Sukses

Kenali 7 Tanda Social Chameleon, Kamu Punya Salah Satunya?

Memprioritaskan kesan baik hingga berpura-pura, ini 7 tanda yang dimiliki social chameleon

Liputan6.com, Jakarta - Layaknya bunglon, keuntungan yang dimiliki social chameleon yakni kemampuan untuk membaur dengan segala lingkungan sosial.

Social chameleon adalah sebutan bagi mereka yang dapat memperhatikan dengan cermat isyarat sosial, mengamati orang lain dengan tajam, dan mengetahui respons yang diharapkan oleh orang lain.

Agar bisa bergaul dan membaur, seorang social chameleon mencoba untuk menjadi seperti yang diharapkan orang lain.

Melansir dari New York Times, Rabu (21/12/2022), terdapat alasan psikologis di balik seorang social chameleon. Manusia memiliki kecenderungan alami untuk meniru perilaku orang lain dan mendorong mereka untuk merasa positif. Hal ini pun berkaitan dengan sifat alami manusia yang senang disukai.

Sebuah studi psikologis juga mengeksplor apakah individu secara otomatis meniru orang lain, bahkan orang yang belum pernah mereka temui sebelumnya.  Melalui 78 responden, para subjek mengobrol dengan 'orang dalam' - orang asing - yang telah dipersiapkan untuk tersenyum, menyentuh wajah mereka, dan menggoyangkan kaki mereka selama pertemuan.

Hasil ini kemudian menjadi dasar bahwa mungkin manusia mengadopsi perilaku mimikri secara tak sadar.

Lalu, apa saja tanda seseorang merupakan social chameleon ulung? Berikut Liputan6.com lansir dari berbagai sumber.

1. Memiliki Banyak Kelompok Teman, tetapi Merupakan Tipe Orang yang Sangat Berbeda

Memiliki lingkaran sosial eklektik yang besar adalah tanda kedewasaan, kamu dapat beradaptasi dengan orang atau situasi apa pun dengan mudah.

Seorang social chameleon suka menghabiskan waktu dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, karena suasana hati yang cenderung berubah.

2 dari 4 halaman

2. Teman yang Berbeda di Situasi Berbeda

Mengutip Live Bold and Bloom, seorang social chameleon juga membutuhkan waktu sendiri. Tetapi, ketika membutuhkan waktu sendiri, kamu juga tetap memerlukan teman untuk bersantai.

Begitu pun sebaliknya, ketika kamu ingin menghabiskan waktu di luar, kamu akan menghubungi teman tertentu untuk dapat saling berkumpul bersama.

3. Memprioritaskan Kesan Awal yang Baik

Bagimu sang social chameleon, kamu lebih memprioritaskan kesan emas di awal pertemuan dibandingkan menjadi otentik dan diri mereka sendiri. Kamu juga mengetahui hal ini ada di dalam diri dan tidak masalah dengan hal itu.

4. Kamu Melihat Orang Lain untuk Mendapatkan Isyarat Sosial

Kamu menyadari bahwa dirimu mengharapkan kemampuan dalam menyesuaikan diri. Untuk berbaur dan mendapatkan persetujuan orang lain, social chameleon mengantisipasi dan membuat mereka merasa divalidasi dan dikagumi.

Kamu bahkan mengambil tingkah laku dan aksen -- secara sadar atau tidak -- yang membantumu berbaur.

3 dari 4 halaman

5. Tidak Menampakkan Isi Hati

Kamu mungkin secara sadar menyadari apa yang kamu rasakan, tetapi kamu telah belajar untuk tidak memberikannya. Hal ini misalnya ketika kamu tidak menunjukkan emosi dan ekspresi yang bisa menampakkan isi hati di wajah.

Seorang social chameleon tidak ingin bersikap transparan dan dapat menahan perasaanan mereka.

6.  Miliki Imposter Syndrome

Mengutip Conscious Rethink, kamu tidak berani menunjukkan wajah pribadi kepada orang lain yang tidak akan menghargai. Kamu menjadi siapa pun yang kamu butuhkan ketika kebutuhan itu muncul.

Selama ada orang lain di dalam ruangan, kamu akan menyembunyikan diri dan sadar bagaimana orang akan memandangmu.  

7. Cenderung Tidak Berkomitmen pada Pasangan Romantis

Dalam urusan romansa, keberhasilanmu mungkin hanya akan bertahan di tahap pendekatan. Hal ini dikarenakan seorang social chameleon akan menjaga hubungan tidak masuk terlalu dalam. Kamu cenderung tidak membentuk ikatan emosional yang kuat dengan pasangan.

Kamu juga bisa lebih cenderung berfantasi tentang orang lain saat menjalin hubungan dengan seseorang.

4 dari 4 halaman

Cara Menggunakan Social Chameleon untuk Keuntungan Diri

Meskipun mungkin kepribadian ini rentan dengan intensitas sosial, kepribadian ini dapat digunakan untuk mengadopsi strategi interaksi dengan orang lain. Keuntungan lain yang bisa kamu raih adalah memperdalam pengetahuan mengenai diri sendiri.

Kamu juga dapat melakukan hal yang benar-benar kamu nikmati dan menyadari kecenderungan diri yang otentik. Terlebih, terbiasa menyesuaikan diri dalam lingkaran sosial yang berbeda dapat membuatmu tahu ketulusan dan kebohongan sosial yang dilakukan oleh orang lain dan menyesuaikan interaksi dengan orang lain.