Sukses

Komitmen Muhammadiyah dan Danone Tingkatkan Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan

Perlu upaya kolaborasi dan kesadaran dari masing-masing individu, kelompok, hingga dunia bisnis dan industri untuk terus menjaga lingkungan agar dapat memberi dampak yang positif pada kesehatan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang melanda berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, telah membawa perubahan pada dinamika kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh 40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10% faktor genetika (keturunan).

Untuk itu, penting bagi kita untuk mulai membangun upaya kolaborasi dan kesadaran dari masing-masing individu, kelompok, hingga dunia bisnis dan industri untuk terus menjaga lingkungan agar dapat memberi dampak yang positif pada kesehatan masyarakat.

“Kita harus bersama-sama mencegah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak pada Bumi dan kesehatan masyarakat di masa mendatang," kata dr. Bagas Suryo Bintoro, Staff Dosen Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/11/2022).

"Masyarakat harus dapat saling membantu, karena tidak semua elemen masyarakat memiliki resources yang sama untuk mengatasi dampak tidak hanya perubahan iklim saja, namun juga demi kesehatan masyarakat kedepannya,” lanjutnya.

Sadar akan kondisi tersebut, Danone Indonesia mendukung acara Muktamar Fair dengan melakukan edukasi nutrisi, kesehatan dan lingkungan kepada pengunjung dan kader Muhammadiyah.

Langkah tersebut diharapkan dapat meminimalisir sampah dan sekaligus menjadi langkah penerapan ekonomi sirkular, di mana sampah plastik yang terkumpul akan kembali didaur ulang dalam ekosistem  pengelolaan sampah Danone Indonesia untuk menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun barang lain yang memiliki nilai ekonomi.

Dr. H. Mohammad Agus Samsudin MM., Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah mengatakan kolaborasi industri dengan organisasi masyarakat seperti PP Muhammadiyah merupakan langkah positif bagi kebaikan umat. 

“Sistem ini kedepannya memiliki potensi untuk dikembangkan, melalui kolaborasi dengan industri seperti dengan Danone Indonesia. Hal itu sejalan dengan sistem social business yang diterapkan, di mana manfaatnya dikembalikan ke masyarakat,” ucap Agus.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Miliki visi peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan

Lebih lanjut Agus memaparkan, PP Muhammadiyah dan Danone Indonesia memiliki visi yang sama dalam mengedukasi dan menyadarkan masyarakat mengenai betapa pentingnya peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan.

“Kesamaan visi inilah yang membuat kedepannya akan terus tercipta kolaborasi-kolaborasi untuk generasi di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Sementara itu, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, “Kita jadi bisa melihat perkembangan ke depannya, mengenai capaian dalam membawa kesehatan ke masyarakat dan berperilaku dalam menjaga kesehatan Bumi."

Lebih lanjut Arif memaparkan bahwa Danone Indonesia terus melakukan inisiatif yang baik melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan PP Muhammadiyah.

“Kolaborasi dengan PP Muhammadiyah menjadi salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan untuk memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan. Kesempatan ini juga menjadi momen yang tepat bagi Danone Indonesia dan PP Muhammadiyah untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan,” papar Arif. 

3 dari 3 halaman

Komitmen untuk meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat

Sebelumnya, Danone Indonesia juga telah berkolaborasi bersama MPKU PP Muhammadiyah dan merancang program bersama dalam peningkatan edukasi kesehatan masyarakat.

Hal tersebut dalam upaya peningkatan kesadaran tentang stunting dan gizi seimbang hingga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan akses air bersih dan sanitasi di sekolah dan pesantren Muhammadiyah, pengembangan produk dan kredit mikro untuk sektor air dan sanitasi bersama Lembaga Keuangan (LK) Muhammadiyah, peningkatan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis produk sehat melalui edukasi, inkubasi bisnis dan akses pelayanan bisnis, serta edukasi pengelolaan sampah dan proses pengelolaan dan pengumpulan sampah di lingkungan Muhammadiyah.