Liputan6.com, Jakarta - Kroasia lagi-lagi berhasil mengungguli adu penalti di Piala Dunia 2022. Kali ini melawan Brasil yang bukan merupakan lawan mudah. Kroasia berhasil membekuk Brasil melalui tendangan penalti dengan skor 4-2.
Namun, ternyata bukan hanya adu penalti yang menjadi perhatian Kroasia kontra Brasil Jumat (9/12/2022), waktu Indonesia malam. Terpotret, putra dari pemain sayap Kroasia, Ivan Perisic, mendekati Neymar dan memberinya pelukan menghibur.
Melansir dari ESPN, Sabtu (10/12/2022), saat Neymar berdiri tertegun di lini tengah, ia perlahan didekati oleh seorang anak laki-laki dari perayaan tim lawan. Leo, nama anak dari Ivan Perisic, mengambil waktu sejenak untuk menyingkir dari selebrasi tim sang ayah dan menghibur Neymar Jr.
Advertisement
Setelah bermain imbang 0-0 dengan Brasil selama 90 menit dan saling bertukar gol di babak perpanjangan waktu, adu penalti yang dilakukan Kroasia tidak melewatkan satu tendangan pun.
Aksi Marquinhos dari Brasil yang gagal dan membentur tiang kiri gawang meresmikan Kroasia lolos, dan tim favorit Piala Dunia pulang. Momen itu tentunya sangat memilukan bagi superstar Brasil, Neymar, yang golnya di perpanjangan waktu memberi Brasil keunggulan 1-0 untuk beberapa saat.
Namun, Kroasia menjadi tim yang mampu menyerang balik untuk mengirim pertandingan ke tendangan penalti, dan menang, meninggalkan Neymar menangis di lini tengah, bertanya-tanya mengenai apa yang salah.
Peluit panjang pun dibunyikan, membuat pencetak gol terbanyak Brasil ini menangis karena harapan Brasil untuk mengangkat Piala Dunia lainnya hancur berantakan.
Respons Warganet
Para penggemar yang memantau lewat Twitter turut menyanjung kemurahan hati Perisic muda dalam momen tersebut.
“Kekalahan adalah bagian dari kehidupan. Dan tidak apa-apa! Kalian semua adalah yang terbaik,” ucap salah satu warganet
“Perisic juga mendatangi skuat Jepang untuk berjabat tangan sebelum melakukan selebrasi dengan rekan-rekan setimnya awal pekan ini,” sahut warganet lain memuji aksi Perisic sebelumnya.
“Kerja bagus untuk putra Ivan Perisic, Leo,” ucap warganet lain.
Ivan Perisic's son, Leo, ran over to console Neymar after the match 😢Sports. ❤️ pic.twitter.com/FobFDyG1Rj
— ESPN FC (@ESPNFC) December 9, 2022
Advertisement
Timnas Kroasia Adu Penalti
Mengutip dari Insider, pada Piala Dunia 2018, Kroasia berhasil mencapai final sebelum jatuh ke Prancis.
Dengan kemenangan mereka atas Brasil, mereka selangkah lebih dekat untuk kembali ke pertandingan terbesar dalam sepak bola dunia.
Desakan tekanan dari Brasil tentunya tak dapat dianggap remeh. Dalam posisi sempit melihat Neymar berhasil mencatatkan nama di papan skor pada menit ke 105+1, Kroasia mencoba menyerang di 15 menit terakhir pertandingan.
Bruno Petkovic di menit ke 116 pun berhasil menorehkan nama, membawa kedua tim berlanjut ke drama adu penalti.
Hasilnya, Kroasia berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor unggul 3-1 melalui senjata tendangan Nikola Vlasic, Lovro Majer, Luka Modric, dan Mislav Orsic.
Ada pun di tim lawan, Rodrygo dan Marquinhos harus mengikhlaskan kegagalan tendangan.
Brasil Dinilai Gugup
Mengutip dari Sportbible, salah satu poin pembicaraan terbesar dari pertandingan ini adalah keputusan Brasil untuk tidak memberikan penalti kepada Neymar dalam drama adu penalti.
Rencana ini pun turut dikomentari oleh Legenda Jerman, Jurgen Klinsmann.
"Mereka memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda," melansir BBC Sport. Menurutnya, Neymar di babak pertama sudah baik dalam mengambil nada. Momentumnya pun dikatakan bergeser dengan gol Kroasia, tepat sebelum akhir perpanjangan waktu.
Atas hasil inilah, Klinsmann mengungkapkan bahwa tim Brasil kala itu sedang dilanda panik.
"Apa yang terlintas dalam pikiran Anda jika Anda adalah pemain Brasil, Anda merasa takut. Seluruh bangsa mengharapkan Anda untuk lolos dan Anda panik,” ucap Klinsmann
"Anda jauh lebih gugup karena Anda tidak punya waktu untuk menyeimbangkan diri,” tutupnya.
Advertisement