Sukses

4 Grup KPop yang Dibubarkan Secara Kontroversial

Berikut daftar empat grup K-pop yang dibubarkan secara kontroversional.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar grup KPop biasanya bubar karena alasan umum, seperti para anggota gagal memperbarui kontrak, memutuskan untuk mengejar jalur yang berbeda atau berpisah, atau bahkan karena kurangnya popularitas grup.

Kadang-kadang, grup KPop bahkan melakukan hiatus tanpa batas waktu yang mirip dengan pembubaran tidak resmi.

Biasanya, grup-grup KPop memiliki kontrak awal tujuh tahun dengan agensi perusahaan mereka. Dan jika tanda tangan kontrak tetap berjalan lebih dari 7 tahun, kita dapat menyebut grup tersebut sebagai grup yang sukses di dalam industri KPop karena mampu bertahan sejauh itu.

Bahkan banyak di antara grup yang telah berusia lebih dari 7 tahun datang dengan formasi yang sama tanpa berkurangnya anggota dan tetap melakukan promosi serta tur dunia di tengah persaingan dengan para grup rookie.

Namun, terdapat beberapa grup yang mengalami pembubaran secara kontroversial yang membuat para penggemar terluka dan menjadi salah satu hal yang paling memilukan dalam sejarah industri KPop.

Padahal, di antara grup-grup tersebut banyak yang sedang bersinar dan mempunyai banyak penggemar.

Mengutip dari laman Kpop Starz, Kamis (29/12/2022) berikut daftar empat grup KPop yang dibubarkan secara kontroversial:

2 dari 5 halaman

1. X1

X1 adalah produk dari musim keempat dan terakhir dari seri Produce. Grup ini memulai debutnya sebagai boy grup proyek Produce X 101 pada Agustus 2019, dan dikontrak untuk berpromosi selama lima tahun.

Namun, promosi mereka berumur pendek karena beberapa pejabat Mnet dan acara tersebut diselidiki karena manipulasi pemungutan suara, yang kemudian dinyatakan bersalah.

Di tengah-tengah semua ini, grup ini harus menghentikan semua aktivitas mereka. Dilanjutkan dengan negosiasi dengan para anggota, agensi masing-masing, dan pejabat mengenai masa depan mereka.

Pada akhirnya, negosiasi tersebut tidak berhasil, dan kelompok ini akhirnya bubar pada Januari 2020 setelah enam bulan, di samping pengawasan yang dilakukan publik.

3 dari 5 halaman

2. Triple H

Triple H adalah grup co-ed Cube Entertainment yang memulai debutnya pada Mei 2017 dengan HyunA dan anggota PENTAGON, Hui dan E'Dawn (sekarang DAWN) sebagai anggotanya.

Namun, pada Agustus 2018, dilaporkan bahwa HyunA dan DAWN telah berpacaran satu sama lain sejak Mei 2016.

Akibatnya, Cube Entertainment mengumumkan pemutusan kontrak mereka pada bulan September 2018, dengan alasan bahwa kepercayaan antara mereka dan para artis telah rusak.

Baru pada Oktober tahun itu, kepergian HyunA dikonfirmasi oleh Cube Entertainment, diikuti oleh DAWN di November. Dengan demikian, Triple H akhirnya bubar, dengan DAWN juga dikeluarkan dari PENTAGON.

4 dari 5 halaman

3. GLAM

GLAM adalah girl grup pertama dari Big Hit Entertainment yang memulai debutnya pada Juli 2012.

Namun, kurang dari dua tahun setelah debut, anggota Dahee terlibat dalam skandal pemerasan dengan aktor Lee Byung Hun, yang menuduh idola dan seorang model, Lee Ji Yeon, menggunakan video sebagai pengaruh untuk memeras aktor tersebut.

Menurut laporan, Dahee dan komplotannya mencoba memeras ₩ 5 miliar KRW atau lebih dari Rp62 milliar dari Lee Byung Hun. Dia kemudian dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara, yang kemudian diubah menjadi skorsing dua tahun.

Pada saat yang sama, HYBE mengumumkan pembubaran GLAM pada Januari 2015.

5 dari 5 halaman

4. K'Pop

Kencan biasanya dilarang di antara idola yang baru memulai karir mereka, terlebih lagi ketika itu di antara anggota grup.

K'Pop adalah boy grup generasi pertama yang memulai debutnya pada Januari 2001, tetapi mereka dilaporkan bubar karena dua anggotanya berada dalam hubungan romantis satu sama lain.

Tidak hanya itu, salah satu dari mereka dilaporkan berselingkuh dengan idola pria lain dari grup yang berbeda.

Setelah perselingkuhan itu diketahui, anggota lainnya dilaporkan telah menyerang pasangan selingkuh yang dimaksud. Hal ini akhirnya menyebabkan keretakan di antara para member, dan akhirnya menyebabkan mereka bubar.

Namun, mantan anggota Donghwa menjelaskan bahwa alasan pembubaran mereka adalah karena konflik dengan perusahaan manajemen.