Liputan6.com, Jakarta Natal selalu identik dengan kebahagian dan kemeriahan, sehingga menjelang Natal banyak ditemui hiasan Natal di berbagai tempat. Hal ini merupakan bagian besar dari merayakan Natal. Namun pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana beberapa dekorasi tradisional tersebut dapat membantu Anda untuk merasakan semangat serta kehangatan Natal yang sesungguhnya?
Jika Anda melihatnya dengan cara yang benar, hal itu dapat membantu Anda mengingat Yesus Kristus dalam perayaan Natal Anda seperti yang telah dilakukan orang-orang selama berabad-abad.
Selain ornamen Natal, lagu-lagu Natal juga mendukung suasana menjelang perayaan Natal. Kemeriahan lagu Natal didukung dengan ornamen Natal membuat suasana hati menjadi damai dan tenang.
Advertisement
Sehingga jika Anda perhatikan, di tempat umum dan di rumah umat Kristiani pasti memasang ornamen Natal dengan banyak dan sangat meriah. Alasannya supaya suasana hati menjadi gembira seperti gembira menyambut kedatangan atau kelahiran Yesus Kristus. Berikut 10 makna ornamen di pohon Natal yang perlu Anda ketahui, melansir The Church of Jesus Christ:
1. Bintang
Selama Natal ornamen bintang pasti akan terlihat di pucuk pohon natal. Bukan hanya di pohon Natal saja, biasanya di malam Natal saat langit cerah akan terlibat banyak bintang. Bukan tanpa alasan bintang dijadikan simbol atau ornamen saat Natal. Bintang melambangkan benda langit yang muncul di langit ketika Yesus Kristus lahir.
Lima tahun sebelum Yesus lahir, Samuel si orang Laman menubuatkan tentang tanda-tanda kelahiran Juru Selamat, termasuk penampakan bintang yang terang. Bintang itu menuntun Orang Majus kepada Yesus (tertulis ayat alkitab Matius 2:2 ) dan mengingatkan kita untuk mengikuti terang Juru Selamat sama seperti orang bijak mengikuti terang bintang untuk menemukan Dia (Yesus).
2. Lampu dan Lilin
Saat Natal, lampu dan lilin tidak ketinggalan dan tidak kalah penting juga. Lampu dan lilin melambangkan sumber cahaya yang diartikan sebagai Yesus Kristus sang sumber segala cahaya.
Makna lain yaitu lampu Natal dapat mengingatkan umat Kristiani bahwa Yesus Kristus adalah Terang Dunia. Itu juga dapat mengingatkan umat Kristiani untuk menjadi terang bagi orang lain dan membantu orang lain datang kepada Kristus.
Selama berabad-abad, lilin telah menghadirkan kecerahan dan kehangatan pada saat Natal. Lilin juga bisa melambangkan cahaya bintang yang muncul saat kelahiran Juru Selamat. Tahukah Anda lilin rupanya sering digunakan untuk menghias pohon Natal sebelum lampu listrik ditemukan loh.
Advertisement
3. Pohon Natal
Sebelum Yesus lahir, pohon yang hijau memiliki arti penting bagi manusia. Pohon hijau yang tumbuh subur di tengah musim dingin mengingatkan orang akan harapan dan kehidupan baru.
Sama seperti kelahiran Yesus Kristus, kita dapat memiliki kehidupan yang kekal. Melansir Britanica, bukan tanpa alasan pohon cemara dijadikan lambang tradisi Natal, alasannya karena pohon cemara dianggap suci serta sering digunakan saat ritual atau hiasan karena bentuknya yang unik. Maka, umat Kristiani memilih untuk melihat pohon yang selalu hijau sebagai lambang alami dari Dia (Yesus) serta pemberian-Nya kepada kita.
4. Tumbuhan Poinsettia (Kastuba)
Poinsettia berasal dari Meksiko, dan seperti pohon cemara, poinsettia merupakan tanaman yang tumbuh subur selama musim dingin dan melambangkan kehidupan baru.
Tapi itu tidak berhenti di situ aja, bentuknya menyerupai bintang, seperti penuntun Orang Majus kepada Yesus. Poinsettia merah dapat mengingatkan kita akan darah yang ditumpahkan Kristus untuk kita.
Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan, “Setelah berdarah di setiap pori, betapa merahnya jubah Kristus di Getsemani, betapa merahnya jubah itu!” 2 kastuba putih dapat melambangkan kesucian-Nya.
5. Holly
Seperti diketahui buah beri merah dan daun hijau berduri bertahan sepanjang tahun, holly digunakan sebagai hiasan Natal di seluruh dunia. Namun dalam beberapa bahasa Skandinavia, kata untuk holly adalah “duri Kristus”.
Tepi tajam berduri daun holly dapat mengingatkan kita pada mahkota duri yang diletakkan di atas kepala Juru Selamat pada saat Paskah (Matius 27:29 ). Holly berry merah dapat mengingatkan kita akan darah-Nya yang tertumpah bagi kita semua.
6. Karangan Bunga
Secara tradisional, karangan bunga terbuat dari tanaman hijau seperti cabang pinus atau holly. Bentuk lingkarannya dapat melambangkan kekekalan. Karangan bunga yang digantung di pintu atau di jendela seperti kartu simbolis selamat Natal untuk mengisi rumah umat Kristiani dan Gereja.
Membuat karangan bunga Adven merupakan tradisi yang selalu dilakukan saat memasuki minggu Adven atau selalu ada menjelang Natal. Tradisi karangan bunga dimulai sejak abad ke-16 oleh lutheran dan katolik di Jerman. Karangan bunga dengan empat atau lima lilin yang disusun di karangan bunga.
Sedangkan melansir Catholic News Agency, karangan bunga Adven berasal dari tradisi Eropa pagan, dengan menyalakan lilin selama musim dingin untuk meminta dewa matahari kembali dengan cahaya dan kehangatannya.
Advertisement
7. Lonceng
Selama berabad-abad, lonceng telah dibunyikan untuk mengumumkan datangnya musim Natal. Lonceng dapat melambangkan pengumuman kelahiran Kristus ketika para malaikat di surga memuji Tuhan dan menyatakan, "Kemuliaan bagi Tuhan yang maha tinggi, dan kedamaian di bumi, niat baik terhadap manusia" (Lukas 2:14 ).
8. Permen Tongkat
Tongkat permen dapat mengingatkan kita pada tongkat yang dibawa oleh para gembala yang mengunjungi bayi Yesus. Pada zaman Kristus, tongkat gembala memiliki lekukan, atau bengkokan, di bagian atas yang digunakan untuk mengait leher domba untuk menuntun mereka dengan lembut ke makanan atau air atau untuk melindungi mereka dari bahaya.
Sewaktu Anda menikmati permen tongkat, ingatlah bahwa Yesus Kristus adalah Gembala yang Baik (Yohanes 10:11, 14 ). Jika kita memilih untuk mengikuti-Nya, Dia akan dengan lembut menuntun kita ke keselamatan dan kedamaian.
9. Kaus Kaki
Bagi sebagian orang berpikir aneh saat melihat barang yang dimasukkan ke dalam kaus kaki saat Natal. Namun banyak tradisi Natal seperti tradisi stoking Natal yang berasal dari legenda lama.
Zaman dulu, seorang lelaki miskin memiliki tiga anak perempuan dan tidak mampu memberi mereka mahar (uang atau barang yang diberikan kepada keluarga mempelai pria oleh keluarga mempelai wanita).
Pada masa itu, sangat sulit bagi seorang wanita untuk menikah tanpa mahar. Seorang uskup Kristen bernama Nicholas mendengar tentang masalah itu dan ingin membantu, tetapi pria itu menolak menerima uang.
Suatu malam, Nicholas melemparkan tiga bola yang terbuat dari emas murni melalui jendela rumah pria itu yang terbuka. Masing-masing mendarat di kaus kaki yang digantung di dekat api untuk dikeringkan. Keesokan paginya, setiap putri menemukan bola emas di kaus kakinya.
Dengan hadiah ini, mereka semua bisa menikah. Stoking dapat mengingatkan kita akan pentingnya pelayanan. Teladan pelayanan terbesar adalah Yesus Kristus. Ia selalu “berjalan berkeliling sambil berbuat baik” (Kis. 10:38). Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan tentang tindakan pelayanan tanpa pamrih Juru Selamat.
Advertisement
10. Kado
Last but not least, ornamen selanjutnya yaitu kado Natal. Natal adalah perayaan yang memberi kebahagiaan. Seperti Orang Majus yang datang menemui Yesus, mereka “mempersembahkan kepadanya pemberian; emas, dan kemenyan, dan mur” ( Matius 2:11 ).
Tetapi karunia terbesar dari semuanya datang dari Bapa Surgawi: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, sehingga barangsiapa yang percaya kepada-Nya jangan binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal” ( Yohanes 3:16 ).
Sewaktu Anda membuka kado yang dibungkus dengan warna cerah pada pagi hari Natal, ingatlah bahwa Juru Selamat adalah hadiah Natal yang sejati.