Sukses

Gabriel Batistuta: Messi Pantas Dapat Gelar Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Sejarah Argentina

Gabriel Batistuta menyebut, Lionel Messi layak mendapat gelar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Argentina usai melampaui rekornya.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pesepak bola sekaligus legenda Argentina, Gabriel Batistuta mengungkapkan rasa senang dan bahagia melihat Lionel Messi melampaui catatan rekornya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah timnas Argentina. Messi lampaui rekor Batistuta usai mencetak dua gol melalui titik putih ketika melawan Belanda dan Kroasia di Piala Dunia 2022.

Tim berjuluk La Pulga kini tengah fokus mempersiapkan diri untuk mati-matian menghadapi Prancis di partai final hingga bisa meraih trofi pertamanya di Piala Dunia sejak 2006.

Namun, menurut laporan beredar, Lionel Messi absen dalam sesi latihan pada Kamis lalu akibat merasakan nyeri bagian hamstring kirinya. D engan adanya kabar tersebut, Messi langsung mengonfirmasikan kalau kondisinya saat ini baik-baik saja dan siap menghadapi Les Bleus.

Selanjutnya, Batistuta yang kini berusia 53 tahun itu mengatakan dia tidak keberatan atau sakit hati jika Messi menggusurnya sebagai pencetak gol terbanyak Argentina. Batistuta pun mengakui bahwa Messi layak mendapatkan itu semua.

"[Messi memecahkan rekor] tidak menyakiti saya sama sekali karena saya menikmatinya saat saya memilikinya. Leo pantas mendapatkannya. Jika ada satu orang yang harus berada di atas sana, itu dia,” kata Gabriel Batistuta, seperti dikutip dari ESPN, Minggu (18/12/2022).

Dia menambahkan, "Messi bukan alien, dia adalah manusia yang memainkan sepakbola lebih baik dari siapa pun. Ketika orang itu melebihi Anda, Anda tidak bisa menderita, dia hanya memberi Anda kesenangan."

2 dari 4 halaman

Batistuta: Messi Bermain Seperti Anak Berusia 20 Tahun yang Lapar Gol

Sebelum rekornya dipecahkan oleh Messi, Gabriel Batistuta menyandang gelar sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Argentina, termasuk di Piala Dunia. Bahkan, Batistuta sanggup mencetak 10 gol dalam tiga edisi Piala Dunia berbeda yakni 1994, 1998, dan 2002.

"Saya berharap dia jauh lebih tenang, tapi dia bermain seperti anak berusia 20 tahun. Dan itu karena dia lapar, dia ada di sini untuk memenangkan Piala. Itulah yang dibutuhkan sepak bola, itulah yang disebarkan Leo ke seluruh tim,” ungkap mantan penyerang Boca Junior.

3 dari 4 halaman

Performa Messi Lebih Baik

Sementara itu, kiper andalan Argentina, Emiliano Martinez, mengungkapkan bahwa penampilan dan performa sang kapten Lionel Messi versi Piala Dunia 2022 lebih baik daripada saat Argentina juara Copa Amerika 2021.

Bisa dilihat dari torehan gol La Pulga, Messi sudah mengemas lima gol selama Piala Dunia 2022. Sedangkan di Copa Amerika 2021, Messi menorehkan empat gol meski dia berhasil keluar sebagai top skor. 

Alhasil, di partai final nanti akan menjadi kesempatan terakhir bagi pemain berusia 35 tahun tersebut untuk mendapatkan trofi Piala Dunia dan juga sepatu emas.

Diketahui, Lionel Messi sendiri tengah saling sikut dengan bintang Prancis Kylian Mbappe dalam memperebutkan Golden Boot. Mereka berdua sama-sama mengumpulkan lima gol hingga disusul Olivier Giroud dan Julian Alvarez dengan mencetak empat gol.

”Saya melihat Messi yang hebat di Copa America, pemain yang luar biasa, salah satu yang terbaik dan di Piala Dunia ini, dia mengambil langkah maju dibandingkan dengan Copa America. Dia bermain lebih baik, baik secara fisik maupun sepak bola. Cukup sulit untuk mengalahkan Messi dari Copa America tetapi dia berhasil,” ujar Martinez, dikutip dari Goal Internasional.

”Ini memberikan energi untuk tim. Seluruh skuat, dia yang paling bersemangat dan penuh kegembiraan. Itu sangat membantu kami,” ujarnya lagi.

4 dari 4 halaman

Prancis Enggan Buat Kesalahan Fatal di Final

Bicara soal laga final Piala Dunia 2022, kiper sekaligus kapten timnas Prancis, Hugo Lloris, mengatakan bahwa pasukan Les Bleus tidak boleh membuat kesalahan fatal sedikit pun saat melawan Argentina. Kesalahan yang dimaksud Lloris adalah terlalu fokus kepada kapten Argentina, Lionel Messi.

"Saya percaya, fokus hanya pada satu pemain tertentu adalah sebuah kesalahan. Ini adalah final antara dua negara besar, Argentina dan Prancis," kata Lloris, seperti dikutip Evening Standard dan Bola.net.

"Ketika Anda menghadapi pemain seperti dia (Messi), Anda membutuhkan fokus khusus. Ini (Argentina) adalah tim kuat dengan banyak pemain bertalenta, sebuah generasi muda yang Anda tahu bahwa mereka sangat berdedikasi untuk menang,” ia memungkasi.