Liputan6.com, Jakarta - Apakah kalian pernah merasa bahwa pikiran kalian mengambil alih hidupmu sendiri? Atau kalian sendiri yang menyadari bahwa terlalu sering berpikir bahkan hal yang sekali pun tidak penting?
Ya, jika hal tersebut terjadi pada kalian saat ini, kalian sedang berhadapan dengan pola overthinking.
Baca Juga
Dilansir dari Healthshots, Senin (12/12/2022), overthinking adalah kondisi yang melibatkan pikiran negatif, bahkan memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan.Â
Advertisement
Terlalu banyak berpikir dapat dengan mudah menjadi kebiasaan yang buruk jika Anda tidak mengambil langkah apa pun untuk mengendalikannya. Dan kebiasaan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan emosionalmu, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik Anda.
Oleh karena itu, berikut beberapa dampak buruk yang wajib Anda ketahui jika terus-menerus berpikir secara berlebihan.
1. Memengaruhi Keseimbangan Kimiawi Tubuh Anda
Menurut seorang neuropsikolog, Rick Hansen Ph.D, dikutip dari Psych2go, terus-menerus berfokus dan membangun pikiran negatif membuat otak Anda kurang mampu membedakan antara stres spekulasi dan stres yang perlu ditindaklanjuti.
Ketidakseimbangan kimiawi ini dapat merusak struktur otak yang mengatur emosi, ingatan dan perasaan. Kerusakan otak memang terdengar menakutkan, tapi jangan khawatir, terlalu banyak berpikir tidak menyebabkan otak Anda rusak parah, tetapi semua yang Anda lakukan dan pikirkan memang akan memengaruhi tubuhmu.
2. Tekanan Darah Tinggi
Jika Anda terus-menerus berpikir berlebihan, hal itu akan mencuri ketenangan pikiranmu. Ini dapat mengundang stres yang selanjutnya dapat meningkatkan tekanan darahmu dan membuatmu rentan terhadap masalah jantung, seperti stroke atau serangan jantung.
Stres dengan tingkat yang tinggi, berarti kadar kolesterol juga tinggi. Anda mungkin juga akan melakukan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol yang dapat merusak kesehatanmu secara keseluruhan.
3. Memiliki Sedikit Kreativitas
Ahli saraf dari Stanford University melakukan penelitian di mana mereka mengaitkan peralatan pencitraan otak kepada peserta yang kemudian diminta menggambar serangkaian gambar mulai dari yang mudah hingga yang sulit.
Gambar yang kompleks tentu lebih sulit untuk digambar, jadi wajar jika mereka membutuhkan lebih banyak pemikiran.
Para peneliti menemukan bahwa gambar yang lebih sulit menjadikan seseorang kurang kreatif. Begitu pun sebaliknya, seseorang dengan gambar yang lebih mudah untuk digambar menjadi lebih kreatif.
Berlawanan dengan anggapan umum bahwa overthinking dapat membantu Anda menciptakan solusi baru, pasalnya, terlalu banyak berpikir dapat menghambat kreativitas Anda.
Advertisement
4. Kualitas Tidur Semakin Buruk
Menghadapi masalah dalam tidur adalah salah satu dampak overthinking yang kerap terjadi pada kebanyakan individu.Â
Pikiran cemas mengeluarkan tubuh Anda dari keadaan istirahatnya, membuat Anda lebih waspada dan mengalami kecemasan. Jadi, jika Anda terlalu banyak berpikir, Anda tidak akan bisa tidur nyenyak di malam hari.
Dan, jika Anda tidak tidur nyenyak, Anda memiliki lebih sedikit energi yang menyebabkan kelelahan pada saat beraktivitas di pagi hari, bahkan sulit berkonsentrasi pada pekerjaan dan membuat Anda makan berlebihan yang membuat berat badan bertambah.
5. Rentan Terkena Penyakit Mental
Seperti yang sudah dijelaskan beberapa efeknya, terlihat jelas bahwa overthinking menyebabkan penyakit pada mental.Â
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology pada tahun 2013, menemukan bahwa terlalu memikirkan kesalahan Anda dapat meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, hingga gangguan kepribadian ambang.
6. Kehilangan Napsu Makan
Overthinking dalam waktu singkat dapat menyebabkan hilangnya napsu makan. Karena itu membuat otak Anda sibuk dan tidak membiarkan sinyal masuk ke otak bahwa Anda lapar atau sudah waktunya makan.
Anda mungkin tidak ingin makan sama sekali atau yang lebih umum, Anda mungkin makan lebih banyak sebagai mekanisme koping (cara seseorang keluar dari situasi yang menyebabkan stres).
Stres atau kekhawatiran mengonsumsi makanan yang disukai dapat membantu menenangkan atau mengalihkan perhatian Anda dari overthinking, tetapi pada akhirnya itu bukan cara yang sehat untuk mengatasinya.
Sering mengonsumsi junk food, alih-alih comfort food, dalam jumlah banyak ternyata berbahaya bagi tubuh, yang pada gilirannya merugikan segala aspek kesehatanmu.
7. Memengaruhi Keterampilan Sosial
Ketika kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk berspekulasi negatif tentang apa yang orang lain pikirkan tentang kita, hal itu sering kali menimbulkan rasa takut dan menghindari situasi sosial.
Anda mungkin kehilangan banyak peluang sosial dan teman dengan mengasumsikan pendapat orang tentang Anda. Faktanya, overthinking-lah yang membuat Anda bertindak seperti itu.
Advertisement