Liputan6.com, Jakarta - Setiap hubungan cinta pasti pernah mengalami konflik yang bisa mengantarkan mereka pada perpisahan. Namun, kritik yang membangun dalam sebuah pertengkaran dapat membantu pasangan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Seseorang tentu memiliki cara tersendiri untuk menanggapi dan mengatasi konflik. Perdebatan yang terjadi dapat terselesaikan dengan cepat, jika keduanya bisa saling mendengar dan memaafkan.
Baca Juga
Akan tetapi, saat salah satu pihak masih bersikeras dan egois, maka pertengkaran terus terjadi hingga menimbulkan perpisahan.
Advertisement
Dilansir dari Times of India, Selasa (6/12/2022), pertengkaran sehat dapat terjadi apabila pasangan bisa menurunkan ego dan memperbaiki hubungan. Sayangnya, setelah melalui konflik besar, mereka akan melewati fase canggung. Inilah yang seringkali membuat suasana menjadi sedikit rumit.
Bagaimana tidak, rasa gengsi setelah bertengkar pun dapat menghambat interaksi keduanya. Terkadang mereka saling menunggu pasangan untuk memulai percakapan terlebih dahulu.
Mencari seribu cara agar bisa memecahkan kesunyian setelah pertengkaran. Meski begitu, memiliki keberanian untuk memulai percakapan menjadi hal terpenting. Kebanyakan dari mereka saling mengandalkan pasangannya untuk memulai percakapan.
Lantas, bagaimana cara terbaik mengatasi rasa canggung dengan pasangan setelah mengalami konflik? Berikut ulasannya.
1. Kirimkan Pesan Romantis
Saat ini teknologi telah membantu kehidupan manusia, salah satu manfaatnya adalah memulai percakapan melalui media sosial.
Jika kalian merasa canggung saat menghadapi pasangan usai bertengkar hebat, gunakan bantuan ponsel untuk mengirimkan beberapa pesan.
Kirimkan pesan manis dan romantis yang dapat menyentuh hatinya. Kalian bisa menuliskan seberapa penting hubungan yang sedang kalian jalani.
2. Lakukan Panggilan Telepon
Kumpulkan keberanian untuk memulai percakapan dengan pasangan setelah melewati perdebatan. Menurunkan rasa gengsi menjadi kunci dalam sebuah hubungan. Dengan begitu, pasanganmu akan menghargai upaya dan keberanian untuk memulai lebih dulu.
Setelah berhasil mengirimkan beberapa pesan manis, cobalah untuk menelepon pasangan agar mengetahui respons dan kondisi dirinya.
Cara terbaik untuk memecahkan keheningan adalah dengan melontarkan percakapan basa-basi. Meski tak mudah melakukannya, cara ini bisa menghilangkan keheningan yang ada.
Hindari perkataan yang dapat menyinggung dirinya. Jangan pernah sekalipun membahas dan menyalahkan pasangan seusai konflik. Hal ini dikarenakan bisa semakin memperkeruh keadaan.
3. Ucapkan Permintaan Maaf
Tak peduli seberapa besar konflik yang ada, mengakui kesalahan dan meminta maaf bisa membantu memperbaiki keretakan yang ada.
Meminta maaf merupakan cara terbaik untuk memulai percakapan dengan pasangan yang sedang tersulut emosi. Kalian pun bisa memberikan hadiah kecil penuh makna dengan beberapa pesan singkat di dalamnya.
Advertisement
4. Rencanakan Kencan Makan Malam
Kalian mungkin merasakan bagaimana emosi menguasai diri ketika mengalami perdebatan panjang dengan pasangan.
Tak heran setelah bertengkar, biasanya kalian merasa diselimuti oleh hal-hal negatif sepanjang hari. Cobalah untuk mengubah suasana menjadi lebih hangat dengan pasangan.
Kalian bisa memulai pembicaraan usai pertengkaran dengan cara merencanakan makan malam romantis berdua.
Pilihlah tempat favorit kalian atau pergilah ke tempat kencan saat pertama kali bertemu. Mungkin dapat membantu mengingat kenangan romantis saat awal menjalin hubungan.
5. Berikan Ucapan Semangat
Kadang kala melakukan hal sederhana bisa berdampak besar untuk hubungan kalian. Setelah mengalami konflik, kalian bisa mencoba memberikan ucapan semangat kepada pasangan.
Adapun cara yang bisa kalian lakukan, di antaranya mengawali hari dengan ucapan “selamat pagi” atau pesan membangun agar pasangan lebih semangat menjalani hari.
Bahaya Silent Treatment dalam Hubungan
Dilansir dari Medical News Today, silent treatment digunakan sejumlah pasangan sebagai taktik menghindari konflik.
Mereka yang tak bisa mengungkapkan isi hati cenderung memanfaatkan kondisi ini sebagai hukuman untuk pasangan.
Kelancaran komunikasi adalah kunci untuk hubungan yang sehat. Oleh karena itu, menerapkan perilaku silent treatment kepada pasangan dikatakan sebagai bentuk kekerasan.
Hal ini dikarenakan, silent treatment bisa melukai hati dan menciptakan trauma mendalam bagi pasangan.
Kebanyakan dari mereka yang berhasil keluar dari hubungan toxic akan menjauhi pelaku silent treatment sehingga sulit baginya untuk membuka hati. Kondisi ini diakibatkan oleh rasa takut akan hal serupa yang dapat terjadi di masa mendatang.
Adapun ciri seseorang menerapkan silent treatment, yaitu mendiamkan pasangan terlalu lama, menghindar untuk menyelesaikan konflik dan memanipulasi pasangan.
Advertisement