Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia Qatar 2022 telah di mulai sejak 20 November 2022 dengan pembukaan yang spektakuler. Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar ini menarik perhatian berbagai kalangan karena begitu dinantikan oleh penggemar sepak bola di berbagai negara di dunia.
Qatar sebagai negara tuan rumah pun menggandeng banyak pihak untuk menghadirkan berbagai acara menarik, guna membuat Piala Dunia 2022 kian meriah.
Salah satu pihak yang digandeng panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar adalah Katara Cultural Village Foundation. Yayasan ini merupakan pusat kebudayaan yang berlokasi di Doha dan kerap menampilkan pertunjukkan teater, sastra, musik, seni visual, dan pameran.
Advertisement
Pada Piala Dunia 2022, Katara Cultural Village Foundation bekerja sama dengan kantor Kedutaan Besar negara-negara di Qatar untuk membuat pertunjukan seni. Tujuannya untuk menyambut turnamen sepak bola empat tahunan ini. Salah satu pihak yang digandeng adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar.
Meski Timnas Indonesia tidak menjadi peserta Piala Dunia 2022, namun Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Qatar antusias menyambut perhelatan akbar ini.
Dalam perayaan Piala Dunia 2022, Yayasan Katara Cultural Village Foundation dan KBRI menghadirkan berbagai kesenian dan kebudayaan Indonesia, salah satunya alunan musik angklung. Suara alat musik khas Jawa Barat ini menggema dan menghibur beberapa orang yang hadir dalam Piala Dunia 2022 di Kota Doha, Qatar.
Pertunjukan angklung ini dipersembahkan oleh Saung Angklung Udjo yang mewakili Indonesia. Saung Angklung Udjo adalah berpusat di Bandung, tepatnya di Jalan Padasuka No 72.
Pertunjukan angklung ini juga dipersembahkan oleh Indonesia Ladies Angklung (ILA), yang merupakan para wanita Indonesia yang tinggal di Qatar.
Berbagai unggahan video pertunjukan angklung pun terlihat dalam postingan di Instagram resmi @angklungudjo.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
Pertunjukan Lainya
Pertunjukan musik angklung ini tidak hanya digelar pada hari itu, dilansir laman resmi Katara, performa angklung yang digelar di Al-Ibdaa Courtyard Gedung Katara tersebut bisa dinikmati hingga beberapa hari ke depan, dimulai sejak 18 samapi 28 November 2022 pukul 18.00-20.00, waktu setempat.
Selain pertunjukkan angklung, Katara Cultural Village Foundation dan KBRI juga akan menyajikan ekshibisi pembuatan batik yang akan digelar pada 1-8 Desember 2022 pukul 10.00-22.00, waktu setempat.
Adapun beberapa negara lainnya yang juga turut memeriahkan pementasan kesenian pada Paiala Dunia Qatar 2022 ini adalah Ekuador, Bosnia, Rusia, Meksiko, Paraguay, Republik Dominika, Uruguay, dan Iran dengan berbagai jenis keseniannya yang berbeda-beda.
Terlibatnya Angklung Udjo dalam Paiala Dunia Qatar 2022 ini diharapkan memberikan dampak positif bagi alat musik tradisional Indonesia.
Advertisement
Menjadi Sarana Pengenalan Seni dan Budaya
Turnamen di Qatar kali ini akan jadi edisi ke-22 Piala Dunia dan jadi kedua kali terselenggara di Asia setelah edisi 2002 di Korea Selatan dan Jepang, sekaligus yang pertama yang digelar di kawasan Jazirah Arab.
Pembukaan Piala Dunia 2022 telah dilangsungkan di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Minggu malam, 20 November 2022, mempertemukan tuan rumah Qatar dengan wakil Amerika Selatan, Ekuador.
Mengutip siaran pers Katara, pelaksanaan Piala Dunia Qatar 2022 ini menjadi sebuah pelaksanaan olahraga yang berbeda dari yang lainnya, yang mana acara ini nantinya akan menggabungkan pesta olahraga, seni, dan kebudayaan.
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Dr Khalid Ibrahim Al-Sulaiti, General Manager Katara.
“Pada pelaksanaan piala dunia ini, para tamu akan menyaksikan sejumlah kegiatan yang penuh dengan kreativitas dan inovasi di mana budaya Qatar dan dunia akan bersinar bersama dengan acara kebudayaan dari Katara,” kata Khalid.
dikatakan dalam acara yang menjadi bagian dari piala dunia yang dilaksanakan Katara ini, setidaknya ada 300 kegiatan dari 22 negara, mulai dari pameran, festival, konser, pertunjukan langsung, serta event yang akan berlangsung dari 18 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.
Saung Angklung Udjo
Sementara itu, angklung dikenal sebagai alat musik tradisional dari Jawa Barat yang dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada 16 November 2011. Semenjak penobatan tersebut, tanggal 16 November kemudian diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia.
Angklung di Indonesia selama beberapa tahun terakhir identik dengan Mang Udjo. Peringatan Hari Angklung Sedunia pun jadi momen tepat untuk kembali mengenal kembali pria yang bernama lengkap Udjo Ngalagena tersebut.
Dikutip dari laman angklung-udjo.co.id, Mang Udjo lahir pada 5 Maret 1929. Ia adalah putra keenam dari pasangan suami Istri Wiranti dan Imi. Udjo kecil sudah memperlihatkan bakat dan ketertarikannya dalam dunia seni, musik, dan budaya.
Seiring berjalannya waktu, ia berguru pada sejumlah maestro kesenian Sunda, seperti Mang Koko ahli kecapi, Rd. Machyar Angga Kusumahdinata seorang guru gamelan, dan Daeng Soetigna sang inventor angklung diatonik.
Mang Udjo juga mempelajari angklung dalam tangga nada pentatonik yang membuatnya mahir memainkan berbagai jenis musik, mulai dari musik tradisional Sunda dan lagu-lagu populer.
Udjo Ngalagena meninggal pada Sabtu, 3 Maret 2001. Kini, saung angklung dikelola anaknya, Taufik Hidayat Udjo. Anak kesembilan dari Mang Udjo ini turut hadir pada acara Pendeklarasian Bandung sebagai Kota Angklung pada Mei lalu.
Advertisement