Liputan6.com, Jakarta- Usai melakukan investasi energi terbarukan di Nusa Tenggara dan mengemukakan rencanaya untuk ekspansi ke Maluku dan Papua, Swedia juga mengumukan bahwa mereka akan turut serta dalam pengembangan Ibu Kota Negara atau IKN.
Dalam Sweden-Indonesia Sustainability Partnership Week (SISP Week 2022), Swedia mengaku bahwa telah ada pembicaraan antara pihak Indonesia dan Swedia.
“Selama di Indonesia, kami telah membicarakan masalah tersebut (IKN) beberapa kali. Jumatn(3/12/2022) lalu perwakilan dari Stockholm sudah bertemu dengan pihak Indonesia. Pihak Indonesia memperlihatkan ambisinya yang tinggi terkait perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke IKN,” ujar Director-General for Trade at the Ministry for Foreign Affairs of Sweden, Per-Arne Hjelmborn, di SISP Week 2022 di The Langham, Jakarta.
Advertisement
Satu hal yang pasti, sesuai dengan keunggulan Swedia di bidang Energi, fokus kerja sama tentu tidak jauh-jauh dari kerja sama energi. Namun, sebagai salah satu negara yang memiliki kemajuan teknologi yang cukup canggih, Hjelmborn menyebut bahwa ada pembahasan untuk kerja sama di bidang yang teknologi untuk pengembangan IKN.
Jauh sebelum itu, Indonesai dan Swedia telah bermitra selama kurang lebih 70 tahun. Bahkan Swedia memiliki sekitar 80 perusahaan yang didirikan di Indonesia dan lebih dari 100 perusahaan terikat dengan Swedia berada di Indonesia. Ericsson adalah salah satunya. Sebagai perusahaan tertua di Indonesia, Ericsson telah aktif bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam berbagai pembangunan terbarukan. Selain Ericsson ada juga Ikea serta H&M yang terkenal di Indonesia.
Smart City
Sebagai negara yang terkemuka di dunia dalam membangun teknologi berkelanjutan, Swedia akan membantu Indonesia mencapai Agenda 2030 dengan lokalisasi teknik yang bisa Swedia terapkan.
"Rencana ambisius Indonesia dapat kita dukung bukan hanya dalam sektor energi. Saya pikir kita bisa membantu dalam pembangunan kota secara keseluruhan dan transportasi pintar di sekitarnya," ujar Hjelmborn.
Dukungan tersebut juga sesuai dengan pengalaman Swedia yang telah mengerjakan ini di negaranya.
“Kami memiliki konsep Smart City di Swedia yang telah kami kerjakan selama beberapa dekade dan memiliki beberapa hal yang sangat menarik, tidak hanya di Ibu Kota kami saja. Hal tersebut juga mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Indonesia,” lanjutnya.
Advertisement
Lokalisasi Teknik
Vice President and Head of Region South and Southeast Asia of Business Sweden, Emil Akander, mengungkapkan bahwa segala jenis dukungan Swedia terhadap Indonesia akan dilokalisasi sesuai dengan potensi Indonesia. Contohnya adalah dalam penerapan energi terbarukan di Indonesia.
“Kami tidak ingin memaksakan solusi yang tidak sesuai dengan lingkungan lokal. Dalam hal ini, kami akan melokalisasi teknik dan produk,” ujar Akander.
Akander juga menjelaskan beberapa proyek yang kini sedang Swedia lakukan, salah satunya proyeknya bersama Kairo.
"Di Swedia, kami memiliki hydro projects yang kini juga sedang kita kerjakan bersama dengan Kairo. Ada juga energi dengan tenaga angin serta nuklir. Semuanya tergabung dalam Smarts Energy Systems yang lebih berkelanjutan sejalan dengan KPI yang kami miliki," lanjut Akander.
Inovasi Swedia Mendukung Indonesia
Tahun ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Swedia semakin diperkuat dengan adanya kunjungan delegasi Swedia ke Nusa Tenggara pada bulan Agustus, dan Surabaya di bulan Oktober.
Fokus utama kunjungan ini adalah kerja sama di bidang keberlanjutan, khususnya di energi terbarukan dan sistem transportasi. Hal ini menghubungkan pembuat keputusan Indonesia dengan penyedia solusi asal Swedia.
Indonesia juga diketahui telah membuat peta jalan, dan Swedia memiliki solusi teknologi, kebijakan, dan finansial untuk mendukung agenda pengurangan emisi global pada 2030.
Perusahaan Swedia memiliki inovasi yang dulunya belum terpikirkan seperti pesawat penumpang bertenaga baterai, baja bebas fosil, sistem transportasi otonom dan listrik, dan lainnya.
Stategi dalam teknologi berkelanjutan ini akan terus dikembangkan oleh Swedia-Indonesia karena kedua lembaga memiliki kapasitas untuk terus bekerja sama di bidang ini.
Pihak Swedia juga menyebut bahwa setelah dari Nusa Tenggara Barat, mereka akan terus mencari daerah-daerah berpotensi di seluruh Indonesia yang mendukung penerapan transisi energi.
Advertisement