Sukses

Jelang Final Piala Dunia 2022, Qatar Kucurkan 10.000 Liter Air per Hari Demi Jaga Kualitas Rumput

Qatar kucurkan 10.000 liter air per hari demi jaga kualitas rumput jelang final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar diketahui mengucurkan 10.000 liter air setiap harinya untuk disemprotkan ke lapangan stadion. Baik tempat berlangsungnya pertandingan atau pelatihan masing-masing tim nasional.

Jelang laga final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis pada Minggu, 18 Desember 2022, Stadion Lusail pun diketahui telah disemprot 300 ton air sejak awal turnamen.

Ini dilakukan guna menjaga kualitas rumput agar tak rusak, seperti dikutip dari BBC News pada Sabtu, 17 Desember 2022.

Penggunaan volume air yang sangat besar ini akan menjadi sebuah tantangan yang dihadapi Qatar dalam menyelenggarakan acara olahraga besar, mengelola pertumbuhannya, dan mencoba meminimalisir dampak lingkungan yang kemungkinan terjadi.

Seperti diketahui bahwa Qatar dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki iklim gurun dengan curah hujan kurang dari 10cm per tahunnya.

Belum lagi, tidak adanya sungai di negara tersebut membuat publik bertanya-tanya tentang penjagaan kualitas rumput di tengah iklim gurun yang dimiliki oleh Qatar.

Direktur program Timur Tengah untuk Pusat Ilmu Lingkungan, Perikanan, dan Akuakultur Inggris, Dr Will Le Quesne, mengungkapkan bahwa konsumsi air selama pehelatan Piala Dunia 2022 ini melonjak hingga 10 persen.

Menurut Will, ini disebabkan ada sekitar satu juta turis yang datang ke negara tersebut.

Lebih lanjut Will, mengatakan, kalau sumber penambahan untuk persediaan air di Qatar sendiri terjadi karena adanya proses desalinasi --- pengubahan air laut menjadi air tawar --- yang hampir 100 persen digunakan untuk keperluan rumah tangga pribadi.

2 dari 4 halaman

Proses Desalinasi

Proses desalinasi mengambil air dari laut, dan menghilangkan garam dan kotoran lainnya, sehingga cocok untuk diminum dan dicuci.

Qatar menghasilkan air dalam jumlah besar dengan cara ini, tapi dengan cepat perlu menghasilkan lebih banyak lagi saat negara itu tumbuh, berkembang, dan berlanjut dengan rencana untuk menjadi tuan rumah acara olahraga besar seperti Piala Dunia.

Perkiraan menunjukkan bahwa pada 2050, kapasitas desalinasi air dapat meningkat empat kali lipat menjadi 80 miliar liter per hari.

Tentu dalam proses desalinasi ini, Qatar juga membutuhkan sumber lainnya untuk membantu proses tersebut.

Untungnya, kata Will, Qatar memiliki pasokan energi gas alam yang melimpah dan bahan bakar hidrokarbon yang murah.

"Sembilan 99,9 persen dari semua energi yang digunakan untuk desalinasi di seluruh wilayah Teluk berasal dari pasokan bahan bakar hidrokarbon yang sangat murah," Will menambahkan.

3 dari 4 halaman

Kata Pakar

Seorang profesor ilmu kelautan di Universitas Qatar, Radhouan Ben Hamadou, mengatakan,"Jika Qatar hanya mengandalkan sumber daya air yang tersedia secara alami (tidak ada desalinasi), maka di wilayah tersebut hanya akan memiliki penduduk sebanyak 14.000 (karena kurangnya sumber air).".

"Bahkan jumlah tersebut pun tidak mencapai seperempat dari stadion Piala Dunia," Radhouan menjelaskan.

Staf lapangan juga mengatakan bahwa jika seandainya turnamen dimainkan di musim panas seperti rencana semula, masing-masing lapangan --- termasuk 136 lapangan latihan --- akan membutuhkan sebanyak 50.000 liter air sehari.

Jumlah tersebut tentunya lima kali lebih banyak dari pada yang dikeluarkan saat ini.

Namun, di balik pemanfaatan bahan bakar hidrokarbon yang murah, rupanya Qatar ingin mengurangi penggunaan energi tersebut dan beralih memanfaatkan energi matahari dengan bantuan panel surya.

"Mereka ingin menggunakan energi matahari untuk desalinasi. Ini bisa berupa panel surya, menghasilkan listrik, yang kemudian digunakan untuk reverse osmosis, atau hanya menggunakan panas matahari secara langsung untuk menguapkan air sehingga menghadirkan pembangkit desalinasi yang lebih baru dan lebih hemat energi secara online," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Jadwal Pertandingan Argentina vs Prancis

Piala Dunia 2022 di Qatar tak lama lagi akan mencapai pertandingan puncak. Di final nanti, trofi Piala Dunia 2022 akan diperebutkan dua negara dengan skuad terbaik, yakni Argentina dan Prancis.

Jutaan pasang mata di seluruh penjuru dunia sangat menantikan laga final Piala Dunia 2022 Qatar yang akan dilangsungkan Minggu malam pukul 21.00 WIB, 18 Desember 2022, di Lusail Stadium - Qatar.

Pecinta sepak bola di Tanah Air juga dapat menjadi saksi perebutan trofi Piala Dunia 2022 secara Live di SCTV, Indosiar, Vidio, dan Nex Parabola sebagai official broadcaster FIFA World Cup Qatar 2022 yang berada di bawah naungan SCM Grup.