Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang memulai harinya dengan menyeruput secangkir kopi panas. Namun, tidak semua orang menyukai kopi hitam, sehingga mereka akan menambahkan pemanis atau krimer.
Baik gula atau pemanis lainnya bahkan krimer ditambahkan guna mengurangi keasaman dan membuat minuman berkafein ini lebih nyaman di lidah dan lambung.
Padahal, kopi hitam memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti bisa meningkatkan fokus, meningkatkan energi untuk beraktivitas, dan penurunan risiko penyakit jantung lima hingga 12 persen per cangkir dibandingkan dengan orang yang melewatkan minum kopi.
Advertisement
Lantas, apakah dengan menambahkan krimer ke dalam kopi hitam Anda dapat menghilangkan efek positif ini? Atau malah memperburuk?
Dilansir Eatthis pada Senin (26/12/2022), sebagian besar krimer pada kopi terbuat dari air, gula, minyak sayur, zat penstabil, dan perasa. Susu atau krim sering ditambahkan dalam jumlah kecil, dan sebagian besar krim berasal dari minyak.
"Banyak pembuat krimer kopi mengandung sekitar empat gram gula dan satu setengah gram lemak jenuh per sajian," kata ahli diet dan pemilik Rutsu Nutrition di Las Vegas, Haley Bishoff.
Meski jumlah gula atau lemak yang terkandung di krimer tidak berlebihan, perlu diingat bahwa satu porsi hanya satu sendok makan.Â
Jika penikmat kopi menambahkan beberapa sendok makan krimer ke beberapa cangkir kopi per hari, itu bisa mulai berdampak pada kesehatan.
Pada intinya, kata Haley, jika krimer yang digunakan sesuai dengan takaran umum, hal tersebut tidak menimbulkan dampak pada kesehatan Anda, begitu juga sebaliknya.
Faktanya, krimer kopi yang mengandung beberapa lemak sehat dapat membantu memperlambat penyerapan kafein. Ini memudahkan adrenal Anda dan menghasilkan energi yang lebih seimbang.
Vanila menjadi Rasa Krimer Kopi Terfavorit
Menambahkan krimer atau susu ke dalam kopi mungkin merupakan praktik yang disukai bagi kalangan muda, tapi dalam sejarah kopi yang sudah berjalan lama, ini adalah praktik yang cukup baru.
Melansir dari Thedailymeal, menurut salah satu penelitian terhadap 588 peserta, menunjukkan bahwa rasa krimer kopi nomor satu adalah vanilla yang klasik dan lembut. Hampir sepertiga responden, 192 di antaranya, setuju bahwa ini adalah rasa krimer kopi terbaik.
Perebutan tempat kedua yang sangat sengit, yakni rasa hazelnut, karamel, dan krimer polos, hampir sama dengan rasa tiga arah dengan masing-masing mengambil sekitar 20 persen dari total suara.
Hazelnut menempati posisi kedua hanya dengan 122 orang mendukungnya, dan meninggalkan karamel dan krimer polos dengan posisi ketiga dengan masing-masing 120 suara.
Adapun rasa yang tersisa, yaitu kayu manis, jelas merupakan yang paling tidak disukai, hanya menarik 34 suara.Â
Â
Advertisement
Mitos: Kopi yang Disangrai Lama Mengandung Lebih Banyak Kafein
Ada beberapa mitos umum terkait dengan kopi yang sering membuat suasana hati kita meningkat. Melansir laman Timesofindia, faktanya, kopi yang disangrai lebih gelap mengandung kafein lebih sedikit daripada sangrai yang lebih ringan.
Semakin lama biji kopi disangrai, semakin banyak kelembapan yang dihilangkan dan dengan kelembapan ada sedikit kafein yang larut.
Kopi yang disangrai lebih lama terasa lebih kuat karena karamelisasi biji yang dibakar, tapi tingkat kafeinnya tidak pernah meningkat. Sehingga, keliru jika dikatakan bahwa kopi yang disangrai lebih lama mengandung banyak kafein.
Tak hanya itu, adapun sebagian orang berpendapat bahwa menyimpan kopi di kulkas akan membuat kopi lebih tahan lama.
Padahal, jika menyimpan kopi di lemari es sebenarnya membuat kopi lembap dan bau dan akan menghasilkan minuman basi,bahkan jika bijinya disimpan utuh.
Jadi, kesimpulannya, menyimpan kopi di lemari es tidak akan membuat kopi Anda bertahan lebih lama.Â
Mitos: Harus Menggunakan Air Mendidih untuk Membuat Kopi
Diketahui bahwa suhu air mendidih adalah 100 derajat ke atas, sedangkan suhu air yang kita perlukan untuk menyeduh kopi sekitar 95 derajat.
Sehingga, artinya adalah Anda harus memberikan jeda sekitar satu hingga dua menit sebelum menuangkannya ke bubuk kopi.
Sebab, jika Anda menuangkan suhu penyeduhan kopi di atas 100 derajat Celcius, kemungkinan akan menghanguskan ampas kopi dan akan membuatnya terasa pahit dan gosong.
Mitos terakhir yang banyak beredar di masyarakat luas adalah wanita yang sedang hamil tidak disarankan menyeruput kopi.Â
Data menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah sedang, yaitu 3-4 cangkir kopi dianggap aman untuk ibu hamil dan anaknya yang belum lahir.
Sebab, hasil dari studi asupan kafein dan waktu yang dibutuhkan untuk hamil tidak memberikan bukti kuat bahwa konsumsi minuman yang mengandung kafein dapat mengurangi kemungkinan seorang wanita untuk hamil.
Â
Advertisement