Sukses

Peduli Lingkungan, BCA Tanam 1.000 Pohon Durian di Gunung Sasak Demi Manfaat Ekologi dan Ekonomi Masyarakat

BCA bersama pemerintah daerah (pemda) setempat bekerjasama menanam 1.000 pohon di lahan seluas 10 hektare di kaki Gunung Sasak, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA bersama pemerintah daerah (pemda) setempat bekerjasama menanam 1.000 pohon di lahan seluas 10 hektare di kaki Gunung Sasak, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Acara penanaman 1.000 pohon durian itu dilakukan pada Selasa 29 November 2022 dan dihadiri sejumlah pihak terkait. Mereka adalah Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn, Senior Vice President (SVP) Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati, serta Kepala KCU BCA Cakranegara Indrawanto Sahama.

Hadir pula pemda setempat yaitu Bupati Lombok Fauzan Khalid dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang diwakili oleh Kepala Dinas atau Kadis Lingkungan Hidup Zulmansyah.

Dalam kesempatan itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn menyebut, penanaman 1.000 pohon tersebut merupakan konversi acara Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) internal BCA.

"Di BCA itu kita ada semangat One BCA, yang di mana, apapun keputusannya itu untuk kebaikan BCA. Nah kali ini, bagi karyawan BCA di seluruh Indonesia yang berhasil berjalan kaki, akan dikonversikan menjadi 1 pohon setiap 1 kilometer (km). Jadi ini semua merupakan konversi berjalan kaki sekitar 18 ribu kilometer dari 25 ribu karyawan BCA seluruh Indonesia," ujar Hera di kaki Gunung Sasak dalam sambutannya, Selasa 29 November 2022.

Menurut dia, program tersebut juga merupakan inisiasi dari Corporate Social Responsibility atau CSR BCA di bawah payung Bakti BCA dan berkolaborasi dengan pemda serta masyarakat setempat.

"Kami tentu saja tidak bekerja sendiri, termasuk saat memilih mau pohon apa. Yang pada akhirnya kita sepakati tanam durian dengan harapan dapat memberikan manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat setempat," papar Hera.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2 dari 5 halaman

Manfaat Penanaman 1.000 Pohon

Kemudian Hera menjelaskan, manfaat ekologi yaitu diharapkan nantinya ada penurunan emisi karbon hingga 1.420 ton CO2 ekuivalen per tahun dan mendukung target emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada 2050 yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB.

"Untuk manfaat ekonomi, karena rata-rata pohon durian sudah berbuah dalam jangka waktu 8 tahun, maka itu nantinya juga bisa dijual oleh masyarakat setempat juka sudah berbuah," terang dia.

"Diperkirakan setelah siap panen berpotensi menghasilkan pendapatan sekitar Rp1 juta per pohon bagi masyarakat setempat. Bahkan tidak hanya untuk masyarakat di Gunung Sasak, tetapi pada akhirnya akan berdampak pula kepada keseluruhan warga Lombok," sambung Hera.

Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan masyarakat bisa tumbuh bersama.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang diwakili oleh Kepala Dinas atau Kadis Lingkungan Hidup Zulmansyah menambahkan, Pemprov NTB memiliki target bagi Gunung Salak ke depannya.

"Komitmen kami menjadikan gunung sasak wisata durian," jelas Zulmansyah.

 

3 dari 5 halaman

Minta Tetap Dijaga

Bupati Lombok Fauzan Khalid juga menambahkan, pentingnya penanaman 1.000 pohon ini juga beriringan dengan perubahan iklim yang dampaknya sudah sangat kita semua rasakan.

"Pentingnya pohon dan ini sering sekali tidak kita sadari pdhl perubahan iklim dampaknya sangat kita rasakan. Tiba-tiba datang puting beliung, lalu tiba-tiba curah hujan bisa 2 sampai 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Nah itu semua karena perubahan iklim. Dan perubahan iklim itu terjadi karena kerusakan lingkungan," kata Fauzan.

Dia pun lantas meminta agar usai penanaman 1.000 pohon, masyarakat setempat benar-bisa menjaga agar nantinya bisa terwujud NTB pada 2050 emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE).

"Saya mohon dengan segala hormat, yang dapat SK pengelolaan ini tolong dijaga, kalo sudah dijaga saya yakin yg merasakan efek postitifnya kita semua," ucap dia.

"Saya yakin kalau dikelola dua anak bisa kuliah, tentunya dijaga supaya tidak ada kerusakan lingkungan. NTB 2050 hrs Net Zero Emission yang saat ini sedang dan akan memulai (dilakukan)," jelas Fauzan.

 

4 dari 5 halaman

BCA dan Media Goes to Lombok, Melihat Potensi Desa Wisata Hijau Bilebante

Sebelumnya, Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menawarkan sejuta keindahan dengan berbagai tempat wisata menarik. Salah satunya adalah Desa Wisata Hijau Bilebante yang berada di Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Kawasan Lombok Tengah tak hanya memiliki satu desa wisata. Total setidaknya ada 61 desa wisata. Desa Wisata Hijau Bilibante sendiri memiliki cukup banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.

Ada sekitar 17 kuliner UMKM milik warga Desa Wisata Hijau Bilebante. Mulai dari ayam merangkat, bakso rumput laut, aneka olahan keripik, hingga pelecing.

Tak hanya itu, saat berwisata di Desa Wisata Hijau Bilebante, para wisatawan yang hadir dapat menikmati pemandangan asri, bersepeda keliling desa, pasar pancingan, kebun herbal, serta kebudayaan.

Bahkan wisatawan asing juga dapat mencoba kursus memasak singkat dari warga setempat. Untuk wisatawan dalam negeri, Desa Wisata Hijau Bilibante menyediakan paket wisata cooking challenge.

Pada Senin 28 November 2022, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA bersama sejumlah media berkesempatan mengunjungi langsung Desa Wisata Hijau Bilebante dalam rangka BCA Media Goes to Lombok.

Pada kesempatan itu, Direktur Desa Wisata Bilebante Pahrul Azim, mengatakan, sebenarnya desanya tidak memiliki potensi jika dibandingkan dengan desa lainnya. Misalnya tidak memiliki keindahan pantai, gunung, dan air terjun.

"Desa Bilebante hanya punya potensi berupa sawah dan kebun. Potensi yang paling utama kami miliki adalah SDM. Dan kami hanya punya sawah dan kebun. Potensi yang kami tawarkan ke wisatawan adalah paket wisata homestay, spa, cooking challenge, sepeda, dan juga kuliner," ujar Pahrul kepada media.

 

5 dari 5 halaman

Acara BCA Media Goes to Lombok

Sementara itu, dalam rangkaian acara BCA Media Goes to Lombok, para wartawan dari berbagai media menjajal paket sepedaan keliling desa dengan jarak terdekat sekitar 30 menit.

Sepanjangan berkeliling, dapat dilihat panorama alam yang indah dengan sawah luas terbentang hijau dan gunung meski jauh terlihat.

Untuk diketahui, Desa Wisata Hijau Bilebante juga meraih juara kedua kategori Desa Wisata Alam pada BCA Desa Wisata Award 2021.

Acara BCA Media Goes to Lombok dihadiri petinggi-petinggi, yaitu Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn didampingi oleh Senior Vice President Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati, serta Kepala KCU BCA Cakranegara Indrawanto Sahama.