Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 baru saja selesai. Mengutip laman ABC.net, Senin (19/12/2022) pertandingan sepak bola hampir tidak pernah tidak memberikan suatu kejutan dari hasil perjuangan para pemain-pemain.
Dan begitulah yang terjadi di Stadion Lusail, Qatar saat pemain terhebat di dunia memenangkan trofi tertinggi dengan cara yang dramatis.
Baca Juga
Seorang legenda lapangan hijau, Lionel Messi pada usia 35 tahun akhirnya memenangkan Piala Dunia bersama Argentina, memimpin tim nasionalnya meraih kemenangan epik atas juara 2018 Prancis, dengan adu penalti yang diperlukan untuk menentukan pemenang setelah bermain imbang 3-3.
Advertisement
Dan kita bisa, dengan lebih nyaman sekarang untuk menobatkan Lionel Messi sebagai pesepakbola pria terbaik sepanjang masa. Apalagi dengan segala kontibusi yang telah Ia berikan dalam sepanjang berkarier sebagai pesepak bola profesional.
Selain telah berhasil untuk menjadi kapten tim nasional Argentina dan membawa tim kebanggaannya meraih gelar juara. Lionel Messi juga mendapatkan trofi pemain terbaik Piala Dunia 2022.
Hal tersebut patut untuk Ia dapatkan, karena Messi adalah pemeran utama dari sebagian besar peluang Argentina dan bertanggung jawab atas sebagian besar skor tim. Dia berhasil menerobos beberapa tim defensif yang hebat dan mendorong tim melalui dua adu penalti, termasuk satu di final.
Ini adalah Piala Dunia terakhir Messi, tetapi ia keluar sebagai pemenang kompetisi dan pemain terbaik. Selanjutnya, ia akan tampil di Liga Champions bersama PSG.
Hasil dari Penantian yang Lama
Pada lima tahun memasuki karier profesionalnya, jelas Messi didambakan dan disanjung seperti legenda sepak bola terdahulu seperti Maradona dan Pelés.
Tetapi sementara keduanya secara khusus mendapatkan hasil dari kerja kerasa mereka lebih awal dengan kemenangan Piala Dunia pada usia yang relatif muda. Misalnya Maradona yang pada usia 25 tahun dan sangat muda untuk Pelé yaitu pada usia 17 tahun, kemudian menghabiskan sisa karier mereka untuk mempertahankan reputasi mereka, Lionel Messi hampir sebaliknya.
Sebagai pemain terbaik di klub terbaik yang pernah ada di dunia, Barcelona, ia telah mencetak banyak gol, assist, trofi, dan penghargaan pribadi.
Untuk daftar statistiknya yang paling mencengangkan, ia memiliki hampir 800 gol dalam kariernya, 41 trofi dan tujuh Ballon d'Or yang tak tertandingi.
Untuk seorang pemain yang tidak pernah menunjukkan bakat yang berlebihan, ia sangat menarik untuk ditonton.
Tidak pernah sekalipun dalam kariernya Messi melakukan step-over atau backheel yang tidak perlu, namun ia menjadi sorotan utama yang tak ada habisnya dari dribel yang memukau, umpan-umpan mewah dan gol-gol yang luar biasa.
Advertisement
Piala Dunia Terakhir
Mesipun ada ungkapan bahwa Lionel Messi bahkan  tidak perlu memenangkan Piala Dunia untuk dianggap sebagai yang terhebat. Sepak bola internasional sangat berubah-ubah.
Namun dengan usia yang tidak muda lagi, Messi mampu membuktikan kualitas dan pengalaman yang telah ia dapatkan selama ini bahwa Ia mampu menjadi kapten dan pemain yang mencatatkan sejarah baru dalam sepak bola Argentina.
Beberapa nama paling legendaris dalam sepak bola tidak pernah menikmati kesuksesan dengan tim nasional mereka seperti Alfredo Di Stéfano, Johan Cruyff dan George Best. Adapun Messi telah mempertahankan tingkat kecemerlangan selama berkelanjutan selama bertahun-tahun yang melebihi mereka semua.
Kemenangan untuk Piala Dunia 2022 kali ini menjadi kado dan pencapaian terbaik untuk Messi sepanjang karier sepak bola dan kenangan piala dunia terakhir yang akan Ia ikuti.
Â
Messi adalah Suatu Kebanggaan
Terlepas dari apakah Argentina telah memenangkan final atau tidak, itu adalah akhir yang tepat untuk karier internasional Messi yang menghiasi Piala Dunia dengan sepak bola terbaiknya.
Dan sepak bola terbaiknya tidak tertandingi dan mungkin tidak pernah ada yang dapat menandinginya.
Messi dapat dan akan dinyatakan sebagai yang terbaik sepanjang masa setelah turnamen ini, tetapi itu bukan berarti perdebatan akan berhenti.
Akan ada beberapa orang yang membaca kata-kata ini sekarang yang menggerutu tentang bagaimana Maradona melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit, dalam keadaan yang lebih sulit.
Bahkan ketika Maradona berada dalam kemegahannya, ada beberapa orang yang mengatakan Michel Platini lebih baik. Atau orang-orang tua yang bersikeras bahwa pemain Argentina itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Pelé. Pada masa Pelé, beberapa orang mengatakan bahwa ia tidak memiliki keajaiban seperti Garrincha.
Dalam 10 tahun, Mbappe mungkin telah melakukan cukup banyak hal untuk meyakinkan beberapa orang bahwa ia telah melampaui Lionel Messi dalam dunia sepak bola. Lima belas tahun kemudian, mungkin ada orang lain yang akan mengalahkan rekor Messi.
Intinya adalah dalam suatu generasi kita memiliki pemain yang dapat dengan mudah dan paksa kita perdebatkan sebagai yang terbaik yang pernah ada.
Dan untuk generasi sekarang ini seorang Lionel Messi adalah seorang legenda yang menjadi kebanggaan dan idola banyak orang di dunia.
Advertisement