Sukses

6 Fakta Unik Sikat Gigi dan Cara Penggunaannya yang Benar

Ketahui enam fakta tentang sikat gigi dan cara penggunaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Menyikat gigi secara teratur akan membersihkan kotoran dalam gigi sehingga penyakit tidak akan muncul dan Anda akan menjalani aktivitas menjadi lebih mudah.

Menyikat gigi menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap individu sebelum melakukan aktivitas hingga sebelum tidur.

Sepertinya hal yang sederhana untuk dilakukan, tetapi kalian akan terkejut mengetahui bahwa banyak dari kita masih melakukan kesalahan saat menyikat gigi.

Kesalahan-kesalahan yang ditemukan dapat muncul karena kadang orang-orang mengabaikan cara yang sebenarnya benar dan malah meyakini dan menerapkan cara yang salah. 

Untuk itu, perlu adanya informasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar. Karena menyikat gigi sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Oleh karena itu, ketahui enam fakta tentang sikat gigi dan cara penggunaannya, seperti melansir dari The Fact Site, Selasa (29/11/2022).

1. Menyikat Gigi Setelah Makan

Kalian dapat merusak enamel gigi, lapisan luar gigi dengan menyikat gigi tepat setelah makan. Enamel gigi melemah ketika seseorang mengonsumsi makanan asam seperti daging, pasta, dan ikan.

Dokter gigi menyarankan untuk menunggu setidaknya 30 menit sebelum menyikat gigi setelah makan. Ini adalah waktu yang cukup bagi enamel gigi untuk mengeras kembali dan mencegahnya rusak.

2. Menyikat Gigi Tak Ada Gunanya Bila Berkumur

Kalian menghilangkan bahan aktif dari pasta gigi yang disebut fluoride saat berkumur setelah menyikat gigi.

Setelah dihilangkan, gigi akan rentan terhadap masalah kesehatan mulut seperti kerusakan gigi, penyakit gusi, dan erosi asam. Bahkan menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi masih bisa menghilangkan fluoride.

Meludah adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan kelebihan pasta gigi tanpa menghilangkan fluoride pasta gigi.

2 dari 5 halaman

3. Sikat Gigi Berbulu Keras Tidak Baik untuk Gigi

Alasan mengapa beberapa sikat gigi berbulu keras masih dijual didasarkan pada fakta bahwa beberapa konsumen percaya bahwa sikat gigi berbulu keras lebih efektif dalam membersihkan gigi mereka.

Tetapi berpikir bahwa sikat gigi berbulu keras membersihkan gigi dengan lebih baik adalah mitos.

Ini dapat membuat gusi menjadi berdarah dan merusak enamel gigi kalian, itulah sebabnya dokter gigi tidak merekomendasikannya.

Yang mereka sarankan adalah sikat gigi berbulu lembut karena sikat gigi berbulu lembut dapat menghilangkan plak dari gigi dan gusi dengan cara yang lembut.

Ini juga dapat menjangkau area gigi dan gusi yang tidak dapat dibersihkan oleh sikat gigi berbulu keras.

Tapi ingatlah bahwa menyikat terlalu keras dengan sikat gigi berbulu lembut tidak lebih baik daripada menggunakan sikat gigi berbulu keras.

3 dari 5 halaman

4. Pasta Gigi Pemutih dapat Merusak Gigi

Pasta gigi pemutih mengandung bahan yang lebih abrasif daripada pasta gigi biasa. Hal ini dapat membuat gigi akan tampak sedikit lebih putih dengan menghilangkan noda ekstrinsik atau noda dari lapisan terluar gigi kalian. Beberapa contohnya adalah noda dari kopi, rokok, dan soda.

Meskipun demikian, menggunakan pasta gigi pemutih memiliki risiko karena pasta gigi yang lebih abrasif menyebabkan enamel lebih tipis dan membuat gigi lebih sensitif dan bahkan tampak lebih gelap.

4 dari 5 halaman

5. Tidak Apa-apa Menyikat Gigi Tanpa Menggunakan Pasta Gigi

Mengejutkan bahwa fakta sikat gigi saja dapat membersihkan gigi kalian dan gerakan menyikat gigi saja sudah cukup untuk menghilangkan plak dari gigi kalian.

Dokter gigi bahkan menyarankan menyikat gigi kering karena membuat kalian meluangkan waktu saat menyikat gigi, menghilangkan lebih banyak plak.

Idealnya, kalian harus menyikat gigi selama dua menit terlepas dari apakah kalian menggunakan pasta gigi atau tidak.

Menyikat gigi kurang dari satu menit mencegah kalian menghilangkan banyak plak dari gigi. Di sisi lain, menyikat gigi lebih dari 2 menit dapat menyebabkan gusi surut atau enamel gigi terkikis.

 

5 dari 5 halaman

6. Sikat Gigi Mengandung Bakteri

Bakteri dari mulut akan tetap berada di sikat gigi setelah kalian menyikat gigi. Meskipun sebagian besar bakteri dari sikat gigi tidak berbahaya, beberapa dapat menyebabkan infeksi.

Studi menunjukkan bahwa beberapa bakteri masih ditemukan pada sikat gigi meskipun sudah dibilas dengan air. Itulah sebabnya dokter gigi merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi kalian secara teratur.

Karena selain efektif menghilangkan plak, sikat gigi yang baru kurang rentan terhadap pertumbuhan jamur dan bakteri.

Lebih baik juga untuk tidak menyimpan sikat gigi kalian dalam wadah tertutup karena hal ini menghasilkan kelembapan, di mana bakteri tumbuh subur.