Sukses

Ini Alasan Mengapa Kamu Terkadang Bisa Mengingat Isi Mimpimu

Sering kali kita mengalami keadaan ketika bangun tidur, kita merasa kalau kita baru saja memimpikan sesuatu yang penting.

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali kita mengalami keadaan ketika bangun tidur, kita merasa kalau kita baru saja memimpikan sesuatu yang penting. Namun, setelah berusaha mengingatnya, tidak ada satu pun petunjuk memori yang bisa kita ingat mengenai mimpi tersebut.

Mimpi menjadi satu hal yang tidak jarang dianggap misterius, mengingat terdapat sebagian orang yang bisa mengingat mimpi mereka, sedangkan mayoritas orang sering kali melupakan mimpi yang pernah mereka alami sekejap setelah mereka terbangun.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa alasan di balik ketidakmampuan mereka dalam mengingat mimpi, hanya karena mimpi itu hanya ilusi dari kehidupan nyata atau sekadar hubungan spiritual. Namun, nyatanya cara kita yang berusaha mengingat atau melupakan mimpi dapat dijelaskan.

Ingatan tentang mimpi masih menjadi misteri dan satu hal yang jelas, kalau semua orang dan sebagian besar hewan mengalami yang namanya mimpi. Masalahnya terdapat pada kemampuan seseorang untuk mengingat apa yang mereka alami di dalam mimpi.

Melansir situs Your Tango (15/12/2022), sebuah studi di 2022 menemukan, ketika seseorang terjaga selama masa tidur Rapid Eye Movement (REM), sekitar 80 persen orang akan mengingat mimpi mereka.

Masa tidur REM terjadi sekitar 90 menit setelah seseorang mulai tertidur. Hal ini ditandai dengan gerakan mata yang cepat, peningkatan denyut jantung, tekanan darah yang lebih tinggi, dan pernapasan yang dangkal.

Tahap tidur ini serupa dengan waktu ketika seseorang terjaga, tetapi tidak benar-benar terbangun. Saat itu, frekuensi otak sangat mitip dengan aktivitas yang dilakukan otak selama seseorang terjaga.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Pria Cenderung Lebih Sering Melupakan Mimpinya Dibandingkan Wanita

Sebuah studi di 2012 menemukan bahwa pria lebih mungkin melupakan mimpi mereka dibandingkan wanita. Selain itu, usia juga memiliki kemungkinan memainkan peran dalam seberapa tinggi daya ingat mimpi seseorang. Hal ini karena semakin menurunnya fungsi kognitif yang dimiliki, daya ingat mereka juga akan ikut menurun.

Faktor-faktor lain yang memengaruhi peluang seseorang dalam mengingat mimpi mereka di antaranya faktor keterbukaan, pola tidur, aktivitas otak, dan paparan stimulus eksternal yang mereka alami.

Studi yang sama juga menunjukkan bahwa untuk pertama kali, mimpi akan disimpan di ingatan jangka pendek, sedangkan hanya mimpi-mimpi tertentu yang akan berpindah tersimpan di memori jangka panjang.

3 dari 4 halaman

Mimpi Mampu Membantu Seseorang Memproses Informasi dan Emosi

Mimpi dapat membantu kita dalam hal memecahkan masalah, menyimpan ingatan, dan meproses informasi serta emosi. Namun, sayangnya tidak banyak dari kita bisa mengingat apa yang dialami selama bermimpi.

Ini terjadi karena unsur kimiwasi dan sinyal elektrik yang aktif selama kita bermimpi, menghilang saat kita terbangun dari tidur. Jadi, ketika wilayah otak yang serupa diaktifkan kembali, memori tersebut pun bisa kembali. Hal ini bisa menjelaskan mengapa terkadang ada orang yang mengalami mimpi serupa yang berkelanjutan.

Sementara itu, ada banyak alasan mengapa seseorang selalu melupakan mimpi mereka. Melansir dari Your Tango (15/12/2022), mimpi paling jelas terjadi ketika kita berada dalam tahap tidur Rapid Eye Movement (REM).

Namun, gangguan tidur, stres, kecemasan, penyalahgunaan zat, gangguan kesehatan, dan kehamilan menjadi beberapa faktor lain yang memengaruhi ingatan mimpi. Gangguan yang terjadi saat kita tidur, seperti bunyi alarm, suasana yang bising, cahaya di dalam ruangan turut menjadi alasan mengapa seseorang kesulitan untuk mengingat mimpinya.

4 dari 4 halaman

Alasan Seseorang Melupakan Mimpi yang Dialaminya

Di antara sejumlah faktor yang menjadi alasan seseorang bisa mengingat mimpi mereka, terbangun selama tahap tidur REM menjadi alasan yang paling dikenal. Selain itu, kondisi sleep apnea, seperti gerakan anggota tubuh yang tidak disengaja seperti sindrom kaki gelisah dan dengkuran yang mengganggu, juga bisa menyebabkan seseorang terbangun selama tahap REM.

Keadaan tidur seperti ini tentu bukan termasuk hal yang baik, karena kita bisa jadi lebih sering terbangun saat berusaha ingin tertidur. Cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mencari penyebab mengapa kita terus terbangun saat kita baru mulai terlelap.

Dalam usaha untuk mengingat mimpi, kita bisa melakukannya dengan menyiapkan pena dan kertas di sisi tempat tidur. Jadi, ketika kita baru saja terbangun kita bisa langsung menulis apa yang kita ingat tentang mimpi kita.

Catatan-catatan ini kemudian akan membantu meningkatkan daya ingat kita tentang mimpi yang dialami sebelum kita mulai melupakan mimpi tersebut.