Liputan6.com, Jakarta - Alam semesta selalu menarik untuk dibahas.
Karena faktanya, manusia bahkan hingga saat ini hanya mampu menelusuri sebagian kecil bagian dari keseluruhan alam semesta.
Baca Juga
Banyak rahasia, misteri dan keunikan tentang alam semesta yang belum kita ketahui hingga saat ini.
Advertisement
Namun, perkembangan teknologi yang ada kini bisa memudahkan para peneliti untuk dapat menggali lebih dalam lagi mengenai isi dari keseluruhan alam.
Alam semesta terus menerus mengejutkan kita, setiap temuan baru selalu menghancurkan apa yang kita pikir dan kita ketahui tentang alam semesta selama ini.
Seorang astronom Amerika Serikat, Carl Sagan mengatakan yang terbaik "Di suatu tempat, sesuatu yang luar biasa sedang menunggu untuk diketahui".
Setiap kali kita mencari bukti dari konsep atau ide tertentu mengenai luar angksa, sesuatu yang sama sekali tidak terkait yang kita pikir dan kita pahami kadang terbalik dengan apa yang ditemukan oleh para peneliti.
Ini adalah kegembiraan dan keajaiban ruang angkasa dan telah membingungkan dan mungkin membuat kalian penasaran sejak masih kecil.
Alam semesta tentu saja akan berisi beberapa kebetulan dan kejadian paling aneh yang pernah kalian lihat, dari galaksi berbentuk unicorn dan kawah berbentuk Mickey Mouse, hingga nebula dan bintang jatuh.
Mengutip dari laman The Fact List, Kamis (17/03/2021) berikut lima fenomena paling aneh yang terjadi di alam semesta dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
1. Badai Raksasa Jupiter
Bintik Merah Besar Jupiter adalah badai bertekanan tinggi di planet Jupiter yang sangat besar yang dikatakan sama buruknya dengan badai terburuk di Bumi.
Saking besarnya, kalian bisa memasukkan tiga Bumi kita ke dalamnya.
Pada 1979, Voyager 1 mengambil foto-foto menakjubkan dari fenomena ini.
Dengan foto-foto ini dan foto-foto Jupiter lainnya, para ilmuwan bisa melihat warna-warna yang berbeda pada awan di sekitar Bintik Merah Raksasa yang menunjukkan bahwa awan-awan berputar mengelilingi bintik tersebut berlawanan arah jarum jam pada ketinggian yang berbeda-beda.
Bintik Merah Besar telah diamati dari Bumi selama sekitar 400 tahun karena cukup besar untuk dilihat oleh teleskop yang berbasis di bumi.
Pada 1665, Giovanni Domenico Cassini dikatakan sebagai orang pertama yang secara resmi mengamati keajaiban ini.
Tentu saja hal ini cukup sulit untuk dikonfirmasi, tapi satu hal yang pasti badai menjadi semakin kecil dari waktu ke waktu.
Advertisement
2. Kumpulan Air Terbesar di Alam Semesta
Kumpulan air terbesar dan terjauh di alam semesta yang pernah terdeteksi ditemukan pada 2011.
Air tersebut setara dengan 140 triliun kali semua air di lautan Bumi.
Air tersebut mengelilingi quasar yang berisi lubang hitam raksasa yang disebut APM 08279+5255 dengan ukuran 20 miliar kali lebih besar dari matahari dan berjarak lebih dari 12 miliar tahun cahaya.
Quasar ini ditenagai oleh lubang hitam raksasa yang perlahan-lahan menelan piringan berisi gas atau debu di sekelilingnya yang menghasilkan energi dalam jumlah besar.
Produksi energi quasar ini setara dengan seribu triliun matahari.
Semua uap air di Bima Sakti 4.000 kali lebih sedikit daripada di quasar ini.
Uap air mengelilingi lubang hitam dalam lingkaran gas yang lebarnya mencapai ratusan tahun cahaya, satu tahun cahaya sekitar enam triliun mil.
Meskipun gas berada pada suhu -53 derajat celcius dan 300 triliun kali lebih padat daripada atmosfer Bumi.
Gas tersebut lima kali lebih panas dan 10 hingga 100 kali lebih padat daripada apa yang biasa terjadi di galaksi seperti Bima Sakti.
Pengukuran uap dan molekul-molekul lain, seperti karbon monoksida, mengatakan bahwa ada cukup gas untuk memberi makan lubang hitam sampai menjadi sekitar enam kali lebih besar, tetapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi padanya saat itu.
3. Temuan Lubang Hitam Supermasif
Lubang hitam terbesar di alam semesta ditemukan pada 2015 yaitu J0100 + 2802Â dengan kecerahan ertinggi dari quasar yang diketahui.
J0100+2802 membingungkan para astronom, karena massanya 12 miliar massa matahari dan energi cahaya yang dimiliki 420 triliun massa matahari dan tujuh kali lebih terang dari quasar paling terang sebelumnya.
Lubang hitam ini terbentuk hanya 900 juta tahun setelah Big Bang, dan seharusnya tidak sebesar ukurannya untuk usianya.
Lubang hitam ini terletak 12,8 milyar tahun jauhnya dari Bumi.
Pentingnya penemuan ini tidak bisa diremehkan karena telah membuat para astronom menilai kembali pemahaman mereka tentang quasar dan pembentukannya.
Galaksi Bima Sakti memiliki lubang hitam bermassa 4 juta massa matahari di pusatnya, sedangkan lubang hitam yang menggerakkan quasar baru ini 3.000 kali lebih berat.
Advertisement
4. Planet Berlian
55 Cancri e, ditemukan pada 2004, adalah planet di Bima Sakti yang memiliki setidaknya sepertiga berlian.
55 Cancri e dikenal sebagai Bumi super, dengan radius dua kali lebih lebar dari Bumi dan massa delapan kali lebih besar.
Planet ini mengitari bintang induknya, 55 Cancri yang ditemukan sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Cancer.
Planet ini melakukan orbit hanya dalam 18 jam, mengingat Bumi membutuhkan 365 hari untuk mengorbit Matahari kita.
Karena jaraknya yang sangat dekat dengan bintang induknya, sekitar 25 kali lebih dekat dari jarak Merkurius ke Matahari, suhu permukaannya mencapai 5.100 dejarat celcius dan membuatnya tidak dapat dihuni.
Nilai planet ini telah diteorikan sekitar $26,9 noniliun.
Satu noniliun adalah 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
5. Temuan Planet Es yang Terbakar
Gliese 436 b adalah planet yang kira-kira seukuran Neptunus dan pertama kali ditemukan pada tahun 2004 dan ditemukan sekitar 30 juta tahun cahaya dari Bumi dan sekitar 20 kali lebih besar.
Planet ini hanya mengorbit 4,3 juta mil dari bintangnya dan membutuhkan waktu 2 hari 15,5 jam, sedangkan Bumi mengorbit sekitar 93 juta mil dari Matahari.
Gliese 436 b memiliki suhu permukaan paling rendah 245 derajat Celcius.
Air yang ada di planet ini, yang dikenal sebagai es-X yang dtersimpan bersama oleh gaya gravitasi yang sangat besar meskipun suhunya luar biasa.
Substansi ini tentu saja bukan es yang dihasilkan, namun air yang dikompresi mirip dengan cara berlian terbentuk dari karbon.
Gaya-gaya ini mencegah molekul air menguap dan keluar dari planet ini, sebaliknya menjadi padat di dalam planet.
Advertisement