur sebenarnya baik untuk kita.
Baca Juga
Tara Clancy, sleep strategist sekaligus pembawa acara podcast The Counterfeit Sleep, mengatakan bahwa banyak pro-kontra terkait minum sebelum tidur. Karena, dapat mempengaruhi kualitas tidur.
Advertisement
"Minum dalam jumlah yang sangat sedikit jika Anda merasa haus lebih baik daripada tidur dengan dehidrasi," kata Clancy kepada Fox News Digital, dikutip Kamis (17/11/2022).
Tidur dengan perasaan haus dan dehidrasi bisa berpengaruh buruk pada tubuh serta menimbulkan gangguan tidur.
"Itu karena dehidrasi mengundang kongesti dan peradangan, yang menurunkan kinerja tidur,” Clancy menambahkan.
Meski begitu, Clancy merekomendasikan untuk membatasi asupan air sebelum tidur hingga satu atau dua ons.
"Lebih dari itu, Anda berisiko terbangun di tengah malam untuk pergi ke kamar mandi - dan itu berarti kinerja tidur Anda berkurang," kata Clancy.
Clancy menyebut, orang harus mulai menghidrasi diri segera setelah mereka bangun dan menghentikan minum air tiga jam sebelum mereka tidur.
"Jika Anda masih terbangun di tengah malam untuk pergi ke kamar mandi, itu pertanda bahwa Anda membutuhkan peningkatan performa tidur. Meningkatkan kinerja tidur adalah kunci untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran," tutur Clancy.
Lalu, bagaimana pro kontra pendapat para ahli mengenai ini? Mengutip Fox News, simak jawabannya di bawah ini!
Menganggu Produksi Melatonin dan Pencernaan
Amber Dixon, seorang ahli diet yang berbasis di Chicago yang juga merupakan perawat geriatri dan CEO Elderly Assist Inc, sebuah panduan kesehatan lansia online, mengatakan bahwa meminum air sebelum tidur bukanlah hal yang tepat.
"Ketika Anda beristirahat, tubuh Anda memproduksi melatonin di kelenjar pineal. Melatonin adalah hormon yang membantu mengatur siklus tidur-bangun dan ritme sirkadian," kata Dixon kepada Fox News Digital.
Meminum air sebelum tidur dapat mengganggu proses tersebut karena menghambat produksi melatonin. Tubuh juga perlu waktu untuk memproses cairan dan memulai kembali siklus tidur dan bangun lagi.
Minum air sebelum tidur dapat mengganggu pencernaan, yang dapat memiliki efek buruk, termasuk kembung dan nyeri gas, kata Dixon.
"Jika Anda minum terlalu banyak cairan sebelum tidur, sistem pencernaan Anda akan sibuk memproses cairan ekstra ini alih-alih berfokus pada memecah partikel makanan yang mungkin ada di perut atau usus pada saat itu," Dixon menutup.
Advertisement
Minum Air Sebelum Tidur Tak Diperlukan
Camilo Andrés Ruiz, seorang dokter pengobatan concierge berbasis di Fort Lauderdale, Florida, sekaligus ahli pengobatan tidur di Sleep and Internal Medicine Specialists, mengatakan minum air sebelum tidur tidak diperlukan.
"Perlu minum air di tengah malam karena mulut kering bisa menjadi indikasi hal-hal lain seperti pernapasan mulut, mendengkur, atau sleep apnea. Itu harus dievaluasi bersama ahli tidur," kata Ruiz.
Jika minum air sebelum tidur adalah rutinitas gaya hidup yang tidak bisa dihentikan, Ruiz mengatakan dia merekomendasikan orang membatasi asupan cairan mereka dua hingga tiga jam sebelum tidur untuk mengantisipasi terbangun di tengah malam dan bolak-balik ke kamar mandi.
Sedangkan, Shelby Harris, seorang psikolog klinis berlisensi yang berbasis di New York City dan direktur kesehatan tidur di Sleepopolis, sebuah situs web ulasan kasur, mengatakan keinginan untuk minum air sebelum tidur bisa berarti seseorang mengalami dehidrasi.
"Jika Anda sangat haus tepat sebelum tidur, Anda mungkin tidak minum cukup air di siang hari, jadi sangat penting untuk terhidrasi sepanjang hari. Jjika Anda memiliki malam yang berat untuk tidur, cobalah memulai hari Anda dengan segelas besar air,” ujar Harris.
Harris mengatakan jika rasa haus dirasakan sebelum tidur, dia merekomendasikan untuk membatasi asupan air paling banyak delapan ons atau sekitar 200 liter.
Tim Pro Minum Sebelum Tidur
Blanca Garcia, ahli gizi di Health Canal, penyedia layanan berita penelitian medis di Grove City, Ohio, mengatakan minum air sebelum tidur dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan.
"Tubuh kita terdiri dari sekitar 70 persen air. saat kita tidur, kita berkeringat dan kehilangan sebagian air itu,” kata Garcia.
"Minum air sebelum tidur baik untuk kesehatan Anda dan dapat membantu mengisi air yang hilang sepanjang hari. Membantu Anda melewati malam dan membuat tubuh anda pulih dengan baik,” lanjut Garcia.
Garcia mengatakan tubuh manusia tumbuh dan memperbaiki berbagai sel dan jaringan selama tidur dan sel-sel ini membutuhkan cairan untuk mengangkut nutrisi.
Batasi Minum Sebelum Tidur
Sejalan dengan Gracia, Nadir Qazi, pendiri dan ahli bedah kosmetik di Qazi Cosmetic Clinic, sebuah klinik dermatologi dan bedah plastik di Irvine, California, mengatakan minum air putih tepat sebelum tidur bukanlah strategi terbaik, tetapi tetap baik untuk minum air sepanjang hari.
"Minum air hampir selalu sehat, tetapi merupakan ide yang baik untuk membatasi jumlah air di malam hari. Tidak apa-apa untuk terus menyeruput segelas air dalam dua jam terakhir sebelum tidur. Mempertahankan tingkat hidrasi yang memadai sepanjang hari membantu menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi penuh,” kata Qazi.
Manfaat kesehatan dari minum air putih termasuk menurunkan tekanan darah, mengatur hormon stres, melumasi persendian, melebatkan sel-sel kulit, membantu fungsi otak dan pencernaan, penyembuhan, membuang racun dan mengatur suhu tubuh.
"Tidur juga saat tubuh mensintesis kolagen dan elastin untuk menjaga kulit tetap sehat dan awet muda," kata Qazi.
Minum air sebelum tidur dapat menyebabkan nokturia - yang menyebabkan Anda terbangun untuk buang air kecil dan ini mengganggu tidur serta mengurangi manfaat penyembuhan di malam hari.
"Hanya dari penampilan luarnya saja, kulit akan kendur dan tertarik, dan jaringan wajah bisa meradang," kata Qazi.
"Secara internal, hal ini dapat memperlambat kemampuan kognitif, menyebabkan kelesuan, dan meningkatkan stres,” tutupnya.
Advertisement