Liputan6.com, Jakarta - Setelah hampir satu bulan berjalan, Piala Dunia 2022 Qatar sudah sampai pada chapter penutup. Dua tim teratas dunia telah ditentukan untuk kemudian bersaing di babak final dan menentukan siapa yang berhak membawa pulang piala paling bergengsi di dunia sepak bola tersebut.Â
Final Piala Dunia edisi kali ini mempertemukan sang juara bertahan Prancis dengan raksasa Amerika Latin Argentina. Kedua tim raksasa dunia bola itu direncanakan akan bertanding di Stadion Lusail Iconic pada Minggu, 18 Desember 2022 pada pukul 22.00 WIB.
Menyusul final nanti, berbagai euforia datang dari kedua tim, terlebih para penggemar.
Advertisement
Bila pada minggu nanti Kylian Mbappe dan kawan-kawan keluar sebagai pemenang, mereka akan menjadi negara ketiga yang berhasil memenangan Piala Dunia back-to-back setelah Italia di Piala Dunia 1934 dan 1938 serta Brasil di Piala Dunia 1958 dan 1962.
Di sisi lain, bila Argentina berhasil mengalahkan Prancis, itu akan menjadi catatan paling bersejarah bagi Lionel Messi. Selama berkarier di timnas, Lionel Messi baru berhasil membawa Argentina memenangkan 1 Copa Amerika.
Memenangan Piala Dunia akan menjadi catatan termanis dalam karier salah satu pemain terbaik di dunia ini.
Di balik euforia kesenangan para penggemar bola di seluruh dunia, ada juga pandangan negatif dari warganet yang menyertai final Piala Dunia 2022 ini. Kebanyakan menyebut final ini merupakan hasill settingan atau telah dimanipulasi berbagai pihak.
Untuk Messi
Beberapa warganet menyebut Qatar sebagai tuan rumah telah ikut campur dalam menentukan fnal ini, yang mana keduanya berisika mega bintang PSG.
Qatar hosting the world cup, Messi vs. Mbappe in the finals, both players play for PSG, which is owned by Qatar Sports Investment ... very interesting 👀
— kira* (@kiracantmizz) December 14, 2022
Ada juga warganet yang menyebut secara keseluruhan final Piala Dunia telah di-setting agar Lionel Messi bisa menjadi juaranya.
The whole World Cup is rigged for Messi to win it. Funny that some people still don’t believe it
— Julian (@JulianJuve_) December 13, 2022
Alasan warganet menyebut Piala Dunia ini settingan dikarenakan mereka menilai banyak keputusan wasit yang terlalu menguntungkan pihak Argentina.
Wouldn’t be surprised if Messi and Argentina win the World Cup, it’s too obvious that it is RIGGED for them. pic.twitter.com/WyFnniHIdh
— Exclusive Ronaldo (@XclusiveRonaldo) December 12, 2022
Argentina was given the most penalties (five) in World Cup history. and people STILL think this isn’t rigged for Argentina ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
— kira* (@kiracantmizz) December 13, 2022
Bahkan tagar rigged (dimanipulasi) pun menjadi trending di lini masa Twitter karena banyaknya yang membicarakan teori manipulasi final Piala Dunia ini.
‘Rigged’ is the top trend on Twitter after Argentina get through to the World Cup final. pic.twitter.com/gdeN1jN2Zu
— SPORTbible (@sportbible) December 13, 2022
Advertisement
Komentar Pemain
Tidak hanya warganet, beberapa pemain juga menyampaikan kekecewaannya mengenai kinerja wasit yang dinilai terlalu menguntungkan Argentina.Â
Salah satunya Luca Modric. Bintang Real Madrid tersebut menyebut bahwa keputusan memberikan penalti terhadap Argentina di semifinal melawan Kroasia adalah hal yang salah.Â
"Saya tidak suka berbicara tentang wasit tetapi ini adalah salah satu yang terburuk. Saya tidak memiliki ingatan yang baik tentang dia, dia adalah bencana. Bagi saya itu bukan penalti," ucap Luca Modric dilansir Daily Mail.
Lalu ada juga bintang Portugal Pepe yang mengaku heran mengapa FIFA menurukan wasit asal Argentina di quarter final Maroko melawan Portugal, saat Argentina sendiri masih berada di dalam kompetisi.
Dia berpikir bahwa hal tersebut bisa memengaruhi keputusan wasit.
Pepe juga berani bertaruh bahwa Argentina yang akan menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar, dengan banyaknya wasit asal negara tersebut yang terlibat di kompetisi ini.
Hal yang sama juga disampaikan bintang Portugal lainnya, Bruno Fernandes.
Sakit Hati
Melawan banyaknya teori settingan ini, banyak warganet yang menyebut teori-teori tersebut hanyalah bentuk patah hati karena timnas favorit mereka telah lebih dulu gugur.
"Prancis mendapat 4 penalti di WC 2018 tetapi tidak ada yang mengatakan itu dicurangi. Itu hanya berlaku untuk Messi dan Argentina," tulis salah satu warganet.
"Bagaimana Piala Dunia dicurangi? Argentina dan Messi kalah dari Arab Saudi. Nyaris menang melawan Meksiko. Messi gagal mengeksekusi penalti melawan Polandia. Hampir pergi ke perpanjangan waktu melawan Australia. Pergi ke adu penalti melawan Belanda. Argentina tidak pernah menjalani pertandingan yang mudah," sahut warganet lainnya.
Advertisement