Sukses

8 Pemain yang Kritik Brutal Kinerja Wasit Piala Dunia 2022

Sama seperti Harry Maguire, fokus kritik mereka juga berlandaskan pada buruknya kinerja wasit-wasit di Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 Qatar membawa banyak kejutan. Setiap hasil menang, kalah, atau seri selalu memiliki ceritanya tersendiri.

Terbaru tentang kekalahan Inggris atas Prancis di babak 8 besar yang diselenggarakan di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Minggu (11/12/2022) dini hari WIB.

Sarat akan kontroversi, bek Inggris Harry Maguire melayangkan kritiknya terhadap wasit Wilton Pereira Sampaio yang bertugas saat itu. Dia menyebut pilihan yang dilakukan Wilton Pereira Sampaio selama pertandingan sangat buruk sehingga merugikan Inggris.

(Performa wasit) benar-benar buruk, sangat buruk. Sejak menit pertama, lima sampai enam pelanggaran di 15 menit awal, (tetapi) tidak ada satu pun kartu kuning (dari wasit),” ujar bintang Manchester United tersebut kepada BBC usai laga.

Menurut saya, itu adalah pelanggaran terhadap Bukayo (Saka) di gol pertama. Saya tidak bisa menjelaskan seberapa buruk performanya (wasit) sepanjang laga. Saya tidak ingin membahas terlalu banyak karena pada akhirnya saya akan didenda, tetapi itu benar-benar buruk.

Keputusannya sepanjang pertandingan (salah). Bahkan keputusan besar pun salah, dia tidak pernah memberi kami apa pun. Sepanjang pertandingan dia sangat buruk,” tutupnya.

Selain Harry Maguire, terdapat banyak kritik yang disampaikan terhadap wasit-wasit yang bertanggung jawab di pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar. Sama seperti Harry Maguire, fokus kritik mereka juga berlandaskan pada buruknya kinerja wasit-wasit tersebut. Berikut beberapa contohnya.

2 dari 9 halaman

1. Pepe: Portugal vs Maroko

Langkah Portugal terhenti di babak 8 besar Piala Dunia Qatar usai kalah 0-1 dari Maroko. Kekecewaan pun diluangkan beberapa pemain Portugal, salah satunya Pepe.

Pepe mengkritik kepemimpinan wasit asal Argentina, Facundo Tello. Pemain berusia 39 tahun tersebut mengaku heran mengapa FIFA menurukan wasit asal Argentina. 

Tidak dapat diterima wasit Argentina untuk mewasiti kami hari ini setelah apa yang terjadi kemarin, dengan Messi dan Argentina memberi keluhan,” ucap Pepe usai kekalahan melawan Maroko dilansir Indian Express.

Saya tidak mengatakan ini bersyarat, tapi apa yang kami mainkan di babak kedua? Apa? Kiper mereka (Maroko) selalu melambatkan permainan, (tetapi) hanya delapan menit tambahan waktu yang ditambah.”

Pepe juga berani bertaruh bahwa Argentina yang akan menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar, dengan banyaknya wasit asal negara tersebut yang terlibat di kompetisi ini.

3 dari 9 halaman

2. Bruno Fernandes: Portugal vs Maroko

Hal yang sama juga disampaikan bintang Portugal lainnya, Bruno Fernandes.

"Sangat aneh memiliki wasit yang masih memiliki tim nasional mereka (Argentina) dalam kompetisi (Piala Dunia 2022 Qatar) dan kami tidak memiliki wasit Portugis," ucapnya.

"Wasit kami menangani Liga Champions, jadi mereka memiliki kualitas dan level untuk berada di sini. Mereka (wasit Argentina) tidak mewasiti Liga Champions, mereka tidak terbiasa dengan jenis (level) permainan ini, mereka tidak memiliki kegesitan untuk ini."

4 dari 9 halaman

3. Lionel Messi: Argentina vs Belanda

Argentina berhasil membungkus Belanda dalam babak 8 besar Piala Dunia 2022 Qatar di Lusail Iconic Stadium, Sabtu (10/12/2022) waktu setempat. Hasil ini membuat mereka maju ke babak semifinal untuk berhadapan dengan Kroasia.

Meski begitu, kritik pedas disampaikan Lionel Messi terhadap kinerja wasit yang bertugas saat itu, Antonio Mateu Lahoz.

Usai pertandingan selesai, Lionel Messi sebagai kapten tim nasional Argentina membuka suaranya kepada TyC Sports dan memberikan kritik terhadap kinerja Antonio Mateu Lahoz.

Saya tidak ingin berbicara tentang wasit karena mereka akan memberikan sanksi kepada Anda. Tapi kami takut sebelum pertandingan dimulai karena kami tahu apa yang akan terjadi (saat Antonio Mateu Lahoz yang bertugas),” ucap Lionel Messi dilansir Diario AS.

Saya tidak bisa mengatakan apa yang saya pikirkan tetapi FIFA harus melihat ini, (FIFA) tidak dapat menempatkan wasit seperti itu di pertandingan ini ketika dia (wasit itu) masih belum mampu dalam segi kualitas levelnya.”

5 dari 9 halaman

4. Emiliano Martinez: Argentina vs Belanda

Kritik juga disampaikan oleh kiper Argentina, Emiliano Martinez, yang menyebut Antonio Mateu Lahoz gila, wasit terburuk di turnamen, dan sombong.

Kamu mengatakan sesuatu padanya dan dia membalasmu dengan buruk. Saya pikir sejak Spanyol tersingkir, dia ingin kami juga tersingkir,” ucap kiper kelahiran 2 September 1992 tersebut. Perlu diketahui bahwa Antonio Mateu Lahoz adalah wasit Spanyol kelahiran Valencia.

Emiliano Martinez juga menyebut bahwa tambahan waktu 10 menit di babak kedua "adalah karena dia (Antonio Mateu Lahoz) ingin mereka (Belanda) menyeimbangkan (skor) pertandingan."

6 dari 9 halaman

5. Frenkie de Jong: Argentina vs Belanda

Di pertandingan yang sama, kritik juga disampaikan oleh gelandang Belanda, Frenkie de Jong terhadap wasit Antonio Mateu Lahoz.

"Ketika waktu bermain reguler berakhir, semua pemain Argentina mendatanginya dan sejak saat itu dia hanya meniup peluit untuk Argentina," ucap Frenkie de Jong.

Pemain Barcelona ini kemudian menyenggol saat bola menyentuh tangan Lionel Messi, tapi tidak ada peluit yang dibunyikan. Dia merasa pilihan wasit dipengaruhi beberapa hal.

"Messi mengambil bola dengan tangannya, (tapi) dia (Antonio Mateu Lahoz) melepaskannya begitu saja. Dia benar-benar memalukan. Dia pria yang baik, wasit yang baik. Tapi di sini dia tidak masuk akal. Saya pikir dia tersesat karena bekerja terlalu lama. Bisa saja kehebatan Lionel Messi memengaruhi hal itu. Itu bukan kesalahan wasit, tapi itu memengaruhi permainan."

7 dari 9 halaman

6. Luis Suarez: Uruguay vs Ghana

Saat masih berada babak grup, berbagai komentar panas terhadap wasit-wasit yang mengatur pertandingan juga menghiasi Piala Dunia 2022 Qatar. Misalnya saat Uruguay melawan Ghana.

Uruguay yang berada di Grup H berusaha mencetak gol sebanyak-banyaknya agar dapat mengikuti jejak Portugal lolos ke babak 16 besar. Namun, semua itu gagal setelah hanya berhasil mencetak dua gol.

Salah satu bintang Uruguay, Luis Suarez menyebut adanya perlakuan tidak adil dari wasit saat itu, Daniel Siebert. Luis Suarez merasa Uruguay seharusnya mendapat dua penalti di pertandingan itu.

"Saya melihat (seharusnya ada) penalti untuk Cavani karena dia dipotong oleh bek dan dia meletakkan tubuhnya di depannya. Darwin juga sangat jelas," ucap Luis Suarez kepada TeleDoce setelah pertandingan.

8 dari 9 halaman

7. Sergio Costa: Korea Selatan vs Ghana

Pertandingan Grup H sebelumnya, saat mempertemukan Korea Selatan dan Ghana, juga diliputi kontroversi keputusan wasit.

Saat itu Korea Selatan yang tertinggal satu gol mendapatkan sepak pojok pada akhir pertandingan. Namun, wasit Anthony Taylor justru terlebih dulu meniup peluit tanda pertandingan selesai dan membuat Korea Selatan tidak menuntaskan bola mati tersebut.

Sontak, keputusan wasit asal Inggris itu diprotes oleh Son Heung-Min cs dan sang pelatih, Paulo Bento. Karena kritiknya, Paulo Bento diganjar kartu merah.

Keputusan ini sangat mengecewakan Korea Selatan. Asisten pelatih Korea Selatan Sergio Costa yang hadir dalam konferensi pers setelah pertandingan menyatakan keputusan wasit itu tidak adil.

"Benar-benar tidak adil. Di babak pertama mereka membiarkan situasi serupa dimainkan. Wasit mengambil kesempatan itu, Paulo bereaksi. Dia tidak mengatakan apa pun yang tidak pantas kepada wasit, tetapi dia melakukan apa yang dia tahu. Saya pikir itu kurang adil." 

Usai pertandingan, banyak pendukung Korea Selatan yang ramai-ramai menyeruduk kolom komentar Instagram pribadi milik Anthony Taylor.

9 dari 9 halaman

8. Otto Addo: Portugal vs Ghana

Masih di Grup H, komentar pedas terhadap wasit juga diberikan oleh pelatih Ghana yakni Otto Addo saat Ghana kalah 3-2 atas Portugal. Otto Addo menyebut bahwa gol pertama Portugal, yang berupa penalti, merupakan hadiah dari wasit saat itu, Ismail Elfath.

“Jika seseorang mencetak gol, selamat. Tapi ini benar-benar hadiah. Benar-benar hadiah, ”kata Addo. “Apa lagi yang bisa saya katakan? (Itu) hadiah spesial dari wasit,” ucapnya di konferensi pers usai pertandingan.

Bahkan, ketika ditanya apa yang menurutnya menjadi alasan kekalahan tipis Ghana, Otto Addo menjawab "Wasit."