Sukses

4 Teknologi Canggih yang Dipakai di Piala Dunia 2022, Apa Saja?

Piala dunia FIFA Qatar 2022 tak lepas dari teknologi canggih untuk mendukung berjalannya laga di turnamen empat tahunan ini. Apa saja teknologi yang digunakan?

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi semakin canggih dari waktu ke waktu. Kegiatan sehari-hari manusia pun tidak pernah lepas dari teknologi, termasuk dalam dunia olahraga. Salah satunya di cabang olahraga sepak bola.

Mengutip laman Techno Jobs, Selasa (22/11/2022), pada tahun 1980 teknologi pertama kali diperkenalkan ke dalam dunia sepak bola melalui penggunaan video analisis.

Melalui hasil video analisis, pelatih dan pemain dapat menonton pertandingan yang mereka lakukan. Tak hanya itu para pemain dan pelatih dapat menganalisis bagaimana pergerakan saat pertandingan berlangsung. Hal ini pun memberi kesempatan untuk menonton pertandingan dari perspektif lain. 

Kini, teknologi sudah memainkan peran yang sangat penting dalam permainan sepak bola. Penggunaan teknologi mendukung pemantauan kesehatan, kemampuan para pemain, hingga menentukan bagaimana game dimainkan. 

Tidak terkecuali di ajang Piala Dunia 2022, teknologi terbaru dipakai untuk membantu berjalannya laga hingga membuat para penonton lebih nyaman menonton pertandingan di Qatar yang terkenal dengan cuaca panasnya. 

Sejumlah perkembangan teknologi di dunia sepak bola yang dipakai di Piala Dunia 2022 Qatar antara lain bola pertandingan berteknologi tinggi yang telah terintegrasi dengan Semi-automated Offside Technology (SAOT) hingga versi terbaru dari VAR (video assistant referee).

Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengatakan FIFA telah berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi demi meningkatkan permainan sepak bola di semua tingkatan. Infantino menyebut, ketika teknologi baru dikembangkan, hal ini ditujukan untuk meningkatkan permainan. 

Lantas, teknologi apa saja yang dipakai untuk mendukung Piala Dunia 2022 Qatar? Berikut informasinya, sebagaimana dilansir Techno Jobs:

 

 

2 dari 5 halaman

1. Bola yang Terhubung

Awal tahun ini, Adidas mengungkapkan Al Rihla, bola resmi yang bakal dipakai di setiap pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar. Al Rihla adalah kata dalam bahasa Arab yang diterjemahkan sebagai "perjalanan".

Bola ini dirancang untuk mendukung kecepatan permainan tertinggi karena bergerak lebih cepat saat melabung di udara dibandingkan bola Piala Dunia lain yang dibuat sebelumnya, dalam sejarah 92 tahun turnamen.

Pada intinya, bola baru ini menampilkan Adidas Suspension System yang berisi sensor gerak yang melacak setiap sentuhan permainan dari pemain dengan kecepatan 500 kali per detik.

Sensor gerak di dalam bola akan mengumpulkan data pergerakan bola yang sangat akurat, yang kemudian akan dikirimkan ke Video Match Officials dalam hitungan detik sepanjang pertandingan berlangsung.

Data ini kemudian digunakan oleh Video Assistant Referees (VAR) untuk informasi cepat guna membantu mengoptimalkan pengambilan keputusan wasit. 

 

3 dari 5 halaman

2. Video Assistant Referee (VAR) Technology

Teknologi VAR diperkenalkan di Piala Dunia Rusia pada tahun 2018 dan dikatakan cukup sukses, sehingga diluncurkan kembali di semua liga utama Eropa pada tahun-tahun berikutnya.

Tahun ini FIFA telah mengumumkan Semi-automated Offside Technology (SAOT) baru yang akan digunakan pada Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar. Teknologi baru ini menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola.

Selain itu ada juga 29 titik data pada setiap pemain individu, yang dilacak 50 kali per detik untuk menghitung posisi persisnya di lapangan. 29 titik berupa data yang dikumpulkan mencakup semua anggota badan dan ekstremitas yang relevan untuk menentukan offside atau tidaknya seorang pemain.

Data ini digunakan untuk memberikan peringatan offside otomatis kepada petugas pertandingan video di dalam ruang operasi video setiap kali bola diterima oleh penyerang yang berada dalam posisi offside.

Sebelum memberi tahu hasil teknologi kepada wasit di lapangan, petugas pertandingan di ruangan VAR memvalidasi video unutk mengambil keputusan yang diusulkan dengan memeriksa titik tendangan yang dipilih dan garis offside yang dibuat secara otomatis. 

Hal tersebut dihitung berdasarkan posisi anggota tubuh pemain. Proses perhitungannya hanya terjadi dalam beberapa detik dan berarti keputusan offside dibuat lebih cepat dan lebih akurat.

 

4 dari 5 halaman

3. 3D Animation

Setelah keputusan VAR dibuat, data yang dihasilkan oleh kamera dan bola akan dibuat modelnya dalam animasi 3D otomatis untuk menggambarkan posisi yang tepat dari para pemain pada saat yang tepat ketika para pemain offside.

Video ini mampu mengambil posisi anggota tubuh pemain pada saat bola dimainkan. Animasi 3D ini akan menunjukkan perspektif terbaik untuk situasi offside dan akan ditampilkan di layar di stadion.

Hasil video animasi 3D ini juga ditampilkan pada televisi mitra siaran FIFA untuk menunjukkan kepada penonton dengan cara yang sejelas mungkin.

 

5 dari 5 halaman

4. Cooling Technology

Di luar lapangan, Qatar juga telah mengembangkan teknologi untuk membantu para pemain dan penonton untuk tetap sejuk saat berada di dalam stadion meski sedang dalam desert climate. Sepanjang berlangsungnya Piala Dunia 2022 di Qatar, suhu diperkirakan akan mencapai antara 21 hingga 26 derajat Celcius.

Tujuh dari delapan stadion telah dilengkapi dengan Advanced Cooling Tech, sebuah teknologi revolusioner yang akan menjaga suasana di dalam stadion agar tetap dingin.

Cara kerja teknologi ini yaitu melalui pusat energi di dekat stadion, dari mana air dingin dibawa oleh pipa ke tempat tersebut.

Begitu sampai di stasion, udara dingin didorong masuk ke lapangan pertandingan dan area tempat duduk penonton. Sistem ini menggunakan insulasi dan cooling spot untuk menjadi tetap ramah lingkungan.

 

Â