Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah faktor dapat berkontribusi pada kerontokan rambut, beberapa di antaranya bersifat genetik dan yang lainnya akibat gaya hidup.
Meskipun kita mungkin tidak dapat melakukan apa pun tentang sifat yang diwariskan, pilihan gaya hidup kita sehari-hari, termasuk kebiasaan makan dan asupan vitamin kita, semuanya dapat dimodifikasi dengan cara yang dapat membantu mengurangi potensi risiko kerontokan rambut.Â
Baca Juga
Penelitian telah menunjukkan korelasi antara gaya hidup dengan rambut rontok. Pasalnya, kebiasaan makan yang buruk berisiko melawan upaya apa pun untuk memperbaiki garis rambut yang menipis atau mengembalikan rambut yang indah ke kejayaannya.Â
Advertisement
Untuk membantu kalian menghindari yang buruk sehingga kamu dapat fokus pada yang baik, melansir laman Eat This Not That, Jumat (2/12/2022), berikut lima kebiasaan makan yang buruk yang dapat menyebabkan rambut rontok.Â
1. Pembatasan Kalori
Jika kalian secara signifikan kurang mengonsumsi kalori secara teratur, rambut rontok mungkin menjadi salah satu efek sampingnya. Kalori menjadi bahan bakar tubuh kalian, mulai dari gerakan sehari-hari dan olahraga hingga energi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan folikel rambut.
Kita semua memiliki jumlah dasar kalori yang kita butuhkan dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan minimum kita. Jika asupan kalian jauh di bawah ini, hal ini bisa membahayakan berbagai macam sistem tubuh.
Faktanya, diet ketat dan bentuk-bentuk lain dari makan ketat diklaim menyebabkan efek samping seperti rambut rontok. Meskipun hubungan antara konsumsi energi dan rambut rontok mungkin tidak sepenuhnya dipahami, kurangnya asupan nutrisi yang terkait dengan diet rendah kalori menjadi penyebabnya.Â
2. Protein Tidak Memadai
Protein dapat membantu dalam perbaikan, pertumbuhan, dan pemeliharaan jaringan tubuh-termasuk rambut. Makronutrien ini juga berperan dalam keseimbangan cairan dan pH dalam tubuh.
Keratin adalah bentuk utama protein yang memberikan struktur pada rambut, dan protein yang kalian konsumsi melalui makanan digunakan untuk memproduksi keratin ini. Apabila asupan protein makanan terlalu rendah untuk mendukung pertumbuhan rambut, ada kemungkinan kualitas rambut berkurang, dan rambut rontok lebih mungkin terjadi.
Advertisement
3. Kekurangan Zinc
Zinc adalah mineral yang membantu lebih dari 100 enzim dalam menjalankan fungsinya. Zinc memiliki peran dalam dukungan sistem kekebalan tubuh, pembuatan DNA, memperbaiki jaringan, dan membangun protein. Dengan fungsi-fungsi tersebut, kekurangan zinc dapat menunjukkan dirinya dalam berbagai cara di dalam tubuh.
Alopecia atau rambut rontok, adalah efek samping yang diketahui dari kekurangan Zinc, kemungkinan karena peran Zinc dalam membangun protein. Dalam beberapa penelitian, suplementasi Zinc dapat membantu rambut rontok untuk pertumbuhan kembali rambut.Â
4. Kekurangan Zat Besi
Mineral lain dengan banyak fungsi dalam tubuh adalah zat besi. Peran yang paling sering dikenal adalah membantu kesehatan darah dan membantu sel darah merah (RBC) dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika kekurangan zat besi menjadi cukup signifikan, hal ini dapat berdampak pada kemampuan RBC untuk membawa oksigen dengan benar, dan jaringan, termasuk rambut, dapat terganggu.
Satu studi pada 2013 melihat hubungan antara kekurangan zat besi dan rambut rontok, hasilnya menunjukkan zat besi mungkin memainkan peran yang lebih signifikan dalam pola kerontokan rambut wanita daripada pola kerontokan rambut pria.
Studi ini mencatat bahwa skrining zat besi dalam darah mungkin bermanfaat bagi individu yang mengalami kerontokan rambut.Â
Advertisement
5. Suplemen yang Berlebihan
Tak hanya kalori dan asupan nutrisi makanan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kerontokan rambut, suplementasi yang berlebihan juga dapat menyebabkan rambut rontok. Mengonsumsi terlalu banyak selenium, vitamin A, dan vitamin E telah dikaitkan dengan kerontokan rambut, serta komplikasi terkait toksisitas lainnya.
Salah satu studi yang mencatat efek samping ini yang dihasilkan dari suplementasi berlebihan juga menunjukkan bahwa asupan suplemen nutrisi yang berlebihan tidak dianjurkan jika tidak ada defisiensi.
Maka dari itu, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter dan melakukan pemeriksaan darah sebelum memulai suplemen dengan harapan mengurangi kerontokan rambut.