Liputan6.com, Jakarta Banyak pecinta kopi yang tidak menyadari bahwa ada banyak jenis biji kopi selain yang belum disangrai dan dikemas rapih di coffeeshop.
Biji kopi sederhananya hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan spesies, tapi sayangnya variasi ini tidak menarik minat banyak bagi pecinta kopi biasa.
Biasanya, bagi orang yang sudah fasih dalam dunia perkopian, mungkin akan langsung menyadari bahwa adanya perbedaan dari beberapa kopi yang mereka beli dari gerai yang berbeda.Â
Advertisement
Dilansir dari Coffeeaffection, pada Senin (12/12/2022), biji kopi adalah benih yang ditemukan di dalam buah (biasa disebut ceri) dari tanaman kopi. Ceri kopi ini tidak biasa, karena kita tidak memakan bagian luar buahnya, melainkan bijinya.Â
Yang paling umum digunakan kebanyakan gerai adalah jenis biji kopi Arabika dan Robusta. Namun, tak hanya itu saja, berikut ada dua tipe lainnya, yakni Liberika dan Excelsa. Diikuti dari berbagai sumber resmi, berikut penjelasan empat biji kopi tersebut.Â
1. Arabika
Arabika adalah salah satu jenis kopi yang sudah besar namanya di Amerika dan di seluruh dunia dengan menyumbang sekitar 75 hingga 80 persen dari total produksi kopi komersial.
Biji kopi lezat ini berasal berabad-abad yang lalu di dataran tinggi Ethiopia, dan bahkan mungkin menjadi biji kopi pertama yang pernah dikonsumsi.
Biji arabika ditanam di daerah yang menerima curah hujan yang stabil dan memiliki banyak tempat teduh. Pohon arabika umumnya mudah dirawat karena relatif kecil dan mudah dipangkas, biasanya tingginya tidak lebih dari 6 kaki, sehingga perawakannya yang kecil juga membuat panen lebih mudah.
Walaupun begitu, biji kopi arabika ini memiliki kelemahan yang mana lebih sulit tumbuh dari jenis biji lainnya. Tak heran, biji kopi arabika ini terbilang mahal.Â
Soal rasa, biji kopi arabika dianggap varietas paling berkualitas tinggi. Mereka dikenal karena rasanya yang halus, kompleks, dan tidak terlalu pahit.
2. Robusta
Kalian juga mungkin sudah tak asing mendengar tentang robusta, karena berada di urutan kedua setelah arabika sebagai kopi yang paling banyak diproduksi di dunia.
Biji kopi robusta ini berasal dari Afrika dan sekarang tumbuh di beberapa negara, khususnya Indonesia. Dan berukuran lebih besar dan lebih bulat dibandingkan varietas kacang lainnya.
Tidak seperti arabika, buah kopi robusta lebih suka ditanam di pohon yang lebih besar, di tempat yang panas, dan dengan curah hujan yang tidak teratur.
Robusta dapat mentolerir kisaran ketinggian yang berbeda membuat spesies ini lebih mudah tumbuh. Karena kekokohannya, dapat ditanam di lingkungan yang kurang optimal bahkan oleh petani yang memiliki pengetahuan yang sangat minim tentang budidaya tanaman kopi.
Dari segi rasa, dibandingkan dengan arabika, kopi robusta terasa lebih berat di mulut. Jika kalian cukup beruntung untuk mendapatkan robusta berkualitas baik, kalian akan menemukan sentuhan rasa sedikit asam, bebas dari rasa pahit, dan sangat halus dengan sedikit rasa cokelat.
Advertisement
3. Liberika
Liberika adalah jenis biji kopi yang begitu unik dan sama sekali berbeda dari segi rasa yang memiliki ciri khas tersendiri.
Berasal dari Afrika tengah dan barat, khususnya Liberia, oleh karena itu dinamakan liberika. Jenis kopi ini dihargai karena aroma bunganya yang gurih dan profil rasa berasap yang berani.
Ukuran biji liberika sangat besar dibandingkan dengan arabika dan robusta . Kopi liberika juga memiliki ciri unik dimana salah satu sisinya lebih rendah dari yang lain, sehingga biji kopi berbentuk kait di bagian bawah. Ini satu-satunya tanaman kopi di dunia yang memiliki bentuk unik ini.
Tidak seperti arabika dan robusta yang membutuhkan lingkungan tumbuh khusus, liberika tumbuh di pohon setinggi 30 kaki yang kuat di lingkungan hutan di Asia Tenggara.
Untungnya, liberika dapat tumbuh dengan mudah di lingkungan hutan, jika tidak, liberika akan punah bertahun-tahun yang lalu.
Soal rasa, sesuai dengan keunikannya sendiri, ia memiliki sedikit rasa smokey. Tak hanya itu, biji kopi ini juga memiliki aroma luar biasa yang terlihat seperti buah dan bunga.
Â
4. Excelsa
Jenis biji kopi terakhir yaitu excelsa, yang merupakan jenis kopi langka lainnya yang menyumbang sekitar 7 persen dari produksi kopi dunia.Â
Meskipun pernah dianggap sebagai spesies kopi yang terpisah, para ilmuwan baru-baru ini mengklasifikasikannya kembali sebagai varian liberika karena tumbuh di pohon besar setinggi 20-30 kaki seperti liberika di ketinggian yang sama.
Kelemahan dari biji kopi ini adalah dari aromanya yang kurang menarik. Meskipun excelsa yang pernah diseduh memiliki rasa yang unik dan memikat, aromanya menjadi alasan mengapa banyak coffeeshop malah menyajikan aroma arabika atau robusta yang lebih nikmat.
Berbicara soal rasa, biji excelsa ini cukup unik karena menggabungkan aroma asap dan rasa buah. Mereka juga lebih ringan pada aroma dan zat kafein.
Terkadang kalian dapat menemukan sentuhan rasa dan aroma kacang yang tidak biasa ini dalam racikan kopi.Â
Advertisement