Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan dari kita tidak menyadari kebiasaan buruk dan baiknya kita. Terlalu sibuk menjalani hidup dengan pemikiran “yang penting pola hidup yang dijalani sehat" dengan mengonsumsi makanan sehat, banyak minum air putih, dan sebagainya.
Tetapi, secara tidak sadar sebenarnya ada yang harus dibenahi juga dalam hidup kita. Termasuk kebiasaan buruk yang harus kita hilangkan demi kebaikan jika kita ingin menjalani kehidupan yang benar-benar bahagia.
Baca Juga
Dilansir dari Bustle, pada Minggu (4/12/2022), jika kedua hal tersebut berjalan dengan seimbang, maka akan menghasilkan hidup yang sejahtera. Oleh karena itu, berikut ini ada beberapa kebiasaan toxic yang perlu kita kendalikan:
Advertisement
1. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Satu-satunya orang yang harus kalian bandingkan adalah diri kita sendiri, yang mana dengan mengintropeksi kita hari ini dengan kita yang kemarin. Saat kita membandingkan, kita merasa rendah diri dan kurang aman. Kalian tidak bisa membandingkan kesuksesan kalian dengan kesuksesan orang lain, karena definisi kesuksesan setiap orang berbeda-beda.
2. Berharap Orang Lain Berubah Menjadi Apa yang Kita Mau
Jika kita selalu berharap kepada orang lain perihal apa yang kita sukai, maka kita secara langsung bersikap egois dan mengambil hak orang lain. Sebaiknya, kita yang berpikir untuk harus menghargai setiap perilaku orang lain. Mengapa demikian? Karena setiap orang pasti memiliki sifat baik buruknya.
3. Membiarkan Masa Lalu Memengaruhi Masa Kini dan Masa Depan
Banyak dari kita berpikir bahwa tidak bisa lepas dari masa lalu kita dan menjadi “tawanan” dari apa yang terjadi. Yang terpenting, biarkan masa lalu kalian mengatur masa kini dan masa depan Anda.
Perlu ditanamkan persepsi bahwa masa lalumu adalah masa lalumu. Kita semua memiliki beberapa hubungan masa lalu yang buruk. Jangan biarkan masa lalu kalian mempengaruhi apa yang kalian lakukan hari ini dan memengaruhi masa depan. Hanya karena sesuatu yang buruk terjadi di masa lalu, bukan berarti hal itu akan terjadi lagi.
4. Overthinking
Sebagian orang seringkali memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan. Sebenarnya, umum untuk memikirkan yang terburuk dan apa yang tidak kalian inginkan.
Biasanya, seseorang membayangkan skenario terburuk alih-alih skenario terbaik sudah terlalu umum. Tetapi, jika kalian secara terus menerus melakukannya, maka akan berdampak pada kesehatan mental juga, seperti kecemasan hingga depresi.
Advertisement
5. Menyalahkan Diri Sendiri dan Mengeluh
Kita semua dapat mengakui bahwa menyalahkan dan mengeluh terasa menyenangkan. Itu melepaskan stres dari kita dan memungkinkan kita untuk tidak perlu bertanggung jawab atas tindakan kita.
Masalahnya adalah pola pikir negatif yang kalian tanamkan. Mengeluh dan menyalahkan tidak akan menyelesaikan masalah, jadi lebih baik berhentilah melakukannya. Kesadaran diri adalah langkah pertama yang dapat berupaya mengambil tindakan untuk berhenti. Jika kalian benar-benar menginginkan pertanggungjawaban, kalian bisa menghubungi teman/keluarga terdekat ketika ingin mengeluh.
6. Mencoba Melakukan Semuanya Sendiri
Memiliki orang-orang yang mendukung apa pun yang kalian lakukan adalah hal yang harus disyukuri. Ketika kalian bertanggung jawab kepada orang lain, kemungkinan besar kalian akan menindaklanjutinya. Memiliki seseorang untuk diajak bicara tentang tujuan hidup, sangat menyenangkan. Dengan begitu kalian dapat mengintropeksi kesalahan, bahkan berbagi ide.
7. Menghakimi
Jujur memang hal yang perlu dilakukan, tidak ada salahnya mengatakan hal yang jujur kepada orang lain. Namun, tidak selamanya kejujuran ini harus dikatakan secara langsung.
Kalian harus tahu tempat atau kondisi orang yang sedang ingin diajak mengobrol. Kebiasaan ceplas-ceplos, kadang menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Berusahalah mengetahui sifat orang lain yang ingin diajak bercengkrama, menjadi peka terhadap lingkungan sekitar akan lebih baik.
8. Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Memang mudah untuk bersikap keras pada diri kita sendiri. Secara tak sadar, kita lebih fokus pada kekurangan kita daripada kelebihan. Jangan pikirkan kekurangan kita tapi lihat sisi positif di setiap pengalaman yang ada. Beri diri kalian sedikit self reward atas setiap perjuangan yang sudah dilakukan. Jika kita selalu melihat kekurangan atau kesalahan atas perbuatan kita, jadikan itu semua menjadi pembelajaran yang harus dibenahi kedepannya.
Advertisement