Sukses

Jaga Ekosistem Laut, Sheba Ajak Generasi Muda Restorasi Terumbu Karang

Program ini mempertemukan 5 perwakilan global dari Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Asia Tenggara dan 2 advokat asal Indonesia.

Liputan6.com, Makassar - Dalam berkomitmen menjaga ekosistem laut, Sheba merek makanan hewan peliharaan bagian dari Mars Incorporated menggelar Sheba Hope Advocate Program.

Program ini mempertemukan 5 perwakilan global dari Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Asia Tenggara dan 2 advokat asal Indonesia.

Mereka yang terpilih di antaranya, Gita Alisa, Rindah Talitha Vida, Jenny Wakefield, Callum Hobbs, Alif Kazman dan Katherine Guerrero.

Gita Alisa dan Rindah Talitha Vida merupakan ilmuwan muda dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia, yang dipilih karena pengalaman dalam proyek penelitian restorasi karang dan kecintaan yang mendalam terhadap konservasi laut.

Bersama para perwakilan global tersebut, keduanya berpartisipasi dalam program restorasi terumbu karang di Pulau Bontosua, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Menyenangkan sekali bisa terlibat di projek ini karena kita sebagai generasi muda setelah ini bisa ngejelasin lagi ke institusi-institusi luar bahwa ini adalah restorasi yang bisa kita manage, maintenance, monitoring untuk bisa merestorasi coral sebaik mungkin," ucap Gita Alisa, di Makassar, Sabtu 26 Agustus 2023.

Lebih lanjut Gita mengatakan, "Jadi ini adalah suatu proses perjalanan yang panjang bukan cuma satu kali tanam abis itu sudah ditinggalin gitu saja."

Para advokat menjalani pelatihan online terlebih dahulu

Sebelum berkumpul di Bontosua, para advokat menjalani pelatihan online pada 19 Agustus 2023. Kemudian mereka mengikuti program pemulihan terumbu karang selama 10 hari bersama komunitas lokal di Bontosua.

Rindah Talitha Vida pun berbagi pengalaman saat berpartisipasi dalam proyeksi ini.

"Saat pelatihan online terlihat gampang, tapi saat dilakukan secara langsung itu benar-benar susah, terutama saat proses building-nya itu. Jadi benar-benar menghargai setiap proses yang dilakukan untuk merestorasi terumbu karang," jelas Rindah.

2 dari 3 halaman

Ajak generasi muda untuk terlibat menjaga ekosistem laut

Rindah juga mengajak generasi muda untuk terlibat dalam menjaga ekosistem laut. Menurutnya, sebagai generasi muda harus meneruskan perjuangan dan proses restorasi tersebut. 

"Jadi kita juga harus sharing semua hal baik ini karena mungkin tidak semua orang tahu dan bisa terlibat langsung mengenai hal ini," ucap Rindah.

"Jadi kita sebagai anak muda apalagi kita lebih banyak terlibat di sosial media, lebih gampang untuk nge-share, kita harus lebih aktif lagi untuk share semua perjalanan ini, semua proses untuk menjaga terumbu karang lebih baik untuk ke depannya agar tetap ada hingga nanti. Jadi terumbu karang enggak berhenti di kita saja yang bisa lihat, tapi untuk ke depannya kita bisa lihat selanjutnya," tambahnya,

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan karang meningkat

Program ini dimulai dengan pembuatan struktur 46x14m yang membentuk huruf H-O-P-E di Bontosua pada tahun 2019, menggunakan terumbu karang yang telah direstorasi.

Restorasi terumbu karang ini menggunakan metode MARRS (Mars Assisted Reef Restoration System) dengan menggunakan reef star.

Dalam dua tahun sejak restorasi hope reef dimulai, pertumbuhan karang telah meningkat dari kurang dari 5% menjadi lebih dari 70% dan populasi ikan meningkat sebesar 300%.

Hingga saat ini, terdapat 900.000 pecahan karang telah ditanam menggunakan 60.000 reef star dan berhasil memulihkan 80.000 meter persegi terumbu karang secara global.

Bersamaan dengan program tersebut, Sheba juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi membuat reef stars yang akan ditanam di Pulau Bontosua, dengan berdonasi melalui pembelian produk Sheba.

 

Â