Sukses

13 Rukun Shalat yang Wajib Diketahui Seluruh Umat Muslim

Berikut ini 13 rukun shalat yang wajib diketahui oleh seluruh umat muslim agar shalat yang dilakukan sah:

Liputan6.com, Jakarta - Shalat merupakan ibadah yang wajib dilakukan bagi umat muslim. Itu mengapa penting bagi umat muslim mengetahui cara shalat yang benar. Salah satu hal wajib dalam shalat adalah rukun sholat yang harus dipenuhi guna sahnya shalat. 

Dikutip dari NU Online, Selasa (17/1/2023), Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imâm al-Syâfi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz I, hal. 129, menjelaskan makna rukun.

“Makna rukun. Rukun sesuatu ialah bagian mendasar dari sesuatu tersebut, seperti tembok bagi bangunan. Maka bagian-bagian shalat adalah rukun-rukunnya seperti ruku’ dan sujud. Tidak akan sempurna keberadaan shalat dan tidak akan menjadi sah kecuali apabila semua bagian shalat tertunaikan dengan bentuk dan urutan yang sesuai sebagaimana telah dipraktekkan oleh Nabi SAW.” 

Secara singkat bisa diartikan bahwa rukun shalat adalah bagian penyusun dari shalat tersebut. Ada berbagai macam versi tentang berapa rukun shalat.

Namun demikian, perbedaan versi tersebut tidaklah bersifat substansial, tapi hanya persoalan teknis belaka, seperti misalnya ada ahli fiqih yang menyebutkan rukun thuma’ninah (tak bergerak sejenak) hanya sekali saja meskipun letaknya di berbagai tempat, dan ada yang menyebutkannya secara terpisah-pisah. 

Juga ada yang menyatakan bahwa niat keluar dari shalat merupakan rukun. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa hal tersebut secara otomatis dimaksudkan dalam rukun salam pertama.

2 dari 4 halaman

13 Rukun Shalat

Nah, berikut ini 13 rukun shalat yang wajib diketahui oleh seluruh umat muslim agar shalat yang dilakukan sah:

Niat Shalat

Sebelum memulai shalat tentu wajib bagi kita untuk mengucapkan niat. Niat adalah bermaksud melakukan sesuatu sekalipun hanya dalam hati, hal tersebut sudah termasuk niat tanpa harus melafadzkannya.

Berdiri Tegak

Saat shalat kita harus berdiri tegak sementara mata mengarah ke tempat sujud bagi yang mampu. Bagi yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik dan penyakit tertentu yang membuatnya tidak sanggup berdiri, maka bisa lakukan dengan duduk. Jika masih tidak mampu, bisa dilakukan dengan cara berbaring

Takbiratul Ihram

Selanjutnya ialah mengucapkan takbir yaitu “Allahu akbar” ketika mengawali ibadah shalat. Ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram, pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal-hal di luar shalat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah shalat. 

Membaca Surat Al-Fatihah

Usai takbir yang harus dilakukan selanjutnya ialah membaca Al-Fatihah, di mana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian ayatnya.

Terdapat beberapa pendapat berbeda Imam Syafi’i berpendapat bahwa Basmalah ikut dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad berpendapat dibaca tetapi lirih atau tidak dikeraskan dan Imam Malik sama sekali tidak membaca basmalah.

Ruku’

Badan turun dan dibungkukkan sambil membaca doa saat Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru.

Bangun dari ruku’ dan I’tidal

Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru.

Sujud

Sujud juga harus ilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru.

Iftirasy (duduk diantara dua sujud)

Sama seperti gerakan lain, ini dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru.

Tasyahhud Akhir

Duduk untuk tasyahhud akhir dan membaca tasyahhud akhir.

Membaca shalawat pada Nabi SAW saat Tasyahhud Akhir

Salam

Niat keluar dari shalat

Tertib

Yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Takbiratul Ihram yang Benar dalam Pelaksanaan Shalat

Melaksanakan shalat terdapat beberapa gerakan didalamnya termasuk dengan bacaan shalat. Takbiratul ihram termasuk dalam rukun shalat yang wajib dilakukan.

Saat memulai shalat, takbiratul ihram dilaksanakan dengan mengangkat kedua tangan kemudian membaca doa iftitah. Setelah takbiratul ihram, seorang muslim diharamkan berbicara, makan, minum dan lain halnya karena dapat membatalkan shalat. 

Takbiratul ihram dilakukan dengan mengucap:

اللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

Artinya,

 "Allah Maha Besar".

Dirangkum dari Merdeka, perlu diketahui, pelafalan Allahu akbar, sebaiknya berhenti sejenak ketika mengucapkan "hu" dari kata Allahu dan tidak menggabungkan dengan "a" dari awalan akbar. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam penyebutan menjadi "huwa" atau Allahuwakbar.

Berikut tata cara takbiratul ihram yang benar:

  1. Posisi telapak tangan saat takbiratul ihram dengan membantangkan tangan secara sempurna, jari tangan tidak terlalu lebar ataupun terlalu rapat membukanya.
  2. Telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga.
  3. Mengangkat tangan sampai pundah lalu melafalkan kalimat "Allahu Akbar."
  4. Syarat sah melakukan takbiratul ihram dengan berdiri bagi yang mampu. Takbiratul ihram harus dilakukan dengan posisi tubuh yang tegak.
4 dari 4 halaman

Niat, Doa, dan Keutamaan Sholat Dhuha, Lengkap dengan Artinya

Pagi hari menjadi waktu yang berkah. Setiap individu biasanya memiliki ritual untuk memulai aktivitas di pagi hari, seperti mendengarkan lagu favorit atau minum kopi.

Namun, sebagai umat muslim, shalat adalah cara terbaik untuk menenangkan, maka dari itu shalat dhuha bisa menjadi cara tepat untuk memulai hari.  

Shalat dhuha merupakan shalat sunah yang dikerjakan pagi hari sebelum melakukan aktivitas, atau lebih tepatnya waktu pelaksanaan shalat dhuha adalah mulai dari matahari sedang naik setinggi 7 hasta atau sekitar pukul 7 pagi hingga sebelum shalat dzuhur.

Adapun hukum shalat dhuha seperti yang disebutkan di atas adalah sunah yang artinya apabila dikerjakan mendapat pahala dan apapila tidak dikerjaan tidak mendapat apa-apa.

Nabi Muhammad SAW sendiri telah mengingatkan pentingnya shalat dhuha. Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad bersabda:

"Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir." (HR. Bukhari)