Liputan6.com, Jakarta - Seberapa seringkah kaki Anda tidak bisa berhenti bergerak sendiri? Misalnya, saat meringkuk di sofa, mengemudi, bahkan sedang tidur dibawah selimut.
Kebiasaan ini sering disebut dengan restless leg syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah. Apa itu?
Dilansir melalui Mayo Clinic, Selasa (6/12/2022), RLS adalah suatu kondisi yang menyebabkan dorongan tak terkendali untuk menggerakan kaki.
Advertisement
Ini juga dapat menyebabkan sensai merangkak atau merayap yang tidak menyenangkan di bagian kaki, betis, dan paha.
Sindrom kaki gelisah juga disebut penyakit Wilis-Ekbom. Anda bisa mulai merasakannya pada usia berapa pun, dan biasanya semakin parah seiring bertambahnya usia.
Tak heran, sindrom ini membuat sulit tidur nyenyak karena biasa terjadi pada sore atau malam hari.
Sindrom ini juga dikaitkan dengan sentakan kaki dan lengan yang tidak disengaja, yang dikenal sebagai periodic limb movements (PLM) atau gerakan tungkai periodik.
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), sindrom ini umumnya ditandai sebagai gangguan sensorik neurologis yang mempengaruhi sekitar 7-10 persen populasi Amerika dan wanita lebih mungkin mengalaminya daripada pria.
Gejalanya dapat bervariasi dari yang ringan hingga berat. Dalam kasus yang parah, sindrom kaki gelisah ini bisa sangat menyusahkan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Apa Penyebabnya?
Pada sebagian besar kasus, tidak ada penyebab yang jelas dari sindrom kaki gelisah.
Diikuti dari NHS, beberapa ahli saraf percaya bahwa gejala sindrom kaki gelisah ini mungkin ada hubungannya dengan cara tubuh menangani zat yang disebut dopamin.
Dopamin terlibat dalam mengendalikan gerakan otot dan mungkin bertanggung jawab atas gerakan kaki yang tidak disengaja yang terkait dengan sindrom tersebut.
Dalam beberapa kasus, sindrom kaki gelisah disebabkan oleh kondisi kesehatan, seperti anemia atau gagal ginjal. Ini dikenal sebagai sindrom kaki gelisah sekunder.
Tak hanya itu, adapun hubungan antara sindrom kaki gelisah dengan kehamilan. Sekitar 1 dari 5 ibu hamil akan mengalami gejala dalam 3 bulan terakhir kehamilannya, meskipun tidak jelas secara pasti mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Namun, tak perlu khawatir, karena sindrom tersebut akan hilang sendirinya pasca melahirkan.
Advertisement
Pola Makan Sehat untuk Sindrom Kaki Gelisah
Meskipun tidak ada obat yang signifikan untuk sindrom ini, tetapi jika Anda menjaga pola makan yang sehat dapat membantu mengurangi gejala yang terlihat.
Jika Anda telah didiagnosis RLS, penting untuk mengikuti pola makan, antara lain:
- Konsumsi berbagai buah dan sayuran segar, yang terpenting pada sayuran hijau yang berwarna gelap.
- Konsmumsi berbagai makanan kaya akan zat besi, seperti daging tanpa lemak.
- Tak lupa untuk biji-bijian, kacang, dan polong-polongan.
- Hindari makanan olahan, gula, dan gorengan yang bisa membuat berat badan bertambah.
Beberapa kandungan lainnya yang harus diperhatikan pun, meliputi:
Vitamin D3 dan Zat Besi
Jenis vitamin D khusus ini ditemukan dalam sumber protein hewani. Zat besi dan vitamin D3 bekerjasama untuk meningkatkan produksi sel darah merah dan fungsi tubuh lainnya.
Kekurangan ini dan nutrisi lainnya terkait dengan kram kaki dan dapat menyebabkan sindrom kaki gelisah. Anda bisa mendapatkan zat besi dan jenis vitamin D lainnya dari sayuran hijau, seperti bayam dan beberapa jenis ikan.
Kalium
Kalium adalah zat mineral yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh dan salah satu nutrisi utama untuk sindrom kaki gelisah. Pun membantu tubuh Anda dengan fungsi otot dan saraf.
Unsur kimia ini pun juga membantu tubuh Anda memproses protein dan karbohidrat untuk penggunaan yang lebih efisien. Dan dapat menurunkan tekanan darah Anda dan mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke.
Nutrisi penting lainnya untuk RLS
Anda juga dapat menambahkan folat dan magnesium ke dalam pola makan Anda untuk memperbaiki gejala sindrom kaki gelisah.
Dikutip dari Webmd, beberapa penelitian menunjukkan bahwa nutrisi ini meredakan gejala RLS. Lantaran, folat juga disebut vitamin B9 dan meningkatkan kesehatan pada tingkat sel. Mirip dengan kalium, magnesium membantu dalam meningkatkan kesehatan saraf dan otot.
Advertisement