Sukses

Hadapi Aging Population, Telkom University Buat Inovasi Tech-Care Lansia

Indonesia telah memasuki kondisi dengan struktur penduduk tua (aging population) karena jumlah lansia di sebagian besar provinsi di Indonesia telah mencapai 10%.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah memasuki kondisi dengan struktur penduduk tua (aging population) karena jumlah lansia di sebagian besar provinsi di Indonesia telah mencapai 10%.

Diprediksikan di tahun 2035-2045 adalah puncak bonus demografi, di mana seperempat populasi Indonesia didominasi oleh lansia.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI mengatakan bahwa era aging-population atau aging-society ini harus dipersiapkan dengan serius terkait hadirnya warga negara berusia tua.

Apabila Indonesia tidak segera bersiap menyambut hadirnya aging-population, dikhawatirkan negara akan menanggung beban biaya yang tidak sedikit.

Hal ini mendorong dosen Telkom University, Husneni Mukhtar, M.T., Ph.D., mengembangkan produk yang dapat dikenakan oleh lansia untuk mencegah potensi terjatuh, memantau aktivitas lansia, serta memberikan notifikasi dan informasi real-time jika lansia terjatuh melalui aplikasi di smartphone.

Produk ini dikenal dengan nama Tech-Care Lansia, yakni sebuah teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT).

”Inovasi Tech-Care Lansia ini merupakan suatu bentuk dukungan akademisi dan industri terhadap Rencana Program Kesehatan lansia yang menjadi indikator RPJMN dan Renstra Kemenkes tahun 2020-2024,” kata Husneni Mukhtar, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/12/2022).

Tim yang beranggotakan dosen dari Prodi S1 Teknik Elektro dan S1 Teknik Biomedis, yaitu Dr. Eng. Willy Anugrah Cahyadi, Wahmisari Priharti, Ph.D., Istiqomah, M.Sc., Dien Rahmawati, M.T., dan Dr. Hesty Susanti ini telah memulai risetnya dari awal tahun 2021 dan di penghujung tahun telah menghasilkan sebuah prototype akhir.

2 dari 3 halaman

Terhubung dengan aplikasi di smartphone

Produk ini siap diberikan kepada lansia di beberapa kelurahan Kota Bandung, di mana sebelumnya produk sudah diuji coba kepada mereka oleh tim Telkom University dengan dibantu oleh tim konsorsium Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yaitu Citra Windani, Ners., M.Kep., dr. Lazuardi D. Sp.PDKGer dan dr. Irma R. D., Sp.KFR, Med.Sc,.

Tech-Care Lansia yang terhubung dengan aplikasi pada telepon pintar memiliki fitur-fitur penting seperti tracking posisi lansia, pantauan real-time keadaan sekitar lansia dari kamera yang terpasang di alat, peringatan kepada lansia untuk menghindari terjatuh, serta notifikasi apabila lansia terjatuh.

“Dengan sejumlah fitur ini, diharapkan anggota keluarga lebih tenang dan dapat memberikan pertolongan lebih dini jika diperlukan. Selain itu, bagi dokter juga disediakan fitur khusus untuk mengakses riwayat aktivitas lansia sebagai upaya diagnosis, analisis, dan tindakan bagi kesehatan lansia,” sambung Husneni.

3 dari 3 halaman

Libatkan mahasiswa magang

Dalam rangka persiapan komersialisasi ke depannya, tim Telkom University memperoleh pendanaan dari Program Matching Fund (MF) Kedaireka Kemenristekdikti yang berkolaborasi dengan mitra industri P.T. Dycodex Teknologi Nusantara pada pertengahan tahun 2022.

Implementasi Program MF Kedaireka ini juga melibatkan mahasiswa magang dan mahasiswa riset sebagai luaran program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim.

Langkah tersebut telah membuahkan hasil, di mana pada acara diseminasi di Hotel Papandayan Bandung 13 Desember 2022, tim memperagakan Tech-Care Lansia.

Selain itu, di akhir 2020 Menkes juga meluncurkan enam strategi dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lansia untuk tercapainya Lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif (SMART).