Liputan6.com, Jakarta - Kepercayaan menjadi faktor penting di hampir setiap hubungan, termasuk hubungan diri sendiri. Tidak mempercayai diri sendiri bisa berdampak besar terhadap kualitas hidup kita.
Kurangnya kepercayaan dengan diri sendiri bisa menyulitkan kita untuk membuat keputusan, mengikuti naluri, memenuhi kebutuhan, dan memanfaatkan peluang sebaik-baiknya.
Baca Juga
Melansir dari Verywell Mind, Kamis (29/12/2022), ada beberapa tanda yang mengungkapkan seseorang tidak memercayai diri mereka sendiri. Seorang psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University, Sabrina Romanoff, PsyD, seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri cenderung mencari kepastian dan saran dari orang lain alih-alih menyesuaikan diri dengan perasaannya sendiri.
Advertisement
Mereka akan meminta pendapat orang lain di sekitarnya saat harus membuat sebuah keputusan penting. Seringkali mereka memutuskan untuk menunda membuat keputusan tersebut, karena merasa berdiam diri lebih baik dan mudah dibandingkan rasa takut membuat keputusan yang salah.
Ketika dihadapkan dengan kebutuhan dan keinginan pribadi, mereka cenderung akan menghindari keduanya dan malah memutuskan hubungan. Mereka juga cenderung melebih-lebihkan perspektif orang lain dan meremehkan pikiran dan nalurinya sendiri.
Individu yang tidak memercayai dirinya sendiri mengalami rasa bersalah yang berlebihan setelah membuat keputusan dan selalu takut karena membuat pilihan yang salah. Ini membuat mereka terus merenungkan apabila mereka bisa mengambil jalan lain dan sering membandingkan pilihannya dengan keputusan orang lain.
Mereka termasuk individu yang tidak percaya kalau diri kalau mereka telah membuat keputusan yang baik, kecuali mereka menerima validasi eksternal. Hal ini kemudian membuat mereka kurang menghargai diri mereka sendiri, cepat percaya pendapat negatif tentang diri sendiri, dan cenderung meremehkan diri sendiri.
Takut Akan Membuat Keputusan yang Salah
Individu yang tidak mendengarkan perasaan dan kebutuhan mereka sendiri cenderung mengatur dirinya sendiri berdasarkan perpesktif orang lain. Satu hal yang mendasari kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri adalah rasa takut kalau mereka akan membuat pilihan yang salah dan kurangnya kepercayaan diri terhadap kemampuannya sendiri.
Mereka juga cenderung mencipakan dikotomi palsu dari keputusan yang "benar" dan "salah." Mereka menyederhanakan keputusan melalui lensa hitam-putih ini untuk menciptakan ilusi kontrol, alih-alih mengenali kemampuan mereka sendiri untuk berkembang dalam berbagai situasi dan untuk menavigasi kesulitan, jika suatu situasi tidak berjalan sesuai rencananya.
Individu yang tidak memercayai dirinya sendiri biasanya merasa sulit untuk membuat pilihan cenderung berjuang di antara dua pilihan yang sama positifnya. Perjuangan ini bukan tentang keputusan mana yang terbaik baginya, tetapi tentang kurangnya kepercayaan dirinya akan apa yang mampu mereka lakukan.Â
Advertisement
Peristiwa di Masa Lalu dan Kebiasaan di Masa Kini
Individu yang telah membuat keputusan yang buruk di masa lalu atau mengalami pelecehan emosional yang membuat mereka sulit untuk percaya pada harga diri mereka sendiri. Mereka mungkin terbiasa menebak-nebak diri mereka sendiri dan mencari pendapat dan validasi orang lain untuk membantu mereka membuat keputusan.
Meskipun hal ini bisa membantu mereka merasa aman dan terkendali. Akan tetapi, hal ini juga bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu karena mereka menjadi semakin terputus dari kebutuhan dan naluri mereka.
Tidak Memercayai Diri Sendiri Berdampak Buruk Pada Kesehatan Fisik dan Mental
Melalui dari Verywell Mind, Sabrina Romanoff mengungkapkan tidak memercayai diri sendiri mampu memberikan dampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental. Orang yang kesulitan memercayai dirinya sendiri cenderung mengalami peningkatkan kondisi kecemasan, depresi, dan rasa bersalah.
Mereka juga mengalami kesulitan tidur karena mereka cenderung merenungkan setiap keputusan hidupnya di malam hari saat ia seharusnya tertidur. Hal ini kemudian akan memengaruhi kondisi kesehatan fisiknya.
Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh ketidakpastian dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, yang pada akhirnya memicu kondisi gangguan memori, masalah jantung, sampai diabetes.
Advertisement