Liputan6.com, Jakarta - Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah salah satu penyakit yang banyak ditemui pada masyarakat Indonesia. Tidak hanya remaja, penyakit asam lambung juga bisa dialami oleh orang yang telah mencapai usia dewasa hingga lansia.
Gejala asam lambung ditandai dengan timbulnya rasa nyeri ulu hati (heartburn), sensasi panas atau perih di dada hingga kerongkongan, termasuk rasa pahit dan asam yang muncul di pangkal tenggorokan.
Baca Juga
Melansir Health, Jumat (2/12/2022), untuk mengatasi gejala penyakit asam lambung ini membutuhkan beberapa perubahan gaya hidup, mulai dari makanan yang kamu makan hingga pakaian yang kamu kenakan. Berikut ini adalah tujuh kebiasaan yang bisa membantu meminimalkan gejala penyakit asam lambung:
Advertisement
1. Makan dalam Porsi Kecil dan Sering
Makanan sering menjadi pemicu gejala GERD. Faktanya, makanan all-you-can-eat hingga sepuasnya hampir selalu menjadi penyebab sakit maag. Perut yang sangat kenyang dapat menyebabkan katup antara perut dan kerongkongan kamu (dikenal sebagai sfingter esofagus bagian bawah, atau LES) menjadi rileks, mendorong asam lambung kembali ke kerongkongan. Makanlah beberapa porsi kecil sepanjang hari. Namun, jangan makan saat dekat dengan waktu tidur, ini dapat memicu gejala GERD juga.
2. Memperhatikan Posisi Kepala Saat Tidur
Apa hubungannya tidur dengan sakit maag? Lebih dari yang mungkin kamu pikirkan. Hindari makan sebelum tidur dan tinggikan kepala kamu enam hingga delapan inci (sekitar 17 cm) saat kamu tidur.
Posisi ini tidak serta merta mengurangi frekuensi refluks asam, tetapi penelitian menunjukkan bahwa posisi ini membantu asam lambung mengalir dari kerongkongan lebih cepat. Satu studi melaporkan peningkatan 67 persen dalam waktu pembersihan asam.
Â
3. Kurangi Makanan Tertentu
Baik itu cokelat atau kafein, makanan dan minuman tertentu terkenal karena memperburuk gejala GERD. Makanan dan minuman tersebut meliputi makanan pedas, daging merah berlemak, kentang goreng (dan gorengan lainnya), buah jeruk, bawang mentah, tomat, mentega, minyak, peppermint, cokelat, dan kafein.
4. Jangan Minum Alkohol
Alkohol adalah ide yang buruk bagi kebanyakan orang dengan GERD, terutama jika kamu minum terlalu banyak, atau secara teratur. Alkohol melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang memungkinkan asam lambung merambat ke kerongkongan.
Sebuah studi tahun 1999 dalam American Journal of Medicine menemukan bahwa persentase orang yang melaporkan gejala refluks meningkat dengan jumlah minuman yang dikonsumsi setiap minggu. Mereka yang minum lebih dari tujuh minuman alkohol per minggu adalah yang paling mungkin mengalami heartburn.
Advertisement
5. Hindari Berat Badan Berlebih
Kelebihan berat badan dapat berkontribusi pada nyeri ulu hati dan refluks asam. Sebuah studi tahun 2003 terhadap lebih dari 10 ribu orang di International Journal of Epidemiology menemukan hubungan yang kuat antara gejala GERD dan indeks massa tubuh (BMI).
Orang gemuk hampir tiga kali lebih mungkin dibandingkan orang dengan berat badan normal untuk mengalami nyeri ulu hati dan refluks asam. Para ahli tidak begitu yakin mengapa. Kelebihan lemak perut dapat menempatkan tekanan pada perut, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan kimia atau hormonal yang membuat tubuh lebih rentan terhadap refluks asam.
6. Jangan Memakai Pakaian Ketat
Sama seperti lemak perut berlebih, pakaian yang ketat di sekitar bagian tengah tubuh dapat mendorong perut kamu dan memaksa asam ke kerongkongan. Jika kamu merasa mulas, hindari memakai ikat pinggang, kaus kaki, dan pakaian dalam yang mungkin terlalu ketat.
7. Berhenti Merokok
Seperti halnya alkohol, nikotin dapat memperburuk gejala GERD dengan merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah, yang menyebabkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Merokok juga menyebabkan garam empedu bermigrasi dari usus kecil ke dalam perut dan mengurangi jumlah air liur yang kamu hasilkan. Air liur membantu mengeluarkan asam lambung dari kerongkongan dan mengandung pelawan asam alami yaitu bikarbonat.
Advertisement