Liputan6.com, Jakarta - Rentang karier olahraga seperti sepak bola bisa dibilang cukup singkat. Hal ini terutama karena dalam menjadi olahragawan, dibutuhkan fisik yang kuat. Biasanya pesepak bola memiliki waktu berkarier maksimal 10 hingga 15 tahun untuk berlaga di lapangan hijau, membesarkan namanya.Â
Selama durasi ini, pesepak bola mendapat banyak kesempatan bermain di klub. Namun, sejauh menyangkut sepak bola internasional, seorang pemain bisanya memiliki kesempatan lebih sedikit waktu mewakili negaranya dibandingkan dengan mewakili kklub.
Baca Juga
Hal ini karena pertandingan internasional yang lebih sedikit dan kesenjangan yang panjang antara trofi internasional utama. Seorang pemain rata-rata hingga pemain top, paling banyak hanya mendapatkan kesempatan bermain di dua hingga tiga edisi Piala Dunia.
Advertisement
Belum lagi, ada banyak pemain yang mengambil pensiun dini dari karier sepak bola internasionalnya, dengan tujuan membuka jalan bagi pemain lebih muda atau untuk membawa perubahan pada tim.
Contoh terbaru adalah pemain sepak bola Belgia, Eden Hazard, yang mengambil pensiun pada usia 31 tahun. Ia memutuskan untuk pensiun setelah Belgia gagal di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Kendati demikian, ada pula sejumlah pemain sepak bola yang memutuskan kembali dari masa pensiun mereka untuk melayani negara. Mereka memutuskan untuk mengabdi lagi di timnas negaranya karena suatu alasan, termasuk adanya tekanan dari penggemar.Â
Jadi siapa saja mereka? Berikut adalah 10 pesepak bola top dunia yang kembali dari masa pensiunnya untuk bergabung dan mengabdi untuk timnas negaranya, sebagaimana dikutip dari Khel Now, Kamis (15/12/2022).Â
Â
1. Hakim Ziyech (Maroko)
Pemain internasional Maroko Hakim Ziyech mengumumkan pengunduran dirinya pada awal Februari di usia 28 tahun. Dia berselisih dengan pelatih Maroko saat itu, Vahid Halilhodzic. Pengunduran diri itu terjadi ketika sang pelatih mencoret Ziyech dari skuad Piala Afrika.
Pertengkaran itu terjadi sejak Juni tahun lalu. Sang pelatih tampaknya tidak senang dengan Ziyech terkait sikapnya, yang menjadi alasan utama penghinaan tersebut menurut sang pelatih. Namun di bawah pelatih baru Walid Regragui, Ziyech memutuskan untuk kembali dan mewakili negaranya di panggung Piala Dunia 2022.
Piala Dunia ini menjadi fenomenal bagi tim Singa Atlas karena mereka menjadi tim Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia.
2. Michel Platini (Prancis)
Legenda Prancis Michel Platini adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dihasilkan oleh negara Prancis. Dia mengumumkan pengunduran dirinya dari skuad internasional Prancis pada tahun 1987.
Namun ia kembali ke kancah internasional dengan mewakili Kuwait di panggung dunia. Setelah permintaan dari Emir Kuwait, Platini bermain untuk Kuwait dalam pertandingan melawan Uni Soviet.Â
Â
Â
Advertisement
3. George Weah (Liberia)
Pesepak bola yang kemudian menjadi presiden Liberia di Afrika George Weah adalah salah satu pemain terbaik di dunia sepak bola. Setelah pensiun dari karier sepak bolanya, ia mengejar politik di negara asalnya Liberia dan menjadi presiden.
Setelah pensiun dari sepak bola, Pemain terbaik FIFA tahun 1995 itu bermain sekali lagi pada usia 51 tahun. Striker ini bermain dalam pertandingan persahabatan khusus melawan Nigeria saat menjadi Presiden negara tersebut.Â
4. Lillian Thuram (Prancis)
Pemain bertahan Prancis Lilian Thuram adalah pemain Prancis dengan jumlah penampilan terbanyak kedua, dengan 142 penampilan atas namanya. Ia memenangkan Piala Dunia 1998 bersama skuad Prancis.
Ia memutuskan untuk pensiun pada tahun 2004 setelah penampilan buruk Prancis di Piala Dunia 2002 dan tersingkir dari perempat final Euro 2004. Namun tak lama kemudian, dengan datangnya Piala Dunia 2006, pelatih Raymond Domenech mampu mengubah pikiran Thuram dan membuatnya keluar dari masa pensiun.
Dia bersama dengan tim Prancis mencapai final hanya untuk dikalahkan oleh Italia. Dia bermain hingga tahun 2008 setelah memimpin timnya ke Euro 2008.Â
Â
5. Edwin van der Sar (Belanda)
Kiper legendaris Belanda Edwin van der Sar ini adalah pemain kedua dengan cap terbanyak, dalam sejarah sepak bola Belanda.
Dalam sebuah wawancara radio, sang kiper berbagi niatnya untuk pensiun setelah Euro 2008. Namun, karena tekanan dari pelatih Bert van Marwijk, ia memutuskan untuk tampil di kualifikasi Piala Dunia 2010. Itu karena fakta bahwa kedua kiper yang tersisa mengalami cedera.
6. Roy Keane (Republik Irlandia)
Pengunduran diri bintang Manchester United Roy Keane karena ketidaksepakatan dengan pelatih memicu kontroversi yang dikenal sebagai insiden Saipan. Roy Keane berselisih dengan pelatih tim nasional Irlandia, Mick McCarthy.
Keadaan menjadi lebih buruk ketika Keane memberikan wawancara terhadap pelatih dan mengkritik semangat tim dan keadaan kubu Irlandia. Setelah berdebat sengit dengan Keane, pelatih McCarthy menskorsnya dan memulangkannya dari skuad.
Roy Keane kembali ke kamp pada tahun 2004 setelah pengunduran diri McCarthy. Namun, banyak penggemar yang mengkritik Keane karena menjaga kepentingan Manchester United di atas tim nasionalnya.
Â
Advertisement
7. Wayne Rooney (Inggris)
Wayne Rooney adalah pencetak gol terbanyak untuk tim Inggris. Wayne Rooney memiliki karier yang luar biasa baik di klub maupun negara. Dia mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 2017. Namun ia kemudian kembali ke panggung internasional bukan untuk pertandingan kompetitif, melainkan untuk pertandingan amal.
Pertandingan tersebut merupakan penampilannya yang ke-120 dan terakhir dalam balutan jersey Three Lions. Pertandingan amal terjadi antara Amerika Serikat dan Inggris. Di mana, badan amal yang menyalurkan donasi adalah Wayne Rooney Foundation International.
8. Gianluigi Buffon (Italia)
Penjaga gawang legendaris Italia, Gianluigi Buffon, sepertinya tidak pernah menjadi tua. Dia adalah pemain internasional Italia yang menjadi bagian penting dari skuad Italia. Sebagai penjaga gawang terkemuka, Buffon bertugas mengamankan mistar gawang timnas Italia dari 1997-2018.Â
Buffon mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 2017, tetapi kembali ke timnas Italia pada tahun 2018 melawan Inggris dan Argentina dalam pertandingan persahabatan internasional.
9. Lionel Messi (Argentina)
Dianggap sebagai yang terhebat sepanjang masa oleh para penggemar dan pakar di seluruh dunia, Lionel Messi mengumumkan pengunduran dirinya dari panggung dunia setelah kekalahan mereka di final Copa America pada tahun 2016, saat Argentina melawan Chile.
Namun, ia segera kembali memimpin Albiceleste setelah para penggemar memintanya. Saat ini ia memimpin timnya di Piala Dunia 2022 dan akan bermain di babak final. Messi telah mendapat kesempatan lain untuk mengangkat gelar yang didambakan ini yang sebelumnya terlepas dari tangannya pada tahun 2014.
10. Zinedine Zidane (Prancis)
Superstar Prancis lainnya dalam daftar, Zidane Zidane, masuk ke masa pensiun bersama pemain lain seperti Thuram, Makelele dan lainnya. Dia juga diyakinkan oleh pelatih Raymond Domenech untuk kembali dan memimpin skuad Prancis di Piala Dunia 2006.
Pemenang Ballon D'or ini memberikan penampilan yang memukau di Piala Dunia 2006 di Jerman dan membawa mereka ke final. Final tersebut terkenal karena sundulan kepala Zidane yang mengakibatkan kartu merah.
Advertisement