Sukses

Dari Mana Asal Ide Ibu Tiri Jahat, Karakter Antagonis di Film Disney Princess?

Ibu tiri jahat sering muncul sebagai karakter antagonis di dalam film Disney Princess.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok ibu tiri jahat seringkali muncul sebagai karakter antagonis di dalam film Disney Princess. Di dalam cerita, mereka digambarkan sebagai sosok amat menakutkan karena selalu punya niat menghancurkan kehidupan anak tirinya.

Penonton pun lantas bertanya-tanya, siapa sih orang yang membuat karakter ibu tiri jahat ini? Sampai-sampai stigma bahwa ibu tiri pasti jahat begitu melekat di kehidupan modern hingga sekarang? 

Melansir laman Live Science pada Kamis (22/12), seorang ahli cerita rakyat Jerman di Harvard University, Maria Tatar mengungkapkan bahwa konsep ini memiliki inti yang sama, yaitu tentang persaingan sengit antara dua wanita --- biasanya yang lebih tua dengan yang lebih muda.

Salah satu kemungkinan awal mula konsep ibu tiri jahat adalah dari Roma Kuno, khususnya pada satu tokoh ikonik bernama Livia Drusilla, seorang permaisuri Romawi pertama.

Livia merupakan istri kedua Kaisar Caesar Augustus, yang naik ke tahta kekuasaan setelah Julius Caesar tewas usai tertusuk beberapa pisau pada tahun 44 SM.

Menurut sejarawan Italia, Augusto Fraschetti, pada saat Livia dan Augustus menikah, dirinya sudah menjadi ibu dari seorang putra bernama Tiberius.

Augustus telah menikahkan putrinya dari pernikahan sebelum Livia, yang telah melahirkan dua putra, Gayus Caesar dan Lucius Caesar.

Salah satu dari kedua putra tersebut ditetapkan untuk menggantikan Augustus sebagai kaisar. Namun, hal ini kemudian memunculkan masalah sebab keduanya meninggal dunia.

Rumor akan kecurangan pun mulai beredar dan gosip kembali menyebar bertahun-tahun kemudian, ketika Agrippa Postumus, cucu Augustus dan calon pewaris tahta lainnya berakhir dibuang dan dibunuh.

 

2 dari 4 halaman

Dalang yang Licik dan Haus Akan Kekuasaan

Akhirnya, putra Livia, Tiberius yang bukan keturunan langsung dari garis keturunan Augustuslah yang naik tahta dan mengenakan pakaian kaisar.

Semua ini tampak mencurigakan bagi beberapa warga Romawi, meskipun mengingat fakta bahwa tanpa bantuan pengobatan modern, orang lebih mudah mati muda pada saat itu.

Terdapat dua versi yang berbeda tentang cerita ini. Menurut sejarawan Romawi kuno di University of Sydney di Australia, Peta Greenfield, Livia mungkin telah menjadi kambing hitam untuk mengkritik suami dan putranya.

Berbeda dengan versi dari sejarawan bernama Tacitus yang hidup sekitar tahun 56 sampai 120 Masehi. Dalam sejarah versinya, Livia digambarkan sebagai seorang dalang yang licik, kejam, dan haus kekuasaan setelah kematian Augustus.

Dirinya dikenal tidak takut melakukan segala hal untuk mengamankan posisi putranya di atas tahta.

 

3 dari 4 halaman

Bukan Satu-Satunya Kisah Ibu Tiri Jahat

Meskipun Livia mungkin merupakan ibu tiri jahat yang asli, dia bukanlah satu-satunya yang pernah ada. Dalam budaya di seluruh dunia, kisah tentang persaingan sengit di antara wanita semakin banyak.

Namun, ceritanya sering kali diubah untuk menyesuaikan norma-norma sosial di tempat tersebut.

Di beberapa wilayah Afriksa dan Asia, misalnya, ibu tiri mengambil posisi sebagai istri kedua yang jahat dan menyiksa istri pertama yang berbudi luhur.

Lalu, di wilayah bagian Eropa, mereka menjadi saudara perempuan atau ibu mertua yang merasa cemburu.

Saat Jacob dan Wilhelm Grimm mengumpulkan dan menyatukan dongeng-dongeng Jerman di awal abad ke-19, mereka sedikit menimbulkan skandal dengan banyaknya dongeng yang berisi karakter ibu-ibu yang jahat.

 

4 dari 4 halaman

Karakter Ibu Tiri Jahat Sebagai Penjahat di Film Disney Princess

Alasan lain ibu tiri sangat menonjol dalam cerita-cerita rakyat dari era ini adalah karena mereka mencerminkan kenyataan. Melahirkan adalah usaha yang berbahaya dan banyak wanita yang tidak selamat dari pengalaman tersebut.

Melalui laman Live Science, Tatar mengungkapkan sekitar setengah dari semua anak tumbuh dengan satu orang tua kandung dan kemudian orang tua tiri.

Dongeng dari Jacob dan Wilhelm Grimm sangat populer dan menjadi dasar bagi banyak film Disney, mulai dari "Snow White" sampai "Tangled".

Film-film ini, yang juga terinspirasi oleh penulis asal Denmark abad ke-19, Hans Christian Andersen, telah memberikan kita berbagai karakter penjahat ikonik yang pernah diangkat ke layar.

Sebagian karakter tersebut di antaranya Ursula, penyihir laut dari "The Little Mermaid", Maleficent dari "Sleeping Beauty", dan Evil Queen dari Snow White.

Seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat terus memperhitungkan perlakuan dan penggambaran terhadap perempuan.

Hal inilah yang membuat Disney perlahan meninggalkan konsep ibu tiri jahat sebagai pemeran antagonis dalam ceritanya.